-Kita berdua memiliki argumen konyol. Kita berdua saling bertengkar satu sama lain. Aku tidak tau perasaan apa yang aku rasakan sekarang.
.
Ranpo baru saja selesai membayar camilan yang ia beli. Akhir-akhir ini kasus yang ia tangani sangat mudah hingga waktu bersantai yang ia punya lebih dari cukup.
Ranpo keluar dari minimarket tersebut dan tak sengaja ia menabrak seorang gadis. Gadis itu adalah gadis yang mencuri lollipopnya kemarin.
"Ranpo-san kebetulan sekali. Apa yang kau bawa? Apa cemilan itu untukku? Ranpo-san kau sungguh om-om yang baik hati." ucapmu dengan mata berbinar-binar.
"Siapa yang bilang ini untukmu? Kau terlalu percaya diri dan dilarang panggil om!" ucap Ranpo sambil melanjutkan perjalanannya ke markas.
"Ranpo-san kau ingin kemana? Setidaknya sebelum pergi berikan aku satu atau dua cemilan." protesmu sambil mengekori kemana pun Ranpo pergi.
"Aku hanya ingin kembali. Memangnya kenapa? Dan kenapa aku harus berbagi camilan denganmu?" ucap Ranpo yang memutuskan untuk berdiam diri ditaman yang kini dipenuhi anak-anak.
"Loh? Tidak jadi pulang?" tanyamu.
"Aku tidak bisa pulang jika kau mengikutiku bodoh." jawab Ranpo sambil membuka sebungkus jelly yang ia beli.
"Aku tidak bodoh!" ucapmu lalu mencubit lengan Ranpo dan menggembungkan pipimu.
Kamu pun berniat membalas dendam dengan cara mencuri jelly yang Ranpo pegang. Namun tidak berhasil karena Ranpo memeluk camilan yang ia makan. Akhirnya kamu pun hanya duduk diam memperhatikan Ranpo yang sedang asyik dengan dunianya sendiri.
"Ranpo-san kenapa langit itu berwarna biru?" tanyamu yang kini sedang menatap langit dengan wajah muram.
"Agar siapapun yang memandangnya merasa tenang dan sadar bahwa kita manusia begitu kecil" jawab Ranpo tanpa memandangmu.
"Aku tidak menyangka om-om sepertimu bisa bijak juga terkadang" ucapmu diakhiri dengan kekehan kecil.
Kamu pun bangkit dari dudukmu. Berniat untuk pergi dan menyelesaikan beberapa urusan. Ingat kamu ini mahasiswa otomatis kamu sibuk.
"Ranpo-san aku harap kita bertemu lagi. Lain kali aku yang akan membawakanmu camilan dan aku tidak akan pelit sepertimu. Dasar om-om!" ucapmu lalu menjulurkan lidahmu.
Kamu pun berjalan namun––
"Bocah!!! Tangkap!" teriak Ranpo dan otomatis kamu terkejut dan menjatuhkan benda yang dilemparkan oleh Ranpo.
Kamu pun melihat benda tersebut yang ternyata satu cup jelly rasa melon. Kamu hanya terkekeh melihat benda tersebut.
'Jelly?'
.
-Setiap kali aku melihatmu, aku menjadi ingin selalu tersenyum. Kehidupan sehari-hariku yang membosankan. Kini telah dihiasi warna-warni dan kemanisan sebuah permen kapas.
KAMU SEDANG MEMBACA
[II] Words : Edogawa Ranpo
Fiksi Penggemar[Words Series] [Edogawa Ranpo Version] Drabble Collection] Mari kita bersama sampai akhir. Endingnya bisa pilih ya mau angst atau happy. Code Angst : 06.A Code Happy : 06.H