Enam

2.5K 157 5
                                    

"Kalau gue suka sama lo gimana?" Ujar Alvaro lirih, bahkan sangat lirih, tetapi masih mampu didengar Keisha.

Suka? Batin Keisha.

Alvaro menatap manik hitam milik Keisha dalam, entah apa istimewanya mata itu, tetapi Alvaro sangat menyukainya. "Sha, gue gapernah seserius ini," ia menghela nafasnya sejenak, demi menetralkan detak jantungnya, tapi percuma, jantungnya tetap berdetak tak karuan. "Mungkin lo pikir gue seorang player yang hobi nyakitin semua cewek. Tapi, kenyataannya gak gitu, Sha."

Keisha masih terdiam, ingin sekali rasanya ia mengalihkan pandangannya dari Alvaro.

"Lo mirip almarhumah Luna, mantan gue" Alvaro kembali membuka suaranya.

Perkataan Alvaro barusan membuat Keisha makin penasaran.

Luna? Mantan Varo? Jadi Alvaro dulu punya pacar.

"Gue bilang gue suka lo, bukan karna lo mirip dengan dia, tetapi karna gue nyaman sama lo, Sha."

Dari tadi, sejak pertama Alvaro megatakan bahwa ia menyukai Keisha, Keisha belum juga mengeluarkan suaranya, mungkin ia terlalu bingung dengan situasi seperti ini.

Alvaro mengalihkan pandangannya dari Keisha, pandangannya sekerang tertuju kepada gitar yang sedang ia pegang. Alvaro tersenyum, "Sha, dengerin ya." Ujarnya seraya memetik gitar.

"I'm sorry if i say i need you.."

Keisha memandang Alvaro, lambat laun sudut bibirnya melengkung membentuk suatu senyuman.

"But I don't care, I'm not scared of love.."

Alvaro menoleh, dan mendapati Keisha yang menatapnya.

"Cause when I'm not with you, I'm weaker.
Is that so wrong?
Is it so wrong?"

"....Gue sayang lo,Sha" kata Alvaro dalam hati berusaha untuk tidak memeluk Keisha detik ini juga.

"That you make me strong.."

Alvaro segera meletakkan gitar yang dimainkannya tadi. "Lagunya buat lo" Alvaro terkekeh. "Eh, pulang yok? Udah malem"

Keisha mengangguk, ia segera berdiri dibantu oleh Alvaro.

"Yang tadi gausah dijawab gapapa, Sha" Alvaro mencoba membuka percakapan, tetapi Keisha hanya membalas dengan gelengan atau anggukan, membuatnya semakin bingung.

Mereka sudah berada didalam mobil sekarang, Keisha sama sekali tidak bicara sejak tadi, ia sibuk mengalihkan perhatiannya ke jalanan, yang masih sangat ramai. Ini baru pukul 8 malam, wajar saja masih banyak kendaraan yang simpang siur.

Harapan Alvaro sekarang, 'semoga mereka cepat sampai' karena ia terlalu muak dengan suasana canggung seperti ini.

•••

Sebenarnya, Keisha tidak ingin bersekolah, mengingat kejadian semalam disaat Alvato menyatakan perasaannya. Bahkan ia masih tidak bisa menjawab. Sejak semalam, sampai detik ini Keisha belum juga menyapa Alvaro.

Keisha menyusuri koridor sekolah. seperti biasa tatapan tidak suka selalu diberikan padanya, apa salahnya? Sampai semua orang menatapnya begitu. Mulau dari adik kelas sampai kakak kelas.

High School PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang