the truth

34.7K 1.2K 45
                                    

It’s a brand new day and I am feeling good.

Yupp. Hari ini hari baru dan aku benar benar merasa sangat sangat baik. Aku sudah bertekad untuk melupakan masalah yang kemarin kemarin. Aku sudah menaruh semua tentang Dino kedalam sebuah box dan menguncinya dengan ratusan gembok lalu menenggelamkannya ke dasar laut. Aku akan memulai awal yang baru tanpa Dino. Namun jika ditanya apa aku sudah ikhlas melepas Dino, aku akan menjawab tidak. Karena aku memang masih sangat mencintainya. Tapi aku akan mencoba mengendalikan semua emosi yang ada pada diriku yang diakibatkan olehnya.

Aku adalah Lovalita Kirana. Gadis tangguh dan kuat yang bisa melewati semua rintangan dan  Aku enggak lemah. Apa aku akan menangis apabila bertemu Dino atau Abel? Tidak!! Apa aku akan sakit hati lagi jika bertemu mereka?? Tidak !! aku cukup tangguh untuk menghadapi semua ini. Kali ini ga ada satupun orang yang bisa menjatuhkanku, tidak Dino, Abel, Luna atau siapapun..

Bruuukk ..

“aawww..” teriakku ketika menyadari bahwa sekarang aku sedang tersungkur jatuh karena seseorang menabrakku.

“oh Lova!! Sory, sory gue ga sengaja” kata orang yang telah menabrakku.

“aaaaacchh!!! Kalau jalan pake mata donk!!” teriakku sambil melihat muka si orang yang nabrak aku.

“hehe.. maap maap” katanya sambil mencoba membantuku berdiri.

“Miki!!!! Rese loe ya!! Pagi pagi udah bikin orang emosi aja!!” ternyata orang yang telah menabrakku tadi adalah Miki.

“gue kan dah bilang maaf, gue juga ga sengaja kok” katanya sambil tersenyum lebar.

“makanya kalau jalan hati hati dong!!”

“habis loe juga sih, ngapain coba dari tadi  berdiri di depan gerbang kayak gini?? kayak ga denger bell masuk aj” omelnya padaku.

“yeee!!! Situ yang nabrak napa malah nyalahin orang sih”

Kemudian tanpa menghiraukan Miki lagi aku langsung saja berjalan menuju kelasku. Namun dengan tiba – tiba Miki merangkul pundakku sambil tersenyum lebar.

“napa loe??!!” tanyaku bingung.

“hehe.. turut berduka cita ya” katanya sedih.

“emang siapa yang meninggal??”

“ga ada sih, cuman.. gue udah denger kabar kalau Dino ma Abel dah jadian. Sabar ya lov. gue turut prihatin dengernya” katanya sok simpati.

“loe lama -  lama jadi kayak Betty ya. Lebe!!”

“heii... gue cuman mau jadi temen yang baik aja” katanya sambil tertawa.

“whatever” ucapku sambil tersenyum sekilas.

Kemudian kami berpisah di persimpangan lorong, karena memang kelasku ma kelasnya si Miki beda arah.

Hari ini akan aku mulai dengan senyuman dan semuanya akan berjalan dengan sangat indah. Yupp.

Dan mata pelajaran pertama adalah kimia. Kimia adalah salah satu pelajaran yang kubenci setelah fisika dan matematika tentunya. Aku sadar banget kalau aku membenci semua pelajaran berangka, tapi anugrah banget aku bisa masuk jurusan IPA. Baiklah, sebenarnya aku masuk IPA juga gara – gara Dino masuk IPA. Yah, itulah bodohnya saya.

“Lova, gimana keadaan loe sekarang? Dah mendingan??” Icha berbisik kepadaku disela jam pelajaran.

“yeah, I am fine” kataku sambil tersenyum memalingkan muka kearahnya.

“beneran??”

“yupp. Gue udah ga peduli ma mereka. Gue ga mau nangis lagi dan gue ga mau sakit ati lagi. good bye Dino lah pokoknya”

You are the only oneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang