'...'
'di...dimana aku?'
'apakah aku su...sudah mati?'
'mengapa tubuhku terasa sakit
sekali?'
'apa yang telah terjadi?'
Secara perlahan-lahan kedua mata
merah yang hampir semerah darah kini mulai terbuka perlahan-lahan.
Rasa pening dan sakit yang terasa
di kepala dan tubuhnya mulai
membuat Yami tak bisa bergerak
secara leluasa. Ia hanya bisa
membuka matanya dengan lemas
sambil melihat sekelilingnya.
"di...dimana aku? Apa aku sudah
mati?"
"hah! dasar tolol! Kau belum mati
brengsek!" Yami langsung
terbelalak saat ia menoleh ke arah
sumber suara itu. di sebelah
ranjangnya sudah terdapat Bakura
yang duduk di sebuah kursi sambil
melipat kedua tangannya dan
menatap Yami dengan tatapan
yang sangat kurang ramah.
Seketika itu Yami hanya bisa
berwajah horor.
"Ya Tu...tuhan...a...aku pasti di
neraka sekarang! Bahkan kini
Tuhan mengirimkan iblis berwujud
Bakura untuk menyiksaku! Holy
Shit! Hidupku sungguh hancur!"
DDUUUUAAAAAAKKKKK!
"OOOOUUUCCCHHH!"
Sebuah gulungan koran langsung
dipukulkan oleh Bakura ke kepala
Yami. Seketika itu juga Yami
langsung merintih kesakitan.
"dasar bodoh! Sudah kubilang kau
belum mati keparat! Ini bukan
neraka! ini kamar kosmu sendiri!
Dan aku bukan iblis! *Beep!*"
geram Bakura sewot. Yami mulai
mengelus-elus kepalanya yang
sakit.
"ouch! kau tak perlu memukulku
seperti itu tahu! Kepalaku sakit
sekali brengsek!" gerutu Yami. Tak
lama kemudian Bakura mulai
bertanya pada Yami.
"hah! semalam apa yang terjadi
denganmu sampai kau jadi seperti
ini hah?" Yami mulai
mengernyutkan dahinya.
"semalam? Me...memangnya a..apa yang terjadi?" Yami mulai bingung.
"jadi kau tidak ingat?" sahut
KAMU SEDANG MEMBACA
My Housemate Like A Hell
RomanceIni cerita COPAS dari fanfiction My Housemate Like A Hell bukan punyaku. Tapi punya Reviero Messiah. Aku sudah izin, tapi ntah Reviero-san baca atau nggak. Aku harap Reviero-san tidak keberatan Gomen nasai ...