the bad day ever!!

57.3K 1.8K 44
                                    

Gue masih sebel gara - gara kejadian diperpus tadi. Dan di kelas, gue hanya bisa memendam amarah yang bergejolak.

Apa sih yang sebenarnya dia pikirkan. Kenapa juga dia harus ma abel?? Kan masih banyak juga cewek yang lebih baik 100x bahkan 1000x dari abel.

Gue semakin benci ma loe. Uch..dasar Dino nyebeliiiiiinn.

"lov, lova" ku dengar Icha berbisik padaku.

"Apaa??!"

"pak Rio ,,," seketika aku menoleh ke arah guru yang dari tadi ngomong ga jelas di depan. dan sekarang kudapati Pak rio melot kearahku.

"Lovalita Kirana, sepertinya saudara sangat sibuk ya, sehingga tidak ada waktu untuk mendengarkan pelajaran saya?"

"enggak pak, saya sangat tidak sibuk buat dengerin pelajaran bapak" aku hanya cengar cengir kepada pak rio.

"baiklah, jelaskan kembali apa yang telah saya sampaikan tadi??"

"aaaa..."aku menoleh ke Icha, berharap dia membantu ku. tapi ternyata dia hanya cengar cengir ga karuan, seakan dia mengatakan 'sori, gue ga mau mati di bantai pak rio, karena membantumu'

"eeee.." baiklah gue nyerah, gue ga tau sama sekali apa yang di omongin pak Rio selama setengah jam tadi.

"Lovalita, silahkan keluar dari kelas saya" tegas pak rio padaku.

"tapi pak??"

"Terimakasih" pak rio kembali fokus pada pelajarannya.

Aku hanya bisa pasrah meninggalkan kelas. Semua anak memandangiku dengan muka kasihan. Tapi percayalah, gue ga butuh itu. Yang gue butuhin sekarang adalah seorang pacaaaaarrrr. shit...,

aku hanya menelusuri lorong lorong di sekolahku dan berharap ada seorang malaikat yang tiba tiba datang di utus oleh tuhan buat nemenin aku dan menangin tantangan konyolku ma dino.

Sebenarnya selama aku putus ma dino, ada beberapa cowok yang dekat denganku. Tapi aku ga tau kenapa tiba - tiba mereka hilang tak ada kabar. Apakah aku begitu mengerikan sehingga ga da satupun yang mau ma aku. Atau jangan jangan benar kata Dino, kalau hanya dia aja yang mau jadi pacarku.

Tapi itu ga mungkiiin. secara gitu, gue adalah mantannya cowok yang paling keren sesekolah. masak iya ga da yang mau ma gue. Dino nyebeliiiiiiiiiinnnnn..........,,!!!!

"Lovaa" terdengar seorang gadis memanggilku. Aku hanya menoleh ke arah suara tersebut. Dan ternyata seseorang yang tak kukenal.

"oh, haii" ucapku singkat

"Apa yang kau lakukan disini?? "

"aku cuman...," tak mungkin aku bilang ke dia kalau aku dikeluarkan dari kelas gara gara melamun,apalagi aku benar benar ga kenal dia."kau siapa ya??" tanyaku padanya tanpa meneruskan kalimatku sebelumnya.

"oh ya, kenalin aku Shinta, sorry kalau aku sok kenal. aku cuman mau tanya kamu benar lova mantannya Dino ya??

"iya, kenapa??" tanyaku heran.

"Akhirnya aku ketemu denganmu, senengnya.." waw..tak pernah ada orang yang begitu bahagianya ketika dia melihat dan berkenalan denganku. "kamu beneran dah putuskan ma Dino?? Dino minta aku nemuiin kamu buat minta restu ke kamu"

"restu?? Buat apa??" tanyaku tambah heran.

"Buat jadi pacarnya dino, aku cinta banget sama dino, Berikan aku restu lov.pliss" dia memohon padaku seakan akan dia rela memberiku segalanya buat dapetin restuku.

"hah???" sumpah ini ngagetin banget. "Shinta...Dia bukanlah rama, jadi loe ga perlu pacaran ma dia, ngerti!! trus ngapain juga loe minta restu ke gue??" gue jadi sebel ma  ni cewek yang tiba tiba sok kenal dan ujung ujungnya minta restu. Emang dia kira gue emaknya.

"tapi dino nyuruh aku minta restu ke kamu, kalo ga', dia ga mau nerima cintaku..."

"apa loe ga punya kerjaan lain he? kenapa loe repot banget ngejar ngejar dino??" bentakku padanya.

"napa kamu jadi marah marah gitu,kamu kan udah putus ma dino. lagian kan dulu kamoe juga yang ngejar ngejar dino"

gue ga percya dia mengatakan itu. yaa'.. emang dulu gue yang ngejar ngejar dino. tapi kan dulu. Dan sekarang gue ngerasa idiot pernah nglakuin hal itu.

"aaaaaaaccchhh!!!! pergi loe!!" gue teriakin dia.

Dia ketakutan dan kemudia pergi ninggalin gue sendirian. sendirian memang lebih baik buatku untuk saat ini.

Gue bagaikan gunung merapi yang hampir meletus mengeluarkan lava yang panas. Baiklah, gue harus nyari Dino. pengen banget gue marahin dia. Bencii gue ma dia!!!

Bagaimana bisa dino ngelakuin itu ke gue. Minta restu?? apa dia udah bosan hidup.Emang dia pikir dia siapa.

akhirnya gue nemuin dino. enak sekali dia di kantin makan bakso.Apa dia ga tau hari gue bener bener ancur gara gara dia!!.

"DDDDDIIIIINOOOOOOO!!!" teriaku padanya

"uhuk..uhukk..." sepertinya dia tersedak bakso. tapi siapa peduli.

"Apaaaa yang kau lakukann!!" Teriakku kesal.

"makan baksoo, kau kira apa??!" jawabnya tak kalah kesal.

"bukan itu maksudku!!" tak kusadari semua orang di kantin pada ngelihatin aku. baiklah, hari ini aku jadi tontonan menarik. terserahlah. 

"kenapa kau suka sekali teriak teriak" tak kalah garang dia dari aku. huft..,, O'ou.. semua orang sekarang benar benar melihat perdebatan kami atau teriakan kami.

"AAaaaccchh!!! kau menyebalkan" teriakku lagi padanya. oke sekarang mereka benar benar melototiku,, sekarang aku benar benar malu...dan ini waktunya untuk pergi dari sini. gue ga mau jadi trouble maker.

Sesaat kemudian aku pergi meninggalkan kantin dan Dino. Gue ga harus bertengkar dengan Dino lagi hari ini. hari gue udah cukup buruk.

"Heii..Lovaaa..." gue dengar teriakan Dino dari kantin. tapi gue ga peduli.Gue butuh nenangin diri. Hari ini begitu kacau. The bad day ever!!!!

========++++++=======

I hope you like it,,

jangan lupa komen ma vote ya,, :)

sampai jumpa di chapter berikutnya,, :)

You are the only oneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang