Author POV
"Mau mengulang lagi yang di toilet?." Ucap Erland dengan suara seraknya memulai pembicaraan sambil menatap bibir wanita di depannya.
Raya yang terkejut dengan pertanyaan Erland hanya mamandang Erland dengan Tajam.*****
"Ekhmm!." Suara deheman membuat mereka tersadar lift yang mereka pakai sudah sampai di lantai yang mereka tuju.
Erland yang tersadar memberi jarak pada Raya dan membalikan tubuhnya menghadap pintu lift yang sudah terbuka. Menatap tajam seorang pria yang sedang tersenyum menggoda tanpa rasa bersalah sudah mengganggu kegiatan mereka.
"Sedang apa kau di sana?." Tanya Erland dengan tajam pada pria di depannya.
"Tentu saja aku sedang menunggu Direktur perusahaan, yang ternyata datang terlambat." Ucapnya polos dengan senyum menggoda pada Erland dan Raya.
Erland menoleh ke belakang menatap Raya yang saat itu sedang menatap pria di depan Erland dengan senyum malunya. "Kau tidak keluar?." Tanya Erland dengan datar.
Raya yang merasa di tanya hanya menatap Erland dengan tajam."Apa saya bisa pulang?." Ucap Raya dengan tajam tanpa membalas pertanyaan Erland.
"Tidak." Jawab Erland dengan datar dan keluar dari dalam lift tanpa memperdulikan dua orang di belakangnya.
*****
Raya POV
Saat ini aku berada di ruangan Direktur ERA Corp. Berhadapan langsung dengan sang Direktur yang hari ini dia cukup tampan menurutku.. isshh! Apa yang kau pikirkan Raya. Yang ada nanti dia besar kepala.
Di ruangan ini bukan hanya ada aku tapi juga ada Skretaris Shin yang berdiri di sampingnya dan juga Mr.Lee yang duduk di samping kananku. Aku tak melihat Asissten Kim disini, sudahlah lupakan.
Sial!
Ternyata dia masih mengingat kejadian di toilet diskotik. Aku kira dia sudah melupakannya.
Dan sepertinya aku harus berterima kasih pada Mr.Lee karna dia datang di waktu yang tepat saat kejadian di lift tadi. Mungkin jika dia tak ada, aku akan menghajar Bosku sendiri. Belum berkerja disini saja aku sudah mendapat masalah seperti ini."Jadi kau memilih opsi yang apa." Ucap pria di depanku dengan datar.
"Karna aku punya bisnis butik jadi aku memilih opsi yang ke dua." Jawabku dengan sopan.
"Baiklah." Ucapnya datar.
"Nona Shin, tolong siapkan kontrak kerjanya." Lanjutnya pada Skretaris Shin."Ini kontraknya Nona Ell, anda hanya perlu tandatangan disini." Ucap Skretaris Shin sambil memberikan surat kontrak yang sudah di siapkannya kepada ku.
"Nona Ell hanya perlu datang kesini seminggu sekali di hari apapun, tapi kalau bisa tolong, Hubungi saya dulu saat Nona Ell ingin datang kemari." Lanjutnya saat aku sudah menandataini surat kotrak kerja tersebut."Di kontrak kerja aku juga akan di panggil saat di butuhkan?."
"Itu benar Nona. Perusahaan terkadang bisa mempunyai masalah, jadi kami harap Nona bisa membantu?." Jelas Skretaris Shin dengan senyum.
"Aku sudah menandatangani kontraknya dan tentu saja aku akan membantu." Jawabku membalas senyum Skretaris Shin.
*****
Erland POV
Sial!
Kenapa dia harus mengambil Opsi yang ke dua. Tidak! seharusnya aku sudah tahu dari kemarin-kemarin bahwa dia akan memilih Opsi yang kedua. Karna bagaimanapun dia sudah mempunyai Butik.
KAMU SEDANG MEMBACA
For You Ai (FYA) - [Slow Update]
Chick-LitRaya hanyalah wanita biasa 5 tahun lalu bagi Erland, tapi sekarang semua sudah berubah. Raya yang sekarang menjadi wanita cantik dengan karir yang sukses. Kehidupannya berubah dikarnakan sebuah kejadian yang Raya sendiri tak mengetahui kejadian apa...