Forgive me, Hyung

1.6K 129 8
                                    

"Dino nugu aegi?"

"Hyung, tidakkah kau berpikir bahwa pertanyaan itu cukup kekanak-kanakan?"

"Oh ayolah, Channie, jawab pertanyaan hyung, hmm? Dino nugu aegi?"

"JEONGHAN HYUNG! Aku sudah muak dengan pertanyaan itu! AKU BUKAN ANAK KECIL, HYUNG!"

Jeonghan terkejut melihat Dino membentaknya. Baru kali ini membernya yg paling muda itu berani meninggikan suaranya. Jeonghan tau, jika semua member seventeen saat ini sedang kelelahan dan gampang tersulut emosi. Dia hanya ingin membangkitkan suasana makan malam mereka dengan candaan dia yg biasa dia lontarkan untuk Dino. Dia hanya ingin membuat Dino yg terlihat kuyu semangat lagi. Tapi justru perlakuan tidak sopan yg dia dapatkan.

Tidak, Jeonghan tidak marah. Dia bukan tipe orang yg gampang marah. Tapi bentakan Dino barusan, membuat dia merasa sedikit kecewa. Kecewa pada Dino, tapi lebih kecewa pada dirinya sendiri yg gagal membuat adik kecilnya itu alih-alih ceria, dia malah membuatnya marah.

Wajah Jeonghan terlihat sangat sedih. Member seventeen yg lain yg memperhatikan kejadian itu sejak tadi, ikut merasakan bahwa suasana makan malam mereka akhirnya kacau. Hyung cantik mereka terlihat sangat kecewa. Kepalanya sempat tertunduk sebentar, sebelum akhirnya dia berdiri, memundurkan kursinya, dan meninggalkan ruang makan.

Rasa bersalah menggerogoti dada Dino saat melihat Jeonghan pergi meninggalkan ruang makan. Matanya mencari mata Seungcheol. Kekasih Jeonghan itulah harapan Dino satu-satunya untuk membantunya menyampaikan permintaan maaf dia dengan segera pada Jeonghan Hyungnya.

Dia takut-takut menatap dua mata hitam itu. Dia takut jika harus mendapati wajah kecewa yg diarahkan padanya untuk kedua kalinya dalam hari itu. Tapi Seungcheol hanya tersenyum, berusaha menenangkannya. Dino pun menggumam, "Maaf, Hyung."

Seungcheol menggelengkan kepalanya dan tersenyum lagi.

"Kalian makanlah. Jangan menungguku dan Jeonghannie. Aku akan membawa jatah makananku dan Jeonghannie ke kamar dan makan di sana."

Saat Seungcheol melewatinya, Dino merasakan sebuah tepukan di bahunya.

"Makanlah."

.
.

Sudah beberapa hari ini Jeonghan menghindari Dino. Setiap kali mata mereka bertemu, Jeonghan selalu mengalihkan pandangannya. Setiap kali Dino mendekatinya dan duduk di sampingnya, Jeonghan selalu berdiri dan pura-pura memanggil Seokmin atau Seungkwan.
Dino sedih. Rasa bersalahnya semakin besar. Dia merasa gagal menjadi member seventeen. Mana ada member seventeen yg membuat suasana dalam keluarga kecilnya itu menjadi canggung?

Biasanya saat mereka ada konflik, selalu dibicarakan bersama-sama setiap kali selesai latihan. Dan orang yg selalu mengawali pembicaraan dari hati ke hati antar anggota seventeen itu adalah Jeonghan. Sekarang ini, saat Jeonghan sendiri yg memiliki masalah, dia juga yg menghindarinya.

Mau tak mau, tugas itu akhirnya di-handle langsung oleh leader. Setiap kali Seungcheol membuka pembicaraan tentang kejadian saat makan malam itu, Jeonghan selalu menanggapinya seakan-akan tak ada masalah. Dan saat Seungcheol sudah mengeluarkan nada 'leader-nya' agar tak ada lagi suasana canggung, Jeonghan menunjukkan wajah seperti orang yg baru saja ditinggal kekasihnya selingkuh. Matanya melirik tajam ke arah Seungcheol, dan kemudian dia selalu saja punya alasan untuk keluar dari ruangan dan tak ikut melanjutkan pembicaraan itu.

Jika kekasihnya saja tak digubris oleh Jeonghan, apalagi dia. Begitulah pikir Dino. Dia sudah tak tau lagi apa yg harus dilakukannya agar Hyungnya memaafkannya.

Dino kangen dengan Hyungnya yg selalu mengganggunya itu. Dia tau bahwa Jeonghan hobi mengganggunya, hanya karena dia ingin Dino tidak merasa kesepian. Tapi karena emosi sesaat, Dino lepas kendali malam itu dan membuat Jeonghan sedih.

#jeongcheolimagineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang