Shallow Hearts

480 44 16
                                    

AUTHOR NOTE :

Alohaaaaaa..

Readers tersayang... adakah yang membaca cerita ini.

Raise your hand? yah you.. you

Makasih untuk kalian yang sudah memberi jejak baik berupa Vote dan Comment. Dan untuk sider juga terima kasih udah sempet mampir tapi sesekali lah nongol kasih vote kek hehe.

masih dengan drama vampire ala gue.. pengen deh nanya karakter favorit kalian disini siapa? Yang pengen di follow yah boleh ae kok. Pengen curhat sama Nugo oh monggo banget. aku mah nyelow orangnya.

oke gak mau banyak cincong.. kajja check this out..

and Happy reading guys..

=====================================================================

"Oh nona sudah sadar?" tanya seorang wanita tua yang kini terkejut menatap sosok itu.

Bagaimana tidak?

setelah 5 hari tak sadarkan diri tiba-tiba ia sudah berdiri mengarah keluar jendela dengan pandangan kosong. Tangannya sudah tidak terpasang infus lagi. Terlihat luka lebam disana, namun tak nampak rasa  nyeri sedikit pun dari wajahnya.

"kenapa aku ada disini?" tanyanya yang berhasil memecah keheningan.

"Nona tubuh anda belum seutuhnya pulih, mari saya bantu untuk berbaring lagi.."
tawar sang pelayan yang langsung mendapat gelengan cepat darinya.

"Aku harus pergi sekarang.." tuturnya pelan.

Bak patung es, sang pelayan hanya menatap kaku ke arah tamu tuannya ini. Jantungnya berdegub kencang ketika mengingat sang tuan yang berpesan agar tidak mengijinkan tamunya pergi seujung kuku pun meninggalkan rumahnya.

Namun..

entah kenapa..

Hati kecilnya berkata bahwa mengijinkan wanita ini pergi adalah pilihan yang terbaik. Entah permasalahan apa yang sedang Tuannya dan gadis ini hadapi. Ia hanya bisa berdoa semoga sang tuan di permudah dalam mengatasi segala permasalahan yang di hadapinya.

'Nona, anda tidak boleh pergi sebelum saya menghubungi Tuan ku, saya sarankan sebaiknya anda-"

"Tidak bisa, beri tahu aku dulu adakah jalan lain untuk keluar dari tempat ini?" potong Rose yang mulai berani menatap wajah lawan bicaranya.

"Di luar tidak aman Nona, nati saya kena-"

"KU BILANG PULANG YA PULANG! KAU TAK BERHAK MENGATUR KU!"omel Rose yang tak terkendali.

Matanya kini meremang.  Terdengar rasa khawatir dan cemas di dalam kalimatnya. Suaranya bahkan bergetar tadi. Seakan sedang menahan sesuatu.

"dan kau juga tak berhak mengomelinya.." sahut seseorang.

benar..

suara itu, yah tak lain tak bukan adalah milik Lucas alexander.

"Apa salahnya seseorang meminta mu istirahat. Apa kau merasa seperti Wonder woman? Cat woman? Super Girl?" tanya Lucas berentet.

tak mau kalah, Rose kini menghampiri pria itu.

"jangan ikut campur urusan orang lain! jangan sok peduli! Kau pikir kau siapa hah? Oh, karena kau adalah vampire yang kuat jadi suka ikut campur urusan orang gitu?"

"jaga kata-kata mu Roseline.."

"Mister, kau tahu.  Aku benci Vampire. Kalian adalah makhluk berdarah dingin yang berperangai buruk. Dan kurasa aku mulai benci pada mu.." Tutup Rose yang langsung melangkah pergi meninggalkan kamar mewah tersebut.

GreensleevesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang