Dec,13th. Zeva's room.
Ibu Zeva bilang berkali-kali bahwa ia tak boleh tidur terlalu malam karena ya satu alasan, ia akan susah dibangunkan ketika pagi. Dan akan mengomeli ibunya karena telat membangunkannya, padahal ibunya sudah berkali-kali membangunkannya.
Tapi sugguh Zeva benar benar tidak bisa tidur seperti orang normal lainya, mungkin sekitar jam delapan atau jam Sembilan. Namun, Zeva tak bisa tidur pada jam-jam tersebut. Matanya akan merasa lelah dan ngantuk ketika memasuki dini hari saja. Tentu hal itu sangat dibencinya.
Zeva juga bingung kenapa ia sering mengalami hal seperti ini, yang orang-orang sering bilang ini adalah gejala insomnia dimana kita tidak bisa tidur sampai tengah malam. Ia baru merasakan insomnia ketika masuk ke sekolah menengah saja, apalagi ketika guru memberikannya tugas yang berlebihan, memaksanya untuk terjaga sampai tengah malam.
Sudah terhitung tiga kali Zeva menguap. Tapi sungguh matanya tak merasakan kantuk. Maka dari itu ia memutuskan mengambil sebuah novel yang baru ia beli kemarin ketika mengantar Shilla membeli beberapa buku pelajaran.
Zeva membuka pintu balkon kamarnya, ia memutuskan membaca novel di balkon. Menikmati udara malam musim hujan, tak lupa ia membawa coklat panas yang sekiranya dapat menghangatkan perutnya.
Halaman demi halaman novel Zeva baca, tetapi ia tak begitu menikmati novel yang tengah ia baca tersebut bahkan ia terlihat gelisah. Ada apa sebenarnya? Jika dilihat novel yang ia baca adalah novel karangan author favoritnya.
Terlihat Zeva sesekali melirik ke arah jam dinding yang terletak di kamarnya, setelah melihat jam yang menunjukan pukul 12.05 ia menyesap coklat panasnya dan mengambil handphone yang ada pada kantongnya. Zeva tak tertarik lagi membaca novel.
Lima belas menit Zeva habiskan untuk bermain game dan mebuka media social. Ia kembali jenuh dengan kegitannya, dan memutuskan untuk medengarkan sebuah lagu, tetapi ia sengaja mendengarkan lagu dengan volume yang tak begitu keras. Ia tak ingin membangunkan kedua orang tuannya ataupun tetangga-tetangganya.
But there's a hope that's waiting for you in the dark
You should know you're beautiful just the way you are
And you don't have to change a thing
The world could change its heartLagu dari Alessia Cara, mengalun lembut. Zeva mengikutinya lagu dengan lipsync. Beberapa saat setelah lagu tersebut habis diputar terdengar suara bel sepeda dari depan gerbang rumahnya. Zeva langsung bangkit dari tempat duduknya, dan berjalan memasuki kamarnya dengan senyum yang tak lepas dari wajahnya.
Ketika Zeva tengah menyimpan novel pada tempatnya semula ia mendengar dering handphone yang tentu saja berasal dari handphonenya.
/Hallo/
/Hai Zev, ayo gue tunggu dibawah ya, jangan lama/
/Iya tau, tunggu dua menit lagi gue bakalan turun/Setelah ia menyelesaikan urusannya, sesegera mungkin ia turun ke bawah, ya dengan cara mengendap-ngendap karena tak mau membangunkan ibu dan ayahnya. Zeva menghampiri lelaki itu setelah ia menutup rapat pagar rumahnya. Dan memberikan sebuah senyuman singkat.
"Kali ini kita mau kemana, Doy?"
"Pas tadi pulang kampus, gue gak sengaja liat tempat bagus, dan gue yakin lo belum pernah kesana. C'mon." Lelaki yang bernama Doyoung itu menuntun Zeva menuju sepedanya, tepatnya menuju jok belakangnya, Zeva hanya mengikuti apa yang Doyoung lakukan.
Inilah kegiatan Zeva setiap malam selama dua bulan, Zeva tak lagi bosan atau sebal ketika insomnianya datang. Karena tetangganya yang sekaligus merangkap kekasihnya sebulan lalu, Doyoung selalu mengajak Zeva untuk sekedar menikmati suasana malam kota Bandung, yang tentu tak dapat ditemukan disiang hari.
Berawal dari Doyoung yang ternyata mengidap insomnia, dan muncul ide konyol dibenaknya untuk mengajak Zeva keluar menaiki sepeda sekitar dua bulan yang lalu, dan dari situlah mereka mulai dekat, ya bahkan sekarang mereka sudah menjadi sepasang kekasih.
Zeva sangat menyayangi Doyoung, karena lelaki itu bisa membuat ia lupa dengan penyakitnya, jika Zeva dulu sangat membenci penyakit itu maka kektika Doyoung mengajaknya untuk menikmati keadaan kota di malam hari, Zeva tak lagi membencinya, karena selalu ada Doyoung yang akan menemaninya di malam hari.
End.
Xoxo.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story Of Us
Fanfiction[Ini cuma kumpulan cerita pendek. Setiap partnya menceritakan sesuatu yang berbeda. Jadi tiap part tidak saling berhubungan. Dan juga ini hanya bacaan ringan, tidak ada masalah yang serius dalam setiap partnya.] "The meeting of two personalities is...