8 - Awal Dari Segalanya

79 7 4
                                    

Setelah hari itu, Joong Ahn benar-benar melakukan usahanya untuk mendekati Rea. Rea, akhirnya mencoba membuka hatinya lagi karena kesungguhan Joong Ahn. Mereka terus dekat, sampai Joong Ahn menyatakan perasaannya pada Rea. Namun, kali ini hal itu menjadi bertambah rumit. Semakin rumit karena kedua orang tua mereka.

Sore itu Arya pulang ke rumahnya dan membiarkan Joong Ahn menggantikannya untuk mengantar Rea. Kali ini, Arya hanya memfokuskan dirinya untuk mengikuti tes masuk Akademi Militer, karena baginya yang terpenting adalah meneruskan perjuangan ayahnya dan membanggakan kedua orang tuanya.

"Tok tok tok" terdengar ketukan dari luar kamar Arya. Ia pun membuka pintunya.

"Boleh ibu masuk?" Ternyata yang mengetuk adalah ibunya.

"Tentu bu,"

Ibunya masuk kedalam kamarnya, ibunya terkagum melihat dekorasi kamar Arya. Nuansa biru dengan semua hal yang Arya inginkan dan ia cita-citakan ada disana. Foto ayahnya yang memakai seragam Angkatan Udara, replika pesawat Angkatan Udara dan masih banyak lagi hal-hal berbau Angkatan Udara yang terpajang disana. Ibunya menyadari bahwa putranya ini sangat menginginkan hal itu. Menjadi penerus sang Ayah, menjadi penerus suaminya.

"Ada apa ibu kesini?" Tanya Arya pada ibunya itu.

"Ah ya, ibu ingin membicarakan sesuatu padamu,"

"Apa itu bu?"

"Apa kau serius ingin masuk Akademi Militer nak?"

"Tentu bu. Kenapa memangnya?"

"Kau tahu, jika Joong Ahn juga ingin masuk ke Akademi Militer kan?"

"Ya aku tau."

"Kamu tahu kan kalau ibu.." ibunya berbicara lalu Arya menginterupsinya.

"Kalau ibu tidak cukup untuk membiayai kami berdua? Dan hanya membiarkan Joong Ahn saja yang masuk Akmil? Bukankah Joong Ahn masih punya ayah bu? Bukankah ayahnya juga seorang prajurit? Bukankah ayahnya masih aktif di Angkatan Darat Republik Korea? Kenapa dia tidak masuk Akademi Militer Korea saja?" Tanya Arya tanpa jeda dengan rasa sesak yang ingin ia luapkan.

"Kau tahu putraku? Bahwa ibu sudah merindukan saudaramu selama 17 tahun. Ibu takkan membiarkannya untuk pergi lagi dari dekapan ibu. Begitu pun dirimu nak. Ibu hanya memohon padamu, tolonglah mengalah padanya sekali ini saja. Jika kau memang menginginkan untuk masuk Akademi Militer maka kau bisa masuk 1 atau 2 tahun lagi. Kali ini, biarkanlah ibu menebus kesalahan ibu pada saudaramu sekali ini saja. Selagi ada kesempatan. Ibu mohon untuk jangan cemburu pada kakakmu sendiri." Pinta ibunya dengan terisak. Arya lalu dipeluk oleh ibunya itu.

Sangat berat memang bagi Arya dalam posisinya yang seperti ini. Cita-citanya menjadi seorang prajurit Angkatan Udara dan melanjutkan perjuangan ayahnya juga setara dengan rasa ingin membahagiakan ibunya. Dan apa yang membuat ibunya bahagia? Yang membuat ibunya bahagia adalah sesuatu yang menyesakkan baginya. Membuatnya harus mengalah yang bahkan ini tidak pantas untuk disebut persaingan. Persaingan macam apa yang sangat tidak adil ini? Persaingan macam apa yang mengharuskan seorang adik mengalah pada kakaknya yang bahkan keberadaannya baru diketahui selama 17 tahun? Apa dia harus menerima semua ini? Kenapa hal ini harus terjadi dalam hidupnya?

***

Hari kelulusan semakin dekat. Rea bingung ia harus melanjutkan kuliahnya dimana, di jurusan apa? Rea ingin sekali masuk jurusan sejarah sama sepeti passion nya. Namun, ia harus masuk jurusan Arsitektur ataupun teknik sipil untuk mematuhi keinginan orang tuanya. Membanggakan mereka. Namun ada juga satu lagi mimpinya, dan salah satu caranya memang masuk jurusan yang diinginkan orang tuanya. Dan Rea pun memilih yang terbaik untuknya juga kedua orang tuanya.

ChoicesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang