Chapter 14 - The Chance To Change

76 1 0
                                    

'...'

'di...dimana aku?'

'apakah aku su...sudah mati?'

'mengapa tubuhku terasa sakit

sekali?'

'apa yang telah terjadi?'

Secara perlahan-lahan kedua mata

merah yang hampir semerah darah kini mulai terbuka perlahan-lahan.

Rasa pening dan sakit yang terasa

di kepala dan tubuhnya mulai

membuat Yami tak bisa bergerak

secara leluasa. Ia hanya bisa

membuka matanya dengan lemas

sambil melihat sekelilingnya.

"di...dimana aku? Apa aku sudah

mati?"

"hah! dasar tolol! Kau belum mati

brengsek!" Yami langsung

terbelalak saat ia menoleh ke arah

sumber suara itu. di sebelah

ranjangnya sudah terdapat Bakura

yang duduk di sebuah kursi sambil

melipat kedua tangannya dan

menatap Yami dengan tatapan

yang sangat kurang ramah.

Seketika itu Yami hanya bisa

berwajah horor.

"Ya Tu...tuhan...a...aku pasti di

neraka sekarang! Bahkan kini

Tuhan mengirimkan iblis berwujud

Bakura untuk menyiksaku! Holy

Shit! Hidupku sungguh hancur!"

DDUUUUAAAAAAKKKKK!

"OOOOUUUCCCHHH!"

Sebuah gulungan koran langsung

dipukulkan oleh Bakura ke kepala

Yami. Seketika itu juga Yami

langsung merintih kesakitan.

"dasar bodoh! Sudah kubilang kau

belum mati keparat! Ini bukan

neraka! ini kamar kosmu sendiri!

Dan aku bukan iblis! *Beep!*"

geram Bakura sewot. Yami mulai

mengelus-elus kepalanya yang

sakit.

"ouch! kau tak perlu memukulku

seperti itu tahu! Kepalaku sakit

sekali brengsek!" gerutu Yami. Tak

lama kemudian Bakura mulai

bertanya pada Yami.

"hah! semalam apa yang terjadi

denganmu sampai kau jadi seperti

ini hah?" Yami mulai

mengernyutkan dahinya.

"semalam? Me...memangnya a..apa yang terjadi?" Yami mulai bingung.

"jadi kau tidak ingat?" sahut

My Housemate Like A HellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang