Aku mengendap-endap masuk ke rumahku, berusaha untuk tidak terdengar. "Justice... Ini jam 11.00 malam loh... Ngapain pulang jam segini, hah?", suara mamaku terdengar dari arah dapur, aku pun berhenti dan mulai berbalik ke arah suara. "Ah.. Mama, anu... Eh, mama ngapain di dapur? Makan malem ma? Entar gendut loh", aku berusaha mengalihkan mamaku dari pertanyaan yang tadi dia tanyakan kepadaku.
"Jangan mengalihkan pembicaraan! Jelaskan kenapa pulang jam segini?!", oh mama... Ternyata sulit untuk mengalihkan pembicaraannya. "Iya tadi abis dicegat sama anak SMA berandal di jalan, terus ya... Aku hajar semuanya.", mamaku menatap tajam mataku, ups.. Aku paling gasuka mamaku yang seperti ini.
"Selain itu, pasti kamu juga berantem sama anak SMA di sekolahmu juga kan?? Mama tau semuanya loh...", apa mamaku dukun? Kok tau bagian itu juga ya? "Eh? Um.... Umm..."
Aku jadi menyesal telah berantem dan pulang malam seperti ini, sekarang mamaku mulai mengusap keningnya dan duduk di meja makan, dia mulai mendesah, "Huh... Kenapa kamu tumbuh dengan kasar dan penuh emosi kayak gini? Padahal kamu cewek! Abangmu aja yang jago Taekwondo dan Karate gak berantem hanya karena hal sepele, tapi kamu? Huft.."
Aku menunduk menatap lantai, dari dulu memang mama lebih menyayangi kakak sih, karena dia cowok, pintar, cerdas, dan multi talenta, plus ganteng. "Aku kan bukan kakak! Jangan samakan aku dengannya dong! Sudah ah, mau mandi dulu, terus tidur."
Akupun berjalan menuju ke kamarku. Sebelum aku naik tangga, aku sempat mendengar kalau mamaku sedang menangisiku. Mau gimana lagi, aku memang terlahir sebagai cewek tomboy yang suka berantem sih...
*
Besoknya, aku bangun jam 10.00 pagi dan mulai mandi, setelah mandi aku turun kebawah untuk sarapan sendiri. Karena yang lain pasti sudah sarapan. "Kasian deh sarapan sendiri... Makanya bangun pagi biar bisa sarapan bareng!", Ledek kakakku, Albert. Dia memang cowok iseng dan jahil, kalau dirumah. Aku hanya membalasnya dengan melempar serbet makan di sebelahku.
"Sayang, kalau udah makan. Mama dan papa mau bicara berempat.", Gabagus nih kalo mama udah ngumumin kita bakal ada rapat keluarga. "Tentang apaan ma? Pasti si iblis kecil ini ya?", itu udah biasa, aku dikatain iblis kecil sama alien bego ini, Albert. "Ah.... Sesuatu tentang sekolah pastinya.
Setelah aku menyelesaikan makanku, aku pun duduk di meja keluarga. Duduk disebelah Albert tentunya. "Jadi, tadi pagi. Mama cerita sama papa, kalau kamu, Justice Valencia Valery, pulang jam 11.00 malam karena habis berantem. Betul?", aku mengangguk kecil. Albert menatapku seakan aku gila. "Jadi.... Mama dan papa punya ide untuk memindahkan kamu ke sekolah dimana kamu gak bakalan jadi cewek berandal lagi", what?! Berandal? Siapa?? Iiihh!
"Kok gitu! Gak ah! Kan nyari temennya susah lagi! Lagipula bentar lagi ada ujian kenaikan kelas", kataku sambil menyilangkan tangan. "wah bagus tuh, pa. Biar kapok, taro aja di sekolah berasrama.", Albert sialan!
"Enggggaaaakkkk, gamau kalo di tempat yang berasrama! Please, ma-pa.....!!", aku memohon-mohon kepada orangtuaku sambil bersujud ke lantai. "Siapa yang mau nempatin kamu di sekolah asrama? Mama tuh mau nempatin kamu di sekolah abang kamu, Albert. Dan... Kamu masuk sekolahnya juga abis kenaikan kelas kok.", gak salah denger kan? Sekolah Al? Noo!!
"Iya, sekalian tuh pas kamu masuk udah kelas 2 disana", tambah papaku sambil mengangguk-angguk. "GAK AH! Yakali harus satu sekolah sama iblis kecil ini! Gak dehhh", Albert pun menggeleng-geleng sambil memijat-mijat dahinya.
"Tau ih, mama-papa! Masa mau nempatin aku disekolahnya Al! Di Goodie Gold High School, itu kan tempat anak-anak pinter, kaya, dan senioritasnya tinggi banget! Kalo aku dibully gimana?", kataku sambil menggeleng-gelengkan kepala. "Itu sih udah pasti. Siap-siap aja lo, kalau beneran masuk sana", gumam Al menakut-nakutiku.
Aku hanya mendengus kesal, dan berbalik memohon kepada orangtuaku lagi. Tapi tatapan mereka tenang, dan keputusan pun sudah diambil, "Keputusan finalnya, Justice bakalan masuk SMA kamu, Al. Pokoknya disana, jangan bikin masalah, nyari masalah, dan terus cinta damai, okay? Albert, tugas kamu adalah menjaga adik kamu supaya gak bandel disana"
Aku menatap orangtuaku tak percaya... Tega sekali mereka memindahkanku ke sekolah baru yang mengerikan itu. Albert hanya mengangguk dan menoleh kepadaku dengan tatapan sebal.
Apa boleh buat.... Setelah liburan kenaikan kelas, aku akan melanjutkan kelas 2 SMA ku di SMA Goodie Gold yang terkenal dengan pinter, kaya, dan senioritas.
*
I'm back!!! Ide gue muncul, dan gue pun kembali menulis :D
Dan... Akhirnya gue bisa bikin cover Wattpad yg bagus juga :"D *terharu* Wakakak!
Vomments okay?? :D Don't be silent reader please :"
KAMU SEDANG MEMBACA
Justice and Justin [ PENDING ]
Teen FictionJustice Valencia Valery, cewek berumur 16 tahun, kelas 2C di sekolah barunya, Goodie Gold HS. Berawal dari kemarahan Justice terhadap kakaknya, Albert membuatnya membuang isi tong sampah lewat jendela. Sialnya, sampah itu kena Justin, penguasa ged...