십이

709 143 35
                                    

Shofia sedikit terkejut mendengar ucapan Taeil, apalagi reaksinya yang begitu tiba-tiba.

Kini pipinya terasa panas dengan jantung yang berdegup cukup kencang. Hembusan angin di musim gugur tetap saja tidak berpengaruh untuknya kali ini.

"Ng... Sepertinya kita memang butuh waktu untuk bicara serius kali ini." Tegas Taeil dan memberi sedikit jarak antara tubuh mereka.

Setelah berkata demikian, Taeil menarik sudut bibirnya dan beralih menggenggam tangan Shofia. "Jadi, sekarang kita mau membolos kemana?"

Shofia melebarkan matanya. "Eh?"

Taeil menipiskan bibir dan menunjukkan jam analog dihadapan Shofia, memberitahu jika beberapa menit yang lalu bel masuk telah berbunyi. Karena tempat dimana mereka berada sekarang termasuk lokasi yang jauh dari gedung sekolah dan tak banyak yang dikunjungi siswa--dikarenakan takut jika hal seperti ini terjadi--.

"Sesekali melanggar aturan tidak masalah kan?" tanya Taeil kembali.
Shofia hanya terdiam, tidak tahu harus menjawab apa sekarang. Ia memandang Taeil yang sama-sama diam menunggu respon gadis itu, namun tautan tangannya tidak terlepas.

"Jangan buat aku bermonolog, Shofia." Celetuknya dengan nada sedikit merajuk.

"Yasudah disini saja, memangnya mau kemana lagi?" tanya Shofia dan memiringkan kepalanya.

Taeil kembali tersenyum dan mengajaknya duduk di hamparan rumput itu. "Asal denganmu, it's okay," jawabnya enteng.

Pipi Shofia kembali memerah, hatinya tergelitik, dan juga ia merasa aura nyaman yang sempat hilang ribuan tahun lalu kembali menyelimutinya.

"Eum... Tanganmu...," Shofia menunjuk genggaman tangan mereka dengan kerlingan mata.

Taeil cuek saja. Entah kenapa ia malahan merasa ingin seperti ini terus. "Nggak mau. Gak mau lepas,"

"Apa disini aman? Tidak akan ketahuan guru?" Shofia mengedarkan pandangannya, takut-takut ada guru yang memergoki mereka.

Ting!

Ponsel Taeil berbunyi, sebuah pesan baru masuk. Segera ia mengambil ponsel dari saku celananya dan membuka pesan tersebut.

From : Jaehyun

Hyung? Lo kemana sama Shofia? Gue harus bohong nih karena kalian.

01.54 p.m

Dengan cepat Taeil membalas pesan dari Jaehyun dan mengirimnya.

To : Jaehyun

Menikmati indahnya nikmat Tuhan.
Tapi makasih udah nyelametin kita, hehe.

01.56 p.m

"Jaehyun ya?"

"Kok tahu? Saking dekatnya sama Jaehyun jadi begitu ya?" Taeil balik bertanya dengan nada agak sinis.

"Hih, nggak. Kelihatan dari sini kok!" elaknya dengan berkata sesuai fakta.

Gadis itu menipiskan bibir dan menggembungkan pipinya, kembali kesal dengan Taeil, bukan kesal sih, hanya sedikit kesal.

"Ini kenapa sih imut banget. Gembungin pipi terus," ucap Taeil yang memang sedari tadi menahan gemas. Ia mencubit gemas pipi gadis itu.

Shofia yang diperlakukan seperti itu menjadi kembali merona. Hanya hal-hal kecil yang dilakukan Taeil, tapi perlakuannya selalu sukses membuat gadis itu ambyar sendiri.

"Pipinya kalau merona tambah lucu." Tambah Taeil.

Sudah Taeil, aku bisa pingsan jika terus begini, racaunya dalam hati.







***
A/N:

Saya berhasil gak bikin adegan manis-manisnya? :')

Nymph ● Moon Taeil ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang