3

13.6K 630 8
                                    

Cerita ku amatir banget ya hehehe mohon banget itu commentnya buat yang berbaik hati melanjutkan ke chapter 3 ini saran kritik diterima selalu makasih :'D

Daniel melihat sosok gadis yang membukakan pintu untuknya itu, hatinya begitu gembira tetapi langsung berubah 180 derajat saat melihat gadisnya ambruk.

Daniel dengan cepat meraihnya takut jika kepala Sandra menyentuh lantai dan akan membuat gadis itu merasa sakit, tetapi menyadari bahwa gadis yang di dalam dekapannya pingsan tak sadarkan diri membuat kekhawatirannya menjadi berkali-kali lipat. Langsung saja Daniel mengangkat Sandra ke dalam pelukannya dan membawanya masuk kedalam apartemen Sandra dan menidurkan Sandra disebuah ruangan yang menurutnya itu adalah kamar Sandra.

Daniel menidurkan tubuh Sandra dengan hati hati takut jika dia akan melakukan gerakan yang akan membuat gadis itu tambah merasakan sakit. Daniel menyelimuti tubuh Sandra, dan duduk di pinggiran ranjangnya.

Mengamati wajah Sandra dengan seksama, wajahnya tirus, lingkar gelap di sekitar kedua matanya terlihat sekali bahwa gadis itu kelelahan dan juga matanya yang membengkak, Daniel merasa sangat bersalah karena dia tahu dengan jelas siapa yang membuat gadis itu menangis hingga membuat matanya membengkak seperti itu.

Daniel segera keluar kamar dan menghubungi dokter pribadinya dan memerintahkannya untuk datang ke apartemen Sandra setelah memberikan alamat lengkap apartemen Sandra

"Dia terkena malaria dan ditambah lagi dia terlalu kelelahan dan terlalu banyak pikiran saja. Ini obat yang harus dia minum setelah dia bangun, dia harus makan terlebih dahulu supaya dia bisa meminum obat ini, karena obat ini tidak boleh dikonsumsi dalam keaadan perut yang kosong. Dia harus banyak istirahat tidak boleh bekerja terlalu berat dulu yang akan membuat tubuhnya semakin kelelahan, tenang saja dia akan sadar sebentar lagi" jelas dokter pribadinya panjang dengan penuh wibawa.

Daniel segera memesan makanan untuk Sandra dari restauran favoritnya setelah menanyakn makanan yang boleh san yang tidak dimakan Sandrapada dokternya, dan kembali masuk kedalam kamar Sandra. Daniel duduk di tepi ranjang Sandra mengelus lengannya dan menggenggamnya dengan lembut, Daniel memgamati wajah Sandra, melihat bentuk matanya yang indah tapi terdapat lingkar gelap dibawahnya meneriakan kelelahan gadis itu. Matanya juga membengkak akibat menagis terlalu lama, pipinya berwana merah seperti bayi menunjukan suhu tubuhnya yang tinggi, Daniel berhenti di bibirnya, bibirnya kecil namun ranum seperti minta di lumat hingga habis. Daniel menempelkan bibirnya disana berniat untuk memberikan kekuatan kepada gadis itu- pemikiran yang aneh, yang sebenarnya hanya dijadikan alasan oleh pria itu untuk menciumnya- tetapi dia terkejut oleh rasa yang diberikan oleh bibir sandra, malah sepertinya dia yang mendapatkan kekuatan.
Daniel merasa jantungnya berdetak dua kali lebih cepat sebelum akhirnya tidur disamping Sandra.

Daniel meletakan tangannya dengan hati-hati diatas perut Sandra memeluknya lalu ikut jatuh tertidur.

Dia yakin ia akan mendapatkan hidupnya, cintanya, nafasnya kembali dan bersumpah pada dirinya sendiri tidak akan meninggalkan wanitanya sendiri, selalu ada baginya, dan tidak akan melukainya lagi seperti yang dulu dia lakukan.

Karena dirinya sangat mencintai wanita yang berada dalam pelukannya, yang sedang tertidur dengan wajah yang pucat pasi, dan bukti akan airmata yang telah ditumpahkan untuk dirinya

Buat yang udah baca sampai sini makasih banget ya maaf cuma sedikit cuma dikit soalnya yang baca comment dan kritiknya ditunggu ya makasih

The DoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang