Sandra's POV
Aku sudah menelfon mama dan dalam 30 menit mama akan tiba penthouse ku dan Daniel. Kami akan memasak bersama, berbicara sampai tidak mengenal waktu dan berpelukan se-erat mungkin menghabiskan waktu sebaik mungkin hari ini, Daniel juga akan pulang untuk makan siang hari ini. bell berbunyi dan aku yakin itu mama dan benar saja mama datangaku langsung memeluknya dan mama pun juga membalas pelukanku
Mama tidak ingin aku membantunya memasak mama ingin memasak seorang diri katanya karena selama ini mama tidak pernah memasak buat ku dan hari ini mama ingin membayar hutangnya,tepat makanan siap Daniel datang dan membawa seloyang tiramissu untuk makanan penutup kami,aku menaruhnya dikuljas dan kembali ke meja makan.
Daniel menatapku aku tahu apa yang ingin dia bicarakan kepada mama dan aku mengangguk
"Tante,saya sudah melamar Sandra rencananya kami akan menikah dekat -dekat bulan ini tapi kami mengundurnya hingga tahun depan,kami menunggu ayah Sandra untuk bisa mendampingi Sandra dipemberkatan nikah di gereja"
Daniel menggenggam tanganku selagi dia berbicara,mama terlihat senag pada awalnya tapi kemudian wajahnya murung,aku yakin itu karena papa yang tidak bisa menerimaku
"Dia masih terjebak di dalam masa lalunya,dia masih tidak bisa menerima peristiwa tersebut terjadi,mama tidak tahu apa yang harus mama lakukan untuk membuatnya mengerti"
Mama menatapku selagi berbicara, air mata keluar dari matanya membasahi pipinya. Aku tak kuasa menangis kenapa seberat ini?.
"Bagaimana....dengan....kak Edward?apa dia masih....membenciku ma?"
Daniel's POV
"Bagaimana....dengan....kak Edward?apa dia masih....membenciku ma?"
aku melihat kesakitan yang benar benar tergambar jelas di wajahnya, dia sangat menyayangi Edward, tapi entah kenapa pria bodoh itu malah membenci Sandra dan meninggalkannya.
Tante Mag menggalengkan kepalanya "Dia tidak pernah membencimu nak"
tante Mag masih menangis aku tahu bahwa dia merasakan sakit yang sama yang diderita Sandra
"Dia takut...sama seperti mama, dia takut papa mu akan kembali menyakitimu jika dia tetap berhubungan denganmu"
Aku melihat binar-binar di mata calon istriku, dia balas menggenggam tangan ku aku melihat harapan yang tumbuh dimatanya dan tersenyum kepadanya
"Bisakah mama memintanya untuk datang kita bisa menyembunyikan ini untuk sementara waktu" air mata hilang dari matanya digantikan dengan harapan yang kian membesar terlihat dimatanya
Tetapi tante Mag menggeleng "Papamu sangat mengawasinya dalam beberapa waktu saja semuanya bisa langsung terbongkar" Dan kemurungan merambati wajahnya.
aku membenci ini bagaimana wanita sesempurna calon istriku ini memiliki ayah yang tidak bisa melihat kesempurnaannya?.
Sehabis Tante Mag pulang aku memutuskan untuk tidak kembali kekantor terapi menemani Sandra yang menangis dikasur sambil memeluknya
Aku akan membuat ayahnya mengerti dan melihat bagaimana sempurna anaknya ini.
----
Hari ini aku akan berencana menemui Edward setidaknya aku harus memberitahu keadaan Sandra
"Silahkan masuk pak, Sir Edward sudah menunggu"
Aku memasuki ruang kantor Edward dan menemukannya berdiri membelakangi ku menghadap pemandangan kota melalui jendela besar yang membatasi ruangan
"Mau apa kau kesini? aku tak merasa kita mempunyai sesuatu untuk dibicarakan, aku tidak punya banyak waktu"
dia memulai, dia membalikan tubuhnya menghadapku, dan aku bisa melihat lingkar hitam dibawah matanya, wajahnya pun lebih tirus dibandingkan terakhir aku melihatnya. Dan aku menyadari bahwa dia masih tetap menyayangi adiknya seperti dulu.
"Aku juga tidak memiliki banyak waktu,tetapi kita mempunyai sesuatu yang penting untuk dibicarakan" aku berhenti, tante Mag bilang kalau ayah Sandra sangat mengawasi Edward,mungkin saja disini ada penyadap yang memungkinkan dia mendengar kami.
"Bagaimana dengan brunch?"
---
"Apa yang ingin kau bicarakan?" Dia memulai lagi.
Aku menyerahkan secarik kertas bertuliskan nomor telefon Sandra
"Itu nomer telefon Sandra,aku tahu kau masih sangat menyayanginya"
Aku mengecilkan suara ku,melihat sekitar dan membungkuk lalu melanjutkan.
"Kemarin tante Mag mampir ke penthouse kami"
Aku menyadari raut terkejut dan raut bingung di wajahnya
"Tante Mag sudah tau bahwa itu Sandra dari awal,sepertinya hari ini dia juga kembali berkunjung, tante Mag juga sudah menceritakan kekhawatiran mu terhadap Sandra bahwa ayahmu akan kembali menyakitinya, telefon lah dia dan jelaskan semuanya kepada Sandra, dia sangat mengharapkan mu untuk datang tapi tante Mag bilang bahwa itu terlalu berbahaya"
Edward hanya diam untuk beberapa saat "apakah menurutmu dia mau menerimaku kembali?"
-----
Sandra's POV
Hari ini mama kembali berkunjung tetapi tidak seperti kemarin, kami hanya mengobrol dan tertawa bersama sambil menikmati secangkir teh dan kue yang kita buat bersama.
"Ma, apa papa tidak curiga kalau mama pergi dan mengunjungi aku?" Aku yakin bukan hanya kak Edwar saja yang papa awasi tetapi mama juga
"Tenang saja mama sudah mengatur semuanya. Sahabat mama ada yang tinggal disini dan mama sudah menceritakan tentang kamu dan pertemuan kita, pak keno yang menjadi supir mama juga tahu sahabat mama ada yang tinggal disini"
Mama menepuk-nepuk tangan ku dan tersenyum
"Mama ini wanita sosialita yang setiap hari punya kegiatan"
Mama tertawa lalu akupun ikut tertawa
Aku nulisnya di hp ku jadi menurutku banyak tapi waktu baca setelah di publish ternyata dikit banget hehehehe maaf ya telah mengecewakan
Doain buat exam term 2 ku yaaaa
<3<3<3
KAMU SEDANG MEMBACA
The Dove
RomanceSandra gadis lugu yang hidup dengan kesendiriannya karena ditinggal oleh keluarganya yang membencinya. Setidaknya dia pikir ayahnya. Sahabat terbaiknya pun akhirnya meninggalkannya. Sandra mulai merakit hidupnya kembali. Mencari cinta yang tidak ak...