Chapter 35 - Far Is Near

52 0 0
                                    

Yugi's POV

Sebuah perpisahan. Disaat yang

sama merupakan simbolisasi dari

sebuah misi penantian. Semenjak

partner hatiku pergi untuk

mewujudkan harapannya, akupun

mulai belajar banyak hal. Aku

belajar untuk tegar. Aku belajar

untuk bersabar. Akupun belajar

untuk menanti. Semua pelajaran

itu tidaklah semulus yang aku kira.

Aku harus tenggelam dalam

kerinduan. Aku harus terhanyut

dalam kesedihan. Bahkan aku

harus terombang-ambing di dalam

kebimbangan.

Seluruh kenangan indah yang ia

buat untukku selalu saja tersimpan

dihatiku dan tak akan sirna

sedikitpun. Seluruh kasih sayang,

dekapan, sentuhan, ciuman,

cintanya, semua kenangan itu

melebur ke dalam otakku. Aku

selalu menantinya dengan segenap

rasa rindu yang menyiksa. Di saat

para sahabatku bersenang-senang

dengan pujaan hati mereka

masing-masing, aku harus

menahan diri untuk tidak bersedih

dengan bersembunyi dibalik

sebuah senyuman tipis. Aku sangat

merindukanmu. Aku bahkan begitu

mencintaimu sama seperti rasa

cinta mereka terhadap pasangan

mereka masing-masing. Aku tahu

bahwa kau disana sedang

berjuang. Sedang berjuang untuk

membawa negaramu menjadi

sebuah utopia yang kau idamkan.

Aku tahu bahwa kau adalah orang

yang kuat. Orang yang tegar. Dan

tentu saja pantang menyerah.

Sebuah keberhasilan sudah pasti

berada di genggamanmu

seutuhnya.

Untuk itu, sebuah keputusan pun

mulai terangkai di benakku. aku

akan menjadi orang yang kuat. aku

akan menjadi orang yang tegar.

Dan aku tak akan pernah

menyerah. Agar aku bisa selalu

menjadi Aiboumu selamanya.

-Wisma Sennen 3 Tahun Kemudian-

(warning : lemon start here, jika

tidak kuat, lewati saja. tenang,

lemonnya singkat, soft dan tidak

terlalu graphic/eksplisit secara

My Housemate Like A HellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang