"Untuk apa kita ke sini, seungie?"
"Sshttt, kau akan tau dalam 5 menit lagi. Rebahkan badanmu dan lihatlah ke langit."
Bintang jatuh
"Apa yg kau lakukan?"
"Membuat sebuah permohonan. Sebaiknya kau juga segera melakukannya jeongie."
"Aku tak percaya akan hal itu."
"Tentang permohonan yg akan dikabulkan jika ada sebuah bintang jatuh?"
"Yap!"
"Aku percaya!"
"Memang apa permohonanmu tadi?"
"Rahasia. Jika aku memberitahukannya pada orang lain, maka permohonan itu tak akan pernah terkabul."
"Oh ya?"
"Ya. Kita lihat saja nanti."
Aku ingin menjadi orang pertama yg kau lihat saat kau bangun tidur di pagi hari, dan orang terakhir yg kau lihat saat kau akan tidur di malam hari, jeongie.
Kanker lymphoma stadium 3
"Jangan menangis lagi, sayang. Aku tidak akan mati besok. Hei, aku masih di sini bersamamu, jadi kumohon, berhentilah menangis."
"Aku takut, jeonghan-ah. Aku benar-benar takut."
"Akulah yg didiagnosis penyakit sialan itu, tapi kenapa kau yg harus takut, sayang?"
"Aku takut, setiap kali kau memejamkan matamu, aku takut jika kau tiba-tiba menghilang dari hadapanku, dan aku tak akan bisa melihat mata indahmu lagi. Aku takut, karena aku tak tau lagi, apakah aku bisa meneruskan hidupku tanpamu."
"Kau bisa. Kau akan bisa. Hiduplah demi aku. Lanjutkan setiap cita-cita yg nantinya belum bisa aku wujudkan. Lakukan demi aku, kau mau kan?"
Aku pun ingin mengucapkan sebuah permohonan.
"Jeongie, udara dingin di luar sini. Kita masuk lagi ke dalam ya, hmm?"
"Aku tidak mau. Aku ingin di sini. Menatap langit, seperti yg kita lakukan saat kita masih kecil. Dan aku ingin, mengucapkan sebuah permohonan saat nanti ada bintang jatuh."
"Di saat kita sudah setua ini, hidup bersama selama ini, dan baru saat ini juga kau percaya akan hal yg kulakukan saat kita masih kecil? Kau keterlaluan, jeongie."
"Lebih baik terlambat, daripada tidak sama sekali kan?"
"Anything for you, my princess."
"Prince, seungie. Prince!"
Aku ingin dia menjadi orang terakhir yg kulihat, saat aku akan menutup mataku untuk selamanya. Ya, selamanya. Aku mencintaimu, seungie. Dalam hidup dan matiku, aku sangat mencintaimu.
Tubuhnya semakin lama semakin terasa lemah dan berat dalam pelukanku.
Tangannya terasa dingin dalam genggamanku.
Kurasakan hembusan napasnya yg terakhir dan denyutan jentungnya pun akhirnya berhenti.
Mata indah itu, juga kini telah menutup untuk selamanya."Selamat jalan, jeongie. Semoga dalam tidur panjangmu ini, kau tak akan merasakan lagi sakitmu dan bisa beristirahat dalam damai. Aku mencintaimu, sayang. Dan terima kasih telah mengabulkan permohonanku pada bintangku. Terima kasih telah menjadi orang pertama yg kulihat di pagi hari, dan orang terakhir yg kulihat di malam hari, dalam berpuluh-puluh tahun hidupku. Aku mencintaimu. Dan tunggu aku di sana. Dalam hidup kedua kita nanti, aku pasti akan menemukanmu lagi, memohon pada bintangku lagi, dan menjadikanmu sebagai milikku lagi. Kali itu, selamanya. Selamanya kita akan bersama. I love you, my beautiful prince."
END
Time for angts
IG jeongcheol_fanfic
KAMU SEDANG MEMBACA
#jeongcheolimagine
FanfictionHanya kumpulan drabbles, cerpen, dan imajinasi gaje dari penulis berdasarkan foto2 yang ada di instagram Credit all story from IG jeongcheol_fanfic