Sesampainya aku di rumah, ku dapati rumah sudah sepi tanpa ada mobil kake atau nenek ku di sana, ku tekan kelakson mobil ku untuk memberi tau bang jack kalau aku sudah pulang dan minta utuk di bukakan pintu gerbang, tapi bang jack tak kunjung keluar dengan perasaan kesal dan wajah yang ku tekuk aku keluar dari mobil berjalan ke pintu gerbang besi yang di hiasi beberapa aksen kayu dan terdapat kaca di tengahnya guna melihat ke dalam apakah ada orang atau tidak yang tingginya sekitar 5 meteran itu, dan saat aku ingin membuka gerbang ternyata gerbang sudah di gembok dengan gembok sebesar gempalan tangan ku itu.
Tak lama bang jack datang dengan larian kecilnya itu menghampiri ku, dia berkata kalau nenek sudah pergi membawa koper ke bandara dan kake tadi baru menyusulnya kebandara.
Aku yang kaget dan tidak mengerti situasi apa yang sedang terjadi saat ini hanya bisa bingung dan melongo. Membuat ku tak sadar membuka sedikit mulutku lalu dengan cepat ku menutupnya kembali.
"Hah ngapain pak? Ok pak aku nyusul mereka ke bandara yaaa"Tak fikir panjang aku langsung masuk ke dalam mobil ku kembali dan sesegera mungkin pergi.
.
Sampai aku di bandara, nenek yang tadi sudah memberikan pesan singkat lewat watsappnya yang berisi bahwa nenek sudah take of terlebih dulu dan berharap aku cepat menyusulnya di indonesia.
From : grandma
"Micha nenek sama kakek udah di indonesia baru banget sampai, km nyusul jangan lama lama ya? Nenek tunggu di bandara tp kalau lama ya nenek tinggal kerumah mu, nenek antarkan supir buat jemput km, nanti kabarin nenek kalau udah sampai."Tanpa ba bi bu ku pesan tiket dan terbang ke indonesia ku tercinta.
Yuhu senang sekali rasanya bisa pergi ke sana lagi, tapi hati ku tetap terganjal aneh dan panic takut ada hal yg tak baik terjadi..
Sampai aku di bandara soekarno hatta dengan perasaan senang. agak bingung sih dengan perubahan jakarta yang sedikit berubah termasuk macetnya yang berubah tambah parah. dengan pakaian yang tadi pagi ku kenakan yaitu baju dengan tengah dada kain berbentuk silang dengan panjang baju hanya menutupi dada, dan beberapa cm di bawahnya, serta jeans robek robek yang ku kenakan membuat orang indonesia memandangi ku dengan wajah mupeng, jujur disini aku merasa salah costum karna aku sama sekali tidak membawa jaket dan apapun itu yang bisa menutupi tubuhku. aku merasa sangat takut akan ada orang yang berniat jahat padaku.
Ini sekitar jam 1.52 siang dan indonesia terasa sangat terik dihari ini.
Menunggu sekitar 10 menit tiba tiba ada seorang pria menghampiri ku dan berkata " non micha bukan? "
Aku pun menjawab dengan nada santai "iya pak saya micha bapak yang di suruh nenek ya jemput saya ya?"
"Iya non" jawabnya dengan sopan dan sabar.Aku yang tetap saja takut dibohongi lalu bertanya "memang nenek saya lg di mana pak?" Dengan sedikit menyipitkan mataku aku bertanya seperti mengintrograsi agar aku tau pasti kalau benar bapak ini yg menjemputku.
"Di rumah orang tua non, di kediaman keluarga athariq kan non?"
Dengan lega aku tersenyum dan berkata "wohooo yuk lah pak pulang kalau gitu""Weh siap non hayuk lah kalau gitu"
Aku duduk di kursi belakang, sengaja tidak di depan karna aku lihat matahari sangat terik dan sepertinya duduk di depan seperti menjemur badanku dengan sengaja.
Macet pun tiba, tak lama bapak itu seperti mengeluh dan berkata.
"Aduh gusti panasnya"
Aku hanya mendengarkan sambil melihat" suasana sepi menuju ramai hingga padat seperti sekarang, ya ku nikmati saja semuanya dengan wajah tersenyum sumringahku seolah melupakan apa sebabnya aku ke sini.Sesampainya di depan rumah ku
Aku berjalan menuju pintu utama rumahku.
Ku usap usap dari pundak ke tangan ku, kening dan pahaku yang terexpose dari celah robek robek ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Future Husband
RomanceTerpaksa harus mencintai seorang pria yang sama sekali tidak pernah ku bayangkan. Pria yang sangat dingin dan irit saat berbicara dan selalu mementingkan pekerjaannya di bandingkan keluarganya. Pria tampan dengan badan yang pasti membuat semua wanit...