798 157 31
                                    

Sudah dua hari Shofia menjaga jaraknya dengan Taeil, walaupun Taeil bertanya 'ada apa?' tetap saja Shofia akan menjawab 'tidak apa-apa.' Perempuan jaman dahulu dengan sekarang nyaris tidak ada bedanya.

"Ya, hyung, kenapa melamun terus?" tanya Jaehyun dan menyeret kursi, lalu duduk di samping lelaki itu.
Taeil mendesah kasar dan mengusap wajahnya. "Harusnya gue yang tanya, lo abis ngapain Shofia sampai dia jaga jarak gitu?"

"Apanya yang ngapain? Gue gak ngapa-ngapain dia sumpah." Jelas Jaehyun sejujur-jujurnya.

"Terus kenapa dia bisa gitu?"

"PMS kali," celetuk Jaehyun asal dan mendapat pukulan di lengannya. "Santai, hyung, santai! Cewek cuma pengen dimengerti, makanya peka!" Balas Jaehyun yang selama ini sudah gemas sendiri.

"Sekarang hati lo ada di siapa kalo gue boleh tau?" sambung Jaehyun menanyai Taeil dengan pertanyaan yang mudah, hanya susah untuk menjawabnya.

Taeil mengangkat alis heran dan dengan entengnya menjawab, "Rosie lah,"

Mata Jaehyun makin menyipit, meragukan kebenaran ucapan Taeil. "Oh, ya?"

"Minggir lo, gurunya otw." Usir Eunwoo, mengambil kembali kursinya yang diduduki Jaehyun.
Jaehyun yang tahu diri, mengalah dan kembali ke tempat asalnya.

"Oi oi, kabar gembira! Miss Jihyun dateng bawa murid baru!" seru Ten kegirangan. "Lo pengen tahu kayak apa? Gini nih," Ten membuat lekukan seperti gitar Spanyol dengan kedua tangannya, ya, Ten yang pertama tahu, karena tugasnya adalah mengintip di ambang pintu.

Sorakan demi sorakan memenuhi ruang kelasnya. Merasa senang, kagum atau ...

"Diem, diem!" perintah Ten dan bergegas duduk di tempatnya, yang lainnya hanya menurut dan duduk anteng di tempat masing-masing.
Kaki jenjang nan kecil milik Miss Jihyun melangkah memasuki kelasnya, diikuti dengan kaki lain yang mengekor sang guru, kaki mulus, kecil dan jenjang milik seorang siswi baru.

Shofia yang sedari tadi merunduk sedang tidak mood melakukan sesuatu kini menegakkan badan, ia tersentak akan aura yang baru saja ia rasakan.

Taeyong berdiri dari duduknya. "Perhatian. Beri salam," perintahnya selaku ketua kelas.

Seluruh siswa ikut berdiri, "selamat pagi," mereka memberi salam dan membungkukkan badan sebelum kembali duduk.

"Selamat pagi, anak-anak. Nah, kalian memiliki teman baru kali ini. Tolong perkenalkan dirimu," ucap Miss Jihyun dan memandang gadis tadi seraya tersenyum ramah.

Gadis tadi membalas senyum dan menghadap ke depan. "Halo semua, saya murid pindahan dari Yunani, senang bertemu dengan kalian dan mohon bimbingannya."

Ten yang sejak tadi terkagum dengan gadis itu mengangkat tangannya tinggi-tinggi. "Lalu, siapa namamu?"
Gadis itu mengerlingkan mata kearah Ten, membuat Ten nyaris pingsan. "Namaku...,"

"April."

"Aphrodite," gumam Shofia bersamaan dengan gadis itu saat menyebut namanya.

Taeil yang mendengarnya refleks menoleh ke arah Shofia yang terlihat pucat, seakan melihat hantu didepannya.

"Shofia, are you okay?"

Tak ada jawaban. Shofia terlalu shock untuk saat ini.

"Baiklah, kamu bisa duduk di belakang Yuta." Miss Jihyun menunjuk ke arah Yuta yang duduk di belakang Shofia.

Yuta yang serasa mendapat paker combo hanya bisa tersenyum-senyum sendiri. Beruntung sekali dia bisa duduk di antara dua gadis cantik dan ... seksi?

Lainnya hanya mendelik melihat ekspresi Yuta seperti itu.

April berjalan ke tempat duduknya, melewati Shofia yang masih terkejut akan kehadirannya.

"Kita bertemu lagi, teman?" bisik April dengan bahasa Yunani yang mungkin tidak akan dimengerti oleh orang lain.

Tak hanya Shofia, April juga melihat Taeil yang duduk di sebelahnya, ia menyunggingkan bibir seakan meledek. "Cinta lama bertemu kembali? Huh mengesankan." Sambungnya.

"Jaehyun, apakah ini karena ucapanku waktu itu?" Shofia menggigit bibir bawahnya dan mengetuk-ketuk meja dengan jari-jarinya.

Jaehyun mengernyit tak mengerti, "tunggu, tunggu, apa?"

"April ..., maksudku Nona Aphrodite,"

"Apa?! Dewi Cinta? Dia ... Aphrodite? Benarkah?" Jaehyun sekarang mulai tidak percaya dengan situasi sekarang ini.

Shofia mengangguk tegas dan mendecak kesal, "seharusnya aku tidak asal ucap waktu itu!"

Jaehyun mengeluarkan ponselnya dan mengetikkan sesuatu disana. "Sebentar, tadi aku mendengar dia mengatakan sesuatu, dia memanggilmu apa?"

Shofia melirik Jaehyun tajam, ia tak mau menjawab pertanyaan itu.

"Baiklah, kalau kamu ingin main tebak-tebakan."

Shofia menghela nafasnya namun tersadar akan sesuatu. "Hei, kau bisa bahasa Yunani?!"

Jaehyun hanya memandang sekilas sebelum kembali fokus ke ponselnya, "aku sengaja belajar, siapa tahu suatu saat akan bermanfaat dan ternyata memang bermanfaat."

"Oke, jadi kamu ini Hera?" sambung Jaehyun.

"Kau pikir aku istri Zeus?"

"Metis? Ah, kau bukan istri Zeus." Jawab Jaehyun sendiri. "Kalau begitu, Amphitrite?"

Shofia makin tak mengerti, "memang wajahku seperti penguasa lautan?"

"Artemis? Tunggu, itu tidak mungkin." Jaehyun mengscroll layar ponselnya, "beri aku clue,"

"Kamu ini bodoh atau apa? Jelas sekali aku nymph."

Jaehyun menarik bibirnya kedalam dan menekan kata 'Aphrodite' pada wikipedia. "Okay, aku tahu."

"Apa?"

"Klitia."

Jaehyun kembali membaca artikel didalam ponselnya. "Apakah dendam dimasa lalu akan terjadi lagi?"






***

A/N:

Ayo main tebak-tebakan lagi 😂

Kok aku ngerasa Jaehyun jadi cast paling pinter ya disini?


Bagian ini aku terinspirasi sama webtoon Athena Complex, ada reinkarnasi-nya, dewi masuk sekolah, tapi ini gak se-se-se kisahnya Athena/? 😂

Nymph ● Moon Taeil ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang