Hari ini semua murid mulai masuk sekolah kembali. Tetapi beda hal nya dengan murid baru yang harus menjalani 'MOS'¹.
''Silva Anatasha Putri, X MIPA 5'' suara Ketua Osis yang sedang membacakan pembagian kelas untuk murid baru. Satu persatu murid diumumkan untuk memasuki kelas nya masing-masing. Silva salah satu murid baru itu masuk ke kelas tersebut. Perempuan itu masuk ke kelas, melihat-lihat seisi kelas barangkali ada orang yang dia kenal. Tapi tidak ada satu pun orang yang dia kenal, bahkan teman yang selalu bersama dia pun tidak terlihat sama sekali. Akhirnya Silva memutuskan duduk di kursi kosong yang ada di belakang.
Hening seketika, ketika kakak OSIS masuk kelas. Kakak OSIS itu ditugasi untuk memberitahu tentang SMA Harapan, fasilitas yang ada di dalamnya, guru serta lainnya. Itu membuat semua murid di kelas terlihat malas dan segera ingin pulang. Terutama Silva, dia duduk di paling belakang tanpa ada yang bisa dia ajak bicara.
Satu setengah jam kemudian bel pulang berbunyi, mereka segera berlari keluar kelas. Sungguh, bel itu penyelamat untuk semua murid yang ada di kelas, bukan mereka malas mendengarkan tentang SMA Harapan. Tetapi, karena kakak OSIS yang sangat membosankan.
Silva segera mencari temannya, Hani dan Sindy. Silva segera menuju kantin sekolah. Karena tadi pagi mereka sudah merencanakan, kalau mereka tidak satu kelas berarti pulang sekolah mereka akan bertemu di kantin.
''Sil!'' Silva menoleh ke bangku paling pojok di kantin.
"Eh, hai Sin. Hai Han.'' Silva menghampiri mereka.
''Lama banget sih lo.''
''Salahin sana kakak kelas yang megang kelas gua, kesel gua.'' jawab Silva dengan ketus.
''Hahaha, santai aja kali, yaudah sekarang mau ke mana?'' Tanya Hani sambil meneguk jus alpukat kesukaan nya.
''Kayanya gua mau langsung balik deh.''
"Lah kenapa?? Jangan bilang gara-gara kakak OSIS yang megang kelas lo tadi, hahaha santai aja kali lagian cuman hari ini doang ko. Besok-besok ga bakal ada kakak-kakak OSIS lagi." Jawab Sindy sambil tertawa.
Ya, memang benar. Besok dan seterusnya tidak akan ada lagi kakak OSIS yang menjelaskan tentang SMA Harapan lagi. Karna, mulai besok semua murid baru sudah mulai belajar dengan guru masing-masing.
"Ihhhh, bukan. Ga, gua lagi males aja Sin. Yaudah gua duluan ya. Bye!"
"Ehh ehh, tunggu Sil. Lu beneran mau balik? Ga akan ikut kita ke mall?"
Silva langsung meninggalkan mereka dan melambaikan tangannya. Pertanda bahwa dia tidak mau ikut dan ingin langsung pulang.
Silva pulang menggunakan motor kawasaki KLX-nya. Walaupun sebenarnya murid baru belum diperbolehkan membawa motor nya ke sekolah. Tetapi, Silva tidak peduli. Silva menitipkan nya di warung belakang sekolah. Karena kalau dia menyimpan motornya di sekolah, pasti dia sudah di peringati oleh OSIS belum lagi dari guru.
Silva mulai menaiki motornya dan pergi meninggalkan sekolah.
Setelah beberapa menit menelusuri jalanan Ibu Kota yang macet. Membelah keramaian jalan dengan ditemani angin berhebus. Silva akhirnya tiba di rumah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Penantian
RomanceSetelah beberapa kali Silva berusaha tersenyum dihadapan Arvi, tetap saja lelaki itu masih belum bisa menerima senyuman nya. Hingga akhirnya Arvi berdiri dari duduk nya dan mengeluarkan foto perempuan sedang tersenyum. Senyuman yang sangat bahagia...