11. Foto Yang di Share

285 21 9
                                    

Kring..... Kring..... Kring.....

"Huammm..." Aku menguap sambil menggosok-gosok mataku sambil mengantuk tak lupa mematikan jam bekerku yang menjengkelkan itu. Dan... Ingatan 2 hari lalu saat aku dan Justin makan malam pun teringat kembali. Membuatku nyengir lebar sekali.

"Hehe.... Malam minggu depan dia ngajak gue kemana ya? Hehe.... Ternyata galak-galak gitu romantis juga," ujarku sebelum aku beranjak dari tempat tidur dan berjalan menuju kamar mandi.

*

"Pagi ma-pa-Al," sapaku pada anggota keluargaku sambil tersenyum hangat. Mereka bertukar pandang bingung tetapi tetap mengangguk singkat. Aku terkekeh. "Sejak malem minggu itu, lo jadi aneh banget deh Just..." aku mengangkat alis saat Albert berkomentar demikian, "Masa sih? Gue biasa aja perasaan..."

Dia hanya mengerutkan kening sambil mengangkat bahu dan kembali makan sarapannya. Baru beberapa suap, smartphoneku bergetar. Saat kucek ternyata pesan dari Justin!

Gue di depan rumah lo ya. Jangan lama-lama! Cepetan oke? Kalo gak gue cium lo!

From: Justin

Aku langsung nyengir-nyengir sendiri. Melihatku begini, ibuku langsung berdeham, "Iya deh... Pasti pacar kamu itu udah di depan rumah ya? Cepetan sana makannya..." desak ibuku. Aku hanya nyengir dan cepat-cepat menghabiskan sarapanku. Kulirik Al sedang memutar bola matanya.

"Lama banget deh..." kata Justin saat aku sudah keluar dari rumah. Dia sedang bersandar di mobilnya, menungguku. "Woilah. Sabar keleusss, yang penting gue udah ada disini...." aku mengucapkan kata-kata terakhir dengan nada menggoda.

Dia langsung nyengir dan memelukku. Pelukannya yang hangat... Oh yaampun aku sudah jatuh cinta dengan musuhku. Haha.

"Ayo... Katanya tadi lama. Sekarang kita malah peluk-pelukan disinii..." dia terkekeh dan mengacak rambutku pelan. Justin pun membukakan pintu untukku.

*

Rasanya menyenangkan sekali kembali seperti masa-masa kejayaanku dulu di SMA yang lama. Sekarang rasa kehormatan itu kembali lagi. Setiap aku jalan semuanya mengangguk. Well... Tapi aku juga tidak mau sombong sih...

"Hi!!! Udah buat pr lo berdua??" tanyaku sambil merangkul kedua sahabat kembarku. Mereka menoleh kepadaku dan mengangguk singkat, "Udah. Gue nyontek punya Paul semalem..." jawab Paula sambil nyengir. Paul berdecak kesal sambil menjambak rambut Paula pelan, "Lo mah bisanya nyontek doang!" aku terkekeh.

Tapi kekehanku langsung terdiam saat seseorang menepuk bahuku. "Hah? Lo lagi... Kenapa sih?" tanyaku datar saat menengok dan melihat dia dengan tatapan marah dan frustasi. "Tega lo." ucapnya singkat. Aku hanya mengerutkan kening bingung, "Salah gue apa coba?" tanyaku menantang.

"Bisa-bisanya lo pacaran sama si Justin!" raungnya marah. Oh... Dia patah hati. Tapi.... Aku kan gak pernah beri harapan apapun kepadanya?? "Trus masalah lo apa??" tanyaku blak-blak'an. "Lagian pacarannya udah dari beberapa hari yang lalu kok. Emang lo baru tau? Kudet banget," sambungku sambil memutar bola mata..

"Gue baru tau pas liat Pathnya Justin. Ada foto lo sama dia lagi ciuman mesra banget..." jawabnya dengan sedikit merana. Aku tersentak kaget mendengar ucapannya. Justin? Tega-teganya dia menyebarkan foto ciuman mesra di pantai itu!! Akan kubunuh dia nanti. "Boong lo?! Di share?? Ke Path? Anjir tuh orang!!" geramku.

"Iya! Ke Path, Twitter, Instagram juga. Tapi masalahnya... Lo kok bisa pacaran sama dia??" tanyanya lagi. "Bukan urusan lo, Carl. Udah sana balik ke kelas lo gih. Udah bel lagian!!" tepat saat aku berkata begitu bel berbunyi kencang dan dia menyipitkan matanya dan keluar dari kelasku.

Justice and Justin [ PENDING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang