Lost

Chapter Tiga

Jaera menghempaskan badannya di tempat tidurnya berukuran king size itu. Gadis itu memandang langit-langit kamarnya yang dilukis seperti luar angkasa. Beberapa gantungan planet-planet menghiasi langit-langit kamar supaya tampak nyata. Jaera menghembuskan nafasnya. Ia mengulang lagi kejadian hari ini. Hujan turun, ia tertabrak mobil, orang yang menabraknya bernama Do Young-hwan, dan Jaera meminta sesuatu yang sebelumnya belum pernah ia minta selama 7 tahun terakhir. Dijemput.

Sebenarnya, Jaera adalah anak seorang pengusaha yang tinggal sendiri di sebuah rumah besar. Dan ia kesepian. Dulu ia tinggal bersama Ibu, Ayah dan kakak laki-lakinya. Namun kehidupannya berubah setelah kecelakaan menimpa keluarganya. Saat ia duduk di kelas 5 SD, kecelakaan harus merenggut Ibu dan Kakak laki-lakinya, sedangkan Ayahnya menghilang dari rumah sakit tanpa jejak. Sejak saat itu pula, Jaera menjadi gadis pendiam dan egois. Gadis itu melakukan apapun sendiri, dari mulai masak hingga pergi ke sekolah. Sebenarnya ia mempunyai helper dan supir yang ada setiap saat. Namun entah mengapa, ia merasa malas dengan semua itu. Kecelakaan yang merenggut keluarganya sekaligus Ayahnya yang hilang, membuat ia berniat melakukan apapun sendiri.

Suara ketukan di pintu membuat gadis itu menoleh kearah pintu kamarnya berwarna putih. Yook Sungjae –pengacara Ayahnya, masuk setelah di persilahkan masuk oleh Jaera. Sedangkan gadis mengubah posisinya menjadi duduk di pinggiran kasur.

“Ada apa?”

“Saya dengar Agassi (Nona) kecelakaan pagi ini. Agassi baik-baik saja?”

Jaera menghela nafas perhalan, “Berhenti mengkhwatirkanku. Seperti yang kau lihat, aku baik-baik saja. Apa kau sudah mendengar kabar tentang Abeoji (Ayah)?”

Ya, setelah tau Ayahnya menghilang dari rumah sakit, Jaera tidak pernah berhenti mencarinya. Gelengan pelan dari kepala Sungjae membuat wajah datar Jaera semakin terlihat.

“Baiklah, kau boleh keluar.”

***

275 words:")))) vomment jangan lupa~~