730 161 11
                                    

"Bang! Kok dia bisa ngaku jadi saudara Johnny?" Tanya Jaehyun sambil menunjuk Shofia yang tengah kebingungan dengan benda yang bernama sumpit itu.

Taeil melirik Shofia sekilas lalu kembali memandang Jaehyun. "Ma-ni-pu-la-si i-nga-tan!" ucapnya sedikit berbisik.

"M-manulasi?"

"Manipulasi."

Jaehyun mengangguk-anggukkan kepalanya tanda mengerti, kemudian ia melihat Shofia dan dibalas dengan tatapan polos dari gadis itu. "Jadi, kamu melakukan hal semacam itu?" tanyanya.

Gadis itu mengangguk-anggukkan kepalanya. Lalu menatap Taeil dengan imutnya, mengode agar lelaki itu mengajarinya bagaimana cara memakai benda yang sedang ia peagang sekarang. Tak lama, Taeil melirik gadis itu, seakan tahu, ia kemudian mengambil sumpitnya dan mengarahkannya ke Shofia.

"Pegang seperti ini," tuturnya dan diikuti gadis itu. "Lalu gerak-gerakkan sumpitmu melebar dan menyempit, kalau mau mengambil makanan, kamu harus melebarkannya setelahnya kamu harus menyempitkan ruangnya seperti ini, mengerti?" ucap Taeil setelah mempraktekkannya dan mendapat anggukkan tegas dari Shofia.

"Uwaaaaaah, sekolah lumayan menyenangkan, ya!" pekik Shofia dan melemparkan tubuhnya diatas kasur.

Taeil tersenyum kecil dan ikut duduk disamping gadis itu. "Senang, ya? Kalau begitu kamu bisa melanjutkannya," tutur Taeil dan menyampingkan tas yang sedari tadi ia gendong.

"Tapi aku tak suka dengan yang namanya Nakamoto! Dia mesum!" tuding Shofia dan mengingat-ingat saat Yuta selalu mencoleki lengannya dengan berbagai tujuan dan alasan. "Aku suka orang yang lucu seperti Ten, dia menggemaskan. Taeyong juga tampan."

Taeil melirik kembali gadis itu. "Bagaimana denganku?" ceplosnya begitu saja.

"Kamu... Tidak perlu di jelaskan kalau aku menyukaimu, mulai dari fisik maupun sikapmu, kamu lelaki manis yang pernah kutemui." Shofia mencubit pipi Taeil gemas lalu beranjak menuju kamarnya.

Shofia menutup pintu kamarnya lalu menyenderkan diri pada punggung pintu. Memegangi dadanya yang terasa nyeri dan jantungnya kadang berdebar tak karuan.

"Taeil, maaf. Aku harus menyembunyikan sesuatu darimu." Shofia menghembuskan nafas beratnya lalu menurunkan tangannya. "Kamu memanggilku karena butuh pertolongan, jadi aku harus menolongmu sampai kamu mendapat apa yang kamu mau, Taeil."

Nymph ● Moon Taeil ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang