Ayah : kamu benar nak gapapa menikah muda? Kamu masih 19 tahun loh, apa kamu gak ada cita cita yang pengen kamu capai dulu?
Bunda : iya nak, dulu kamu bilang sama bunda, kamu gk mau menikah.
Aku menyerengitkan dahi ku sambil dalam hati berkata "ya iya lah gk mau orang aku maunga nikah sama kaka, kan gk mungkin, tp kalo gini sih hohohoooo"
Dengan pura pura sabar aku meyakinkan bunda dan ayah ku.
Ayahhh, bundaaa, percaya sama aku, aku juga wanita aku harus kembali jadi seharusnya aku, yaitu jadi istri dan kelak jadi ibu untuk anak anak ku, selama ini aku tinggal sama nenek aku belajar banyak banget, aku lihat sampai setua ini, nenek masih jadi istri dan nenek yang baik, kalau nenek mau aktifitas juga nenek masih bisa lakuin ko, "yaaa walaupun aku gk pernah lihat nenek ke club yahhh (dalam hatiku menambahi) " nenek juga masih bisa berprestasi dan wujudin cita citanya dengan buka toko fashion batik di luar negeri.
Mendengar penjelasanku nenek dan kakek terlihat tersenyum dan tersipu malu serta bangga, tambah semangat rasanya aku meyakinkan orang tua ku,
Bunda : yasudah kalau kamu merasa sudah mampu dan mau bunda setuju.
Ayah : tapi ini tidak ada yang maksa untuk kamu menikah yah, kami lakukan ini untuk memastikan kamu mau menikah, dan meluruskan perjanjian yang kakek kamu lakukan karena kaka kamu sudah mau menikah juga.
Ka davero : kaka sempat ke kampus kamu minggu lalu.
Micha : hah, yang bener ka? Ko kaka gk ketemu aku sih? Ih padahal aku mau kenalin kaka ke semua teman teman ku.
Ka davero : enggak ah, kaka cuma mau tau saja, bagaimana kamu kalau sudah kuliah, apa sikapnya benar sudah siap jadi istri atau belum.
Micha : terus kaka lihat aku sedang apa