~Chapter 10~Cuek?~

63 4 0
                                    

Aku dan Kakak ku berjalan beriringan memasuki gerbang sekolah. Banyak kaum hawa yang memandang ku tidak suka, karena mereka belum mengetahui kalau aku adalah adik kandung dari seorang Joey William Alexander, yang biasa dikenal sebagai Ketua Osis SMA Cakrawala.

Banyak dari mereka yang membicarakan ku dan aku paling tidak suka itu. Aku sempat mendengar 2 orang perempuan mengatakan "Eh, kok Joey jalan bareng Caroline sih", "Gatau tuh si Caroline, lagian dia apaan sih Christo diembat, Jevon diembat, terus Joey juga mau diembat apa coba", "Mau jadi PG kali tuh anak."

Seketika emosiku memuncak mendengar kalimat terakhir dari mereka. Rasanya ingin sekali ku tarik rambut mereka sampai botak lalu ku cakar muka mereka. Parah banget gak sih? Tapi biarin lah, siapa suruh ngomongin orang dibelakang.

"Woi napa lu?" ucap Kak Joey menggerakan tangannya di depan muka ku.

"Ahh.. ehh... gapapa kok" ucapku spontan.

"Bengong mikirin apa sih?" ucap Kak Joey.

"Itu mereka" ucapku sambil menunjuk dua orang perempuan.

"Mereka kenapa?" ucap Kak Joey bingung.

"Itu mereka apa-apaan sih ngomongin aku" ucapku berapi-api.

"Owhh, yaudahlah gak usah ditanggepin, santai aja kali" ucap Kak Joey santai.

"Santai gimana, masa mereka ngomong 'Christo diembat, Jevon diembat, terus Joey juga mau diembat' kan bikin kesel" ucapku makin berapi-api.

"Yelah, tapi emang bener kan?" ucap Kak Joey dengan nada menggoda.

"Ih, kakak apaan sihh" ucapku berjalan mendahului Kak Joey.

"Ih, Lin kakak bercanda doang kali" ucap Kak Joey mengejarku.

"Bercandanya gak lucu tahu" ucapku memutar badan lalu berjalan lebih cepat lagi.

"Lin... tunggu dong" ucap Kak Joey lagi.

"Gak" ucapku.

Christo POV

Pokoknya hari ini gua gak akan duduk atau ngobrol dulu sama Caroline. Males gua sama tuh anak. Kalau dia suka sama Kak Jevon kan bisa bilang, terus kalau dia pacaran sama Kak Jevon bilang aja kali.

"Woi Christo," ucap Charles menepuk pundak ku.

"Yaa" balas ku.

"Tumben lu mau duduk sama gua, biasanya juga sama Caroline" ucap Charles.

"Gapapa, gua lagi kangen duduk sama lu aja" ucapku.

"Ciee.. yang kangen sama gua" ucap Charles dengan nada menggoda.

"Hahah. Ternyata sifat lo masih sama kayak waktu kita SMP yaa" ucapku.

"Emang sifat gua kek gimana?" ucap Charles.

"Yaa... masih jail, suka ngeledek.."

"Stop.. stop.. gua tau lu mau ngomong apa lagi" ucap Charles memotong ucapanku.

Seketika mataku tertuju pada Caroline yang memasuki kelasnya dengan tersenyum lebar seperti biasanya. Saat Caroline berjalan menuju meja teman-temannya. Tiba-tiba...

Bruk...

Caroline terjatuh aku panik, ingin sekali aku beranjak dari tempat dudukku lalu menolong Caroline. Tapi aku tidak akan melakukannya untuk sekarang ini. Aku hanya tidak ingin bermain bersama Caroline untuk seminggu kedepan, karena aku ingin bermain bersama Charles untuk minggu ini.

"Wehh Chris" ucap Charles, yang hanya ku balas dengan berdehem singkat.

