Hallo..
haaaaaaii..
apakabar guys? masih adakah yang menunggu kisah absurd ini?
maaf keun daku yah. Nugo baru bisa lanjut greensleeve karena sibuk di dunia nyata (T-T) aji mumpung libur kuliah makanya langsung gercep di wattpad. bukan berniat PHP tapi keadaan yang membuatnya seperti itu.
terima kasih untuk reader yang udah baca, komen, dan neken si bintang untuk cerita ini.
love you all.. (^o^)
akan saya usahakan cerita ini supaya tuntas, se tuntas tuntasnya deh. insyaallah sebulan mulai dari hari ini, semuanya yah. gak mau banyak cincong. cekidot lah...
==============================================================================
Ron menggeleng frustasi. emosinya kini sudah mencapai puncak. mendadak ia pun mengerem dan membanting stir mobilnya ke arah kanan bahu jalan.
"Ih.. kok berhenti sih!" protes penumpang yang berada di bangku sebelah kanannya.
"Rose! keluar sekarang juga!" usir pria itu.
"Kak Ron ayo kita berdamai, aku tidak bisa seperti ini terus. nanti apa kata teman - teman ku, kau kakak ku tapi kita tidak akrab" tutur Rose yang memelankan suaranya.
"Siapa bilang aku kakak mu?" sahut Ron ketus.
Rose terkejut. dirinya meringis ketika mendengar lolosnya kalimat menyakitkan itu dari mulut seorang pria super tampan Ronald Oliver.
"Yah, kita memang bukan adik kakak, bahkan umur kita hanya selisih 8 bulan saja. Andai kau bukan kakak ku. kau pasti akan ku jadikan pacar " cetus Rose yang berhasil menarik perhatian Ronald.
"A.. apa tadi k-kau bil.."
"Kak, setidaknya kita pura pura akur oke. Aku tahu aku bodoh, dungu, tidak punya muka, pokoknya terserah mu lah. Tapi kau tahu wanita di samping ku. Yang menawari mu handuk. Dia teman ku Hani zhao. bagaimana kalau dia memberitahu semua orang tentang 'kita'. itu jelas akan membuat reputasi mu buruk. iya kan?" serobot Rose cepat. Tangannya kini bergerak menggenggam tangan Ron seakan memohon dengan penuh harap.
"Please kak.. yah, yah"
Ron terpaku. Bagaimana bisa gadis menyebalkan ini melakukannya?
Maksudnya membuat seorang Ronald Oliver yang terkenal jutek dan kritis ini bimbang dan seolah kehabisan kata-kata untuk membalas semua rentetan kalimat yang di rengeknya tadi.
Kenapa reaksinya jadi seperti ini sih?
"AH! jauhkan tangan mu dari ku.." gertaknya yang baru tersadar sambil menarik cepat tangannya jauh jauh.
"kau si pembuat ulah. setelah membuat wajah ku menimpa kue. Dengan entengnya kau sok dekat dan sok akrab dengan ku. bahkan tanpa tahu malu masuk kedalam mobil ku. otak mu dimana sih?"
Rose menggigit bibir bagian bawahnya.
Perlahan ia pun merundukan kepalanya karena merasa tak enak hati terhadap kakak termudanya tersebut.
"Aku mau ganti rugi, pokoknya yang setimpal.." lanjut Ron yang kini membuang mukanya keluar jendela.
mungkinkah ia merasa tak enak hati juga pada Rose?
"Baiklah, sebagai perminta maaf dari ku. aku akan menuruti keinginan mu. Bagaimana serikan?" tawar Rose
matanya menatap serius ke arah lawan bicaranya ini, walaupun yang di ajak bicara tetap acuh dan enggan untuk bertatap muka dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Greensleeves
FanfictionMenikah dengan vampire?!! SERIUSS!! Tapi itulah yang terjadi pada Rose. Sebuah perjanjian untuk membalas rasa sakit hatinya malah mengikatnya pada pria yang berusia 1500 tahun lebih tua darinya. Duh, bisa gak ya Rose melaluinya, terlebih dia cuma ga...