Chapter Dua

60 8 5
                                    

Bau amoniak samar-samar masuk ke dalam indra penciuman Jaera. Matanya terbuka dan ia mendapati seorang laki-laki sekitar berumur 25 tahun keatas memperhatikan dirinya.

Eoh, kau sudah sadar?” ujar seorang pemuda mengenakan jas hitam di sebelah kanannya.

Siapa dia?

“Maaf, mobilku menabrakmu tadi pagi. Jadi, aku membawamu ke rumah sakit,”

Ah iya, dirinya baru ingat. Ia ditabrak mobil pagi tadi. “Tidak sepenuhnya salahmu. Aku juga tidak memperhatikan lampu penyebrangan karna ingin buru-buru sampai sekolah,” ucap Jaera sambil mencoba duduk di tempat tidur rumah sakit.

“Namaku Do Young-hwan. Salam kenal. Ah iya, aku juga minta maaf tadi membuka tasmu. Aku butuh kartu identitasmu untuk registrasi.” Jaera hanya mengangguk lemah sebagai jawaban. “Apa aku terluka parah sampai kau harus menungguiku?”

Kalimat Jaera cukup membuat Young-hwan terkejut. Kenapa kata-kata gadis ini sangat tajam? Namun detik berikutnya, pemuda itu tersenyum. “Aniya (Tidak), namun aku rasa itu tanggung jawabku sebagai orang yang menabrakmu. Dokter bilang kau tidak terluka parah walaupun kepalamu cukup banyak mengeluarkan darah tadi. Tangan kananmu juga hanya kena memar sedikit.” jelas Young-hwan.

“Kalau begitu, aku boleh pulang sekarang, kan?” Tanpa jawaban atau persetujuan Young-hwan, Jaera mencopot paksa selang infusnya dan membuat pemuda itu terkejut lagi. Ada apa dengan gadis ini?

“Terima kasih atas bantuannya, Young-hwan ssi.” Jaera membungkuk untuk memberikan salam seraya meninggalkan Young-hwan yang terpaku melihat tingkah Jaera.

Gadis yang menarik

***

Maaf untuk 228 words:"))

Nyariin TaeTae yaa? Sabar yaaa~~ wkwk

vomment jangan lupaaa~~

LostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang