[05] Jealousy

1.7K 312 30
                                    

-Perasaan khawatir apa ini? Kenapa aku begitu khawatir kalau aku bukan satu-satunya lelaki yang bisa membuatmu bahagia.

.

Ranpo tengah berjalan-jalan menikmati siang harinya yang membosankan. Beruntung ada Atsushi yang menemaninya sekarang. Setidaknya ia tak akan merasa bosan.

"Atsushi-kun mau marshmallow? Aku ingin memakannya." usul Ranpo dan Atsushi terlihat berpikir.

"Etto ...... Ah! Bagaimana jika ice cream disebelah sana Ranpo-san?" ujar Atsushi sambil menunjuk stand penjual ice cream.

Manik lime milik Ranpo membelak lebar. Pasalnya dia melihatmu sedang berbincang dengan wajah yang senang. Ranpo pikir kamu hanya akan tersenyum manis didepannya, tidak dengan yang lain. Ditambah orang yang sedang berbincang denganmu adalah Dazai Osamu.

Entah mengapa Ranpo merasa marah. Dia berjalan menuju ke arahmu dan tak mengindahkan ucapan Atsushi.

Ranpo langsung saja menarik tanganmu dan Dazai terlihat terkejut.

"Ranpo-san?" gumam Dazai yang terlihat bingung.

Tanpa berkata sepatah kata pun Ranpo pergi menarikmu menjauh dari Dazai. Genggaman Ranpo begitu kuat hingga kamu meringis kesakitan. Kamu hanya bisa pasrah dan mengikuti Ranpo.

Sampailah kalian disebuah rumah kaca. Ranpo membiarkanmu duduk dan dia membeli sekaleng orange juice untukmu.

"Ranpo-san ada apa?" tanyamu yang sedikit penasaran.

"Pembohong." ujar Ranpo dan kau malah semakin bingung.

"Kau bilang hari ini kau sibuk. Nyatanya kau pergi bersama dengan Dazai. Jadi kau lebih memilih Dazai daripada aku? Aku tau, aku membosankan." ujar Ranpo lagi dan kamu terkejut dengan ucapannya.

"Eh? Ternyata anda om-om yang pecemburu ya. Waw seorang om maniak manisan yang sangat pelit cemburu padaku." ucapmu diakhiri dengan kekehan kecil dan pipi Ranpo yang memerah.

"Aku tidak cemburu! Dan dilarang panggil om!" ucap Ranpo sambil berkacak pinggang dan tawamu semakin meledak.

"Terima Kasih sudah cemburu. Akan kuberi satu imbalan, anda mau apa om?" ujarmu dan Ranpo hanya menghela nafasnya.

"Berikan aku setruck manisan." pinta Ranpo asal.

Kamu terkejut dan menggeleng, "Kau ingin membuatku bangkrut? Dasar maniak manisan. Sampai mati pun aku tetap akan mengingatmu om maniak manisan."

"Kalau begitu, berikan aku manisan yang paling manis sekarang." pinta Ranpo dan kamu tersenyum lembut.

"Baiklah silahkan dicicipi." ujarmu lalu kamu mencium pipi Ranpo.

Ranpo hanya terkejut. Ini benar-benar tidak sehat untuk kesehatan jantungnya. Ranpo pun mencium pipimu juga, "Kau harus mencobanya juga, bocah."

Kamu hanya tertawa dan kamu benar-benar senang. Kamu dan Ranpo pun akhirnya menghabiskan waktu bersama di taman aquarium hingga petang.

"Bocah malam ini aku ingin bersamamu."

Kamu hanya terdiam mendengar permintaan seorang Edogawa Ranpo. Tentu saja kamu merona dan sangat bingung harus merespon apa. Kalau boleh jujur, tentu saja kamu tidak ingin berpisah dari Ranpo. Itu artinya kamu juga menginginkannya.

Kamu mengangguk perlahan dan Ranpo hanya menatapmu dengan pipinya yang memerah.

"Terima kasih."

Ranpo tersenyum lembut sambil memandangi ikan-ikan yang berada di aquarium.

.

-Walau aku bukan satu-satunya lelaki yang bisa membuatmu bahagia. Aku akan tetap bersamamu, menjagamu, dan aku tak akan berjanji untuk hal itu. Aku tidak ingin berjanji tapi aku hanya ingin mewujudkannya tanpa perlu berjanji. Bahagiamu, senyummu, ceriamu adalah berkah untukku.

[II] Words : Edogawa RanpoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang