2

87 13 10
                                    

Siang ini Sarah sedang berada di rumah putri bersama mila dan yang lain. Mereka sudah merencanakannya sejak kemarin. "put,tadi gue liat ayu foto bareng sama haviz. Haviz keliatan kayak biasa aja gitu, tapi ayu keliatan seneng gitu." mila teringat kejadian tadi saat ia lewat depan Haviz. Kebetulan Haviz itu gebetan barunya Putri.

"Serius lu? Bagus deh kalo haviz nya biasa aja. Lagian gue gak ada hak buat cemburu sama dia. Hubungan gue sama dia Cuma sebatas Teman tanpa kepastian."

Sebenarnya putri dan haviz sudah lama dekat,tapi mereka hanya sekedar teman chat saja. Padahal mereka berdua saling sayang,hanya karena gengsi akhirnya mereka menutupi itu semua.

"sar,lu kan udah sebulan nih pindah ke jakarta udah sebulan juga lu sekolah di SMA Tunas Muda gimana menurut lu? Nyaman gak?" tanya Nur penasaran dengan jawaban sarah.

Wajah sarah terlihat bingung harus berbicara seperti apa pada teman-temannya. "hm..gimana ya,nyaman nyaman aja. Gue binggung ngejelasinnya gimana." Kemudian sarah menatap teman temannya dengn malu.

"sar" dengan nada serius mila menatapp sarah. Sarah merasa ada yang ingin mila bicarakan padanya dengan serius. "apa mil?" mila merubah posisi duduknya dan sekarang mereka saling berhadapan. "sebenernya lu ngerasa gak, kalo nichol punya rasa sama lu?"

Wajah sarah terlihat berubah,seperti ada yang ia sembunyikan dari teman-temannya.

"udahlah jangan dibahas,gak pnting juga. Mau dia suka atau enggak sama gue itu gak masalah." Sarah kelihatan seperti tidak perduli dengan pembicaraan yang sedang mereka bicarakan. Tatapan mila terhadap sarah seperti tatapan kesal karena tidak perduli dengan masalah itu padahal tujuan mila adalah hanya memastikan apakah benar temannya disukai oleh brandal sekolah dan tukang tebar pesona.

"santai aja donk sar,gua juga Cuma nanya."

"udah udah jangan Cuma gara-gara nichol jadi ribut gini." Suara alifia menghentikan pembicaraan antara Mila dan sarah.

"yaudah sal,jangan dibahas lagi nicholnya."

"gua minta maaf ya mil. Oke mending sekarang kita pesen makanan aja yuk.. delivery gimana?"

Dengan semangat 45 Mila,,sarah,alifia,putri,nur,rani dan fitria memesan makanan dan minuman mereka.

30 menit kemudian

"woy..udah dateng tuh. Ambil cepetan."

"gua aja..gua aja yang bukain" alifia memang yang nomer satu soal makanan gak akan ada yang bisa menandingi.

"ini mba pesanannya."

"ini mas uangnya."sambil bergegas masuk

"mba ini kembalinya belum di aambil."

"ambil aja mas,buat masnya." Teriak alifia.

"woy lif,di atas aja makannya,di kamar gua. Pada mager turun." Teriak puri dari atas yang mengagetkan alifia.

"put, jangan bikin gua jantungan gitu. Ngagetin tau."

Alifia bergegas naik dan masuk ke kamar putri iia ingin segera makan karena puutnya sudah berbunyi sejak 1 jam yang lalu

"sabar apa lif,santai gak bakal di ambil juga makanan lu sama kita-kita." Celetuk rani terlihat kesal karena sikap alifia

"bukan gitu,guee..gue..gue tuu LAPER banget tauuuu!! Udah seminggu gak makan nih gue."

"lebay,gak gitu juga kali. Badan lu udah melar kayak karet gitu." Celetuk fitria tanpa sengaja yang membuat alifia kesal.

"oiya sar,tadi sebelum gua masuk kamar,gua denger hp lu bunyi trus gue liat ternyata ada line dari Gio Prasetyo Darmawan. Hp lu yang di charger di depan kan?." Jelas alifa santai

Mencintaimu Dengan Caraku SendiriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang