its you. [1]

dua puluh delapan

lalisa: ah, aku tak percaya kau mengirimiku pesan.
lalisa: terima kasih karena telah mendukung kami. aku juga telah memperhatikanmu. bts fighting! ^^

aku tersenyum saat membaca pesan balasan dari lisa. aku menimang-nimang, apakah aku harus membalasnya sekarang? apa lisa masih bangun? ah, masa bodo!

jungkook: maaf karena baru membalas. aku baru memegang ponselku.
jungkook: sejak kapan kau memperhatikanku?

tunggu, apa tak terlalu terbaca? ah, biarkan saja.

lalisa: sejak debutmu
lalisa: dan aku tak percaya bisa berada di panggung yang sama denganmu.

jungkook: sejak debutku? sungguh?

lalisa: haha, iya. apa sekarang aku terlihat seperti fansmu?

jungkook: tapi aku juga fansmu.
jungkook: aku suka padamu sejak debutmu. kau terlihat bersinar dan seakan mengatakan pada seluruh dunia bahwa kau terlahir untuk berada di panggung.
jungkook: sekarang aku yang terlihat seperti fans ya?

lalisa: eum, harus kuakui kau seperti fans sekarang. tapi tak masalah.
lalisa: terima kasih. itu benar-benar membuat hatiku terasa hangat.
lalisa: aku selalu suka suaramu. aku bahkan menontonmu di kompetisi bernyanyi

jungkook: tapi aku memang fansmu. dan kau juga fansku. jadi bagaimana kalau sekarang kita menjadi teman saja?
jungkook: saat aku menyanyikan if you? kenapa kau menontonnya? penampilanku disitu buruk sekali

lalisa: baiklah teman :)
lalisa: buruk apanya? kau benar-benar bernyanyi dengan baik. aku bahkan menangis mendengarnya

jungkook: kenapa kau menangis?

lalisa: karena terlalu indah

aku tersenyum. balasan pesan dari lisa sangat menghangatkan.

jungkook: boleh aku menelponmu?

lalisa: untuk apa?

jungkook: aku akan menyanyikan if you untukmu. tapi kau tak boleh menangis, sebaliknya kau harus tidur

lalisa: ah tapi aku belum mengantuk

jungkook: maka dari itu aku akan menyanyikan lagu agar kau tertidur

lalisa: baiklah

dan entah untuk yang keberapa kali aku tersenyum. aku minum dan berdeham beberapa kali sebelum menekan layar untuk menghubungi lisa.

"halo?"

* * *