"Caroline jatoh tuh" ucapnya lagi

"Biarin aja lah, liatin aja dulu" ucapku santai.

"Buset parah banget lo" ucap Charles.

"Yelah baru gitu doang" ucapku lagi.

"Hahah... duh Oline jatoh ya, mau dibantu bangun gak" suara Kanaya terdengar nyaring sehingga terdengar oleh seisi kelas.

"Dia jatoh guys, Christo mau bantuin Caroline gak" tanya Cheryl tidak yakin.

"Gak" ucapku singkat.

"Yah kasian banget sih Prince nya gak mau nolongin" ucap Lissa.

"Ish, kalian apa-apaan sih" ucap Caroline sambil berusaha berdiri.

Saat Caroline sudah berhasil berdiri dengan sempurna Kanaya mendorong Caroline membuat Caroline terjatuh lagi.

"Aww" seru Caroline membuat teman-temannya langsung menolongnya.

"Caroline lu gapapa kan" ucap Monica kawathir.

"Gapapa kok, cuma berdarah doang lutut gua" ucap Caroline santai.

"Astaga Lin, nanti kalau infeksi gimana" ucap Margareth.

"Gabakal yelah, mending kalian bantu gua berdiri" ucap Caroline yang langsung dibantu oleh Clarissa dan Monica.

"Kalian apa-apaan sih jailin Caroline mulu!" bentak Margareth.

"Suka-suka kita lah" ucap Lissa.

"Bisa gak sih kalian berenti jailin Caroline" ucap Clarissa.

"Enggak lah" ucap Kanaya santai.

"Kalo sampe kalian ganggu Caroline lagi, liat aja nanti" ucap Monica.

"Emang kalian bisa apa sih" ucap Cheryl sambil mendorong Caroline kencang menuju tembok.

"APA-APAAN INI" teriak Joey dari depan kelas. Emosinya sudah memuncak sekarang, melihat adik kesayangannya didorong kencang ke tembok seperti tadi.

"Ka... Kak... Joey" ucap Kanaya terbata-bata.

"KALIAN NGAPAIN JAILIN CAROLINE LAGI" bentak Kak Joey.

"Ma.. maaf kak" ucap Cheryl.

"Kakak kok bisa ada disini, terus kakak kok belain Caroline sampe segitunya sih?" tanya Silvy, teman sekelas Caroline.

"Gue kakaknya Caroline" ucap Kak Joey yang membuat seisi kelas kaget.

"Jadi Kakaknya Caroline itu elo kak?" tanya Vicky.

"Ya" ucap Kak Joey singkat.

"Kalian nanti bakal gua laporin ke Bu Lia" ucap Kak Joey menunjuk Kanaya dan kedua temannya.

"Yahh... jangan dong Kak" ucap Lissa.

"Lin, ayo sini kakak anter ke UKS" ucap Kak Joey.

"Yaudah yuk Lin" ucap Margareth.

"Kalian duluan ya."

"Iya."

"Christo lu ikut gua, gua pengen ngomong sama lo" ucap Kak Joey. Aku pun langsung menganggukan kepalaku sebagai jawaban.

"Gue ikut dong" ucap Charles.

"Gak usah" ucap Kak Joey.

"Kok gue rasa ada yang beda ya dari lo" ucap Kak Joey saat mereka sudah berada di kantin.

"Beda gimana kak?" tanyaku.

"Gue liat lo cuek banget sama si Caroline hari ini" ucap Kak Joey.

"Iya maaf kak, seminggu ini doang kok" ucapku.

"Seminggu doang yaa" ucap Kak Joey memastikan.

"Iya kak" ucapku.

"Tapi gak boleh sampe keterlaluan kek tadi lagi yaa" ucap Kak Joey.

"Iya deh" ucapku lagi.

-------------------
Hai Guys👋
Don't forget to vote👍and comment💬 my story😊
Salam dari Author😁💕

Sad Love Stories (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang