Prolog

4.7K 374 13
                                    

Nimfa adalah dewi minor atau makhluk yang dekat dengan alam. Nimfa tinggal di gunung, hutan, sungai, dan laut. Jenis nimfa dibedakan berdasarkan habitatnya. Nimfa gunung disebut Oread. Nimfa sungai dan danau disebut Naiad. Nimfa pohon adalah Driad, Hamadriad, Alseid, dan Meliai. Nimfa laut adalah Nereid. Sementara Okeanid tidak memiliki atribut khusus.

Nimfa terkadang disembah bersama dewa atau pahlawan di kuil atau tempat suci, meskipun pemujaan nimfa biasanya dilakukan di gua. Nimfa biasanya merupakan pembantu atau pendamping para dewi. Dewi Artemis adalah dewi yang disertai oleh banyak nimfa, para nimfa itu menyertainya dalam berburu. Sebagian besar nimfa hanya memiliki satu orang tua dewa, hanya sedikit nimfa yang kedua orang tuanya adalah dewa. Nimfa adalah makhluk yang cantik sehingga sering dicintai oleh para dewa dan manusia.

Oceanides, atau Nymphs Samudera, adalah anak-anak perempuan dari Oceanus dan Tethys, yang diberkati dengan karunia meramal. Oceanides merupakan penjelmaan dari embusan napas seperti uap halus. Dalam iklim yg hangat, mereka dipancarkan dari permukaan laut, lebih khususnya saat matahari terbenam, dan terdorong ke depan oleh angin malam. Nymphs Oceanides digambarkan sebagai makhluk seperti bayangan dan berkabut, makhluk gelap, dengan bentuk-bentuk mengayun anggun,dan berjubah biru pucat, dan memakai kain seperti kabut tipis.

.
.
.

Lelaki itu terhenti di bibir pantai, ia merogoh saku jaketnya, mengambil sesuatu di dalam sana. Ia mengeluarkan secarik kertas yang dilipat menjadi empat dan mulai membaca isi lembaran tersebut tepat di tepi pantai yang sepi itu.

Setelah ia membaca tulisan di atas lembaran kertas itu, ia membakar kertasnya kemudian ia sengaja menusuk jarinya menggunakan jarum. Diteteskannnya tiga tetes darah pada genangan air laut sebelum menjatuhkan sisa kertas yang tebakar ke air tersebut.

Angin kencang serta cahaya biru yang begitu terang, sampai-sampai membuat matanya silau, muncul begitu saja dari tengah laut. Lelaki itu refleks menutup matanya.

Lelaki itu sedikit mengintip pada celah di jarinya mencoba melihat apa yang terjadi.

"Siapa disana?" suara halus dari seorang perempuan terdengar oleh sepasang telinganya.

"Aku.. Moon Taeil. Yang memanggilmu." Jelas sang Pemuda bernama Taeil itu.

Pemuda itu membuka matanya, mencoba melihat sosok apa yang muncul di hadapannya.

Dilihatnya gadis cantik yang benar-benar luar biasa cantik, surainya yang keabu-abu-an terang nan berkilau seperti mutiara, manik matanya biru bak air laut disana, kulitnya putih bersih, bibirnya merah seperti darah, membuat siapapun tergoda. Dandanan dan pakaiannya begitu mewah, dengan kalung mutiara yang mengalung lehernya, tubuhnya terbalut gaun putih seperti kabut dan jubah biru pucat yang menghias gaun itu. Di rambutnya terdapat hiasan seperti mahkota rumput laut dengan kerang. Begitu cantik bagi manusia biasa seperti Taeil.

Taeil menelan ludahnya kasar. Ia menggelengkan kepalanya tak percaya mengenai makhluk indah yang berdiri begitu dekat di hadapannya.

"Aku Shofia."

"Jadi, kamu dapat membantuku soal masalah percintaan?" Tanya Taeil sedikit ragu.

"Tentu saja! Semua nymph adalah ahli cinta. Namun, level kami tidak setinggi Nona Aphrodite."

Sebuah senyuman mengembang pada bibir Taeil, ia senang mendengarnya. Akhirnya ia menemukan jalan keluar dan kunci yang paling terpercaya untuk kasus percintaannya. Tapi, seketika hatinya gundah gulana.

Bukan berhasil mendapatkan hati gadis pujaanku, bagaimana kalau aku sendiri yang pada akhirnya jatuh cinta dengan nymph ini?

Sekarang saja ia seakan jatuh cinta pada pandangan pertama saat pertama kali bertemu dengan sesosok makhluk cantik ini. Bagaimana jadinya kalau setiap hari ia melihat penampakkan indah semacam ini?

***

Started, 170127

-Edited-

Nymph ● Moon Taeil ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang