Empat: Mia's family

484 67 13
                                    

MIA merogoh dalam saku mungil di kemeja putihnya, berusaha menemukan benda kecil bernamakan kunci itu. Tak sabar Mia membuka pintu yang kini tengah menghalangi jalannya.

Karena tragedi Raka minta maaf dan nungguin Mia tadi, cewek cantik berambut hitam sebahu itu semakin kegirangan. Saking girangnya, sampai-sampai Mia loncat-loncat gak jelas dan nyanyi-nyanyi sendiri. Tanpa Mia sadari juga, suaranya telah memekikkan telinga seluruh anggota keluarganya. Suara yang hampir mirip kayak melengkingnya tikus kejepit pintu itu, bikin pecah suasana rumah.

Ketika Mia lagi gencarnya nyanyiin lagu, tiba-tiba suara nyaring melengking lain menusuk indra pendengaran Mia.

"Hey Mia! Mama minta kamu gausah nyanyi!! karena kamu gak punya bakat. Please deh, Mama dan Papa kamu ini udah capek denger kamu nyanyi dari tadi!!" Tegas mama yang kini tengah sibuk menonton sebuah acara TV diruang keluarga dengan Papa.

"Emangnya kamu lagi kesambet apa sih Mia? Bukannya kamu gak suka nyanyi? kenapa tiba-tiba kamu langsung suka nyanyi gitu?" Tanya Papa heran.

"Gini loh pah-mah, Mia itu lagi latihan buat ikut audisi ekstra paduan suara." Dusta Mia.

"Jagan!" Jawab Papa dan Mama bebarengan.

"Udah deh! Mending kamu, batalin aja audisi kamu Mia. Kamu kan gak bakat nyanyi. Dan kamu udah tau, kalo kamu punya bakat bikin puisi. Ya mending kamu masuk ekstra jurnalistik aja, biar memperdalam bakatmu itu." Mama Mia menyeruput cangkir berisikan teh itu.

"Ya udah deh Mia tau kalo suara Mia itu jelekk. Mia gak bakal nyanyi lagi deh!" Jawab Mia spontan.

Mendengar anaknya tersebut bicara demikian, sontak Papa dan Mama Mia meringis.

"Eh tadi Papa lupa jemput kamu. Maafin Papa ya! maklum Papa udah tuaa. Udah gampang pikunnya."

"Enggak papa, Pah. Mia udah biasa pulang sendiri. Ya Papi enggak sadar aja, kalo udah sering banget lupa buat jemput Mia hehe." Celetuk Mia.

"Gini aja, kamu mendingan cepet-cepet cari pacar! Biar kamu dianter sama dia. Gak ngrepotin Papa mulu."

"Jadi, Papah itu kalo njemput Mia itu karena terpaksa? Dasar Papi biadab! Ku pecat kau jadi Papi ku."

Suasana rumah Mia langsung berubah penuh tawa. Yah beginilah keseharian keluarga Mia, dengan segala pembicaraan bisa jadi bahan lelucon.

"Gimana tadi di sekolahnya??" Tanya Mama memecahkan suasana penuh tawa.

"Ehh Pah-Mah, Mia tidur dulu yaa. Mia capek nih." Potong Mia dengan nada seperti menghindar dari pembicaraan bertema sekolah tersebut.

Mia langsung lari ke kamar. Sambil loncat-loncat gajelasnya yang tadi sempet di pending.

Mama Anin mengernyit heran "Mia kenapa ya, Pah?"

"Dia lagi naksir cowok kalik." Cetus Papa paham.

***


Mia melompat dan membanting tubuh rampingnya ke tempat tidur empuk miliknya itu. Kali ini Mia senengnya bukan maen, tangan dan kakinya mulai gak bisa diem. Mia terus-terusan kepikiran sama Raka. Tentang, kenapa dia mau ngurusin adek kelas macam dia? sampai apakah Raka ada rasa sama dia?

Saking gak bisa tidurnya. Mia semaleman ngaca melulu.
Dan mungkin saking lamanya, bisa-bisa kacanya juga bosen liat muka Mia terpampang lama di badannya. Dengan pose-pose bak seorang model, Mia melanggang-lenggong kan tubuhnya. Lalu bertanya-tanya.

"Apa aku cantik?? Apa Raka bisa tertarik sama aku?? Dan apa berat badanku naik? Kenapa perutku sebuncit ini?" Tanya Mia.

Yah bagi cewek mungkin pertanyaan kayak gitu emang sudah biasa. Dan kalo udah nyangkut masalah doi sih, apa sihh yang enggak?

Tak lama suara lembut Mama mengagetkannya.

"Mia, kok kamu gak tidur? nanti telat lagi loh!" Tanya Mama dengan lirih.

"Mia lebih suka kalo telat Mah!" Jawab Mia spontan.

"Kamu ini masih kelas 10 Mia. Baru aja masuk sehari, dan kamu mau bikin masalah?" tanya Mama khawatir.

"Iya mah, Mia tidur nih!"

"Nah gitu dong. Sekali-kali nurut ngapa." Ucap Mama lega.

"Malem Mah!" ucap Mia sebelum menutup kedua bola matanya rapat-rapat.

"Iya." jawab Mama sambil mematikan lampu kamar Mia.

Mama Anin mendaratkan kecupannya di kening Mia, dan menarik selimut seraya menutupi tubuh ramping Mia.

"Semoga mimpi indah Celinka Mia. Good night my little angel, spread your wings and fly to your dreams."

***

N/A:
Hai..
Makaseh uda nyempetin baca yak
Akoh terharu:')
Disini gua cuman mau kasih tau..
Itu yang suka baca tapi gak suka voment harap dikondisikan wk
Oke, gua udah capek bhaybhayy:))

-qdd

Ma BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang