Chapter 18 - Problem Solving

49 1 0
                                    

Waktu seakan terhenti saat Yugi

sudah berada di dalam dekapan

seseorang. Ia sungguh sangat

shock. Baru saja tadi ia hampir

dicium oleh housemate berambut

putihnya. Kini seseorang telah

menariknya dari belakang dan

langsung mendekap tubuhnya

dengan erat. Ia kenal dengan

seseorang yang mendekapnya.

Karena dekapan erat ini begitu

familiar. Ia sudah sering kali di

dekap dengan erat seperti ini. Yugi

tahu bahwa hanya ada satu orang

yang akan mendekap tubuhnya

dengan seerat ini.

"Ya...Yami?!"

"Yugi..." kembarannya itu mulai

tersenyum. Senyum lembut yang

hanya ditujukan padanya. Yugi

hanya bisa mematung melihat itu.

kembaran mantan punknya itu

terlihat lebih bersemangat dari

biasanya. Kedua mata merahnya

itu kembali menyiratkan sebuah

ambisi. Sebuah ambisi yang sangat

kuat.

"apa maksudnya ini...Yami kun?"

perkataan dingin Ryou membuat

Yami tersenyum sinis. Ia masih

belum melepas dekapannya dari

Yugi.

"maaf Ryou tapi bisakah aku

meminjam Yugi sebentar? Ada

urusan yang harus kuselesaikan

dengan Yugi saja..." Yami mulai

menampakkan senyum sinisnya.

Ryou hanya bisa menatap tajam

pada Yami sebelum pada akhirnya

ia mulai menatap kearah Yugi yang

dari tadi masihlah terlihat shock.

"baiklah kalau begitu, aku kembali

ke dalam kamar dulu ya Yugi kun"

Ryou mulai tersenyum ke arah

Yugi. Yugi hanya bisa

menganggukkan kepalanya

perlahan-lahan. Tak lama

kemudian setelah Ryou masuk ke

dalam wisma, Yugi langsung

mendorong tubuh Yami darinya.

"kau ini apa-apaan Yami! pakai

acara dekap mendekap segala! Kau

membuatku terkejut" keluh Yugi

seraya memegangi dadanya. Yami

hanya tersenyum melihat tingkah

Yugi.

"aku kan hanya menyelamatkanmu

My Housemate Like A HellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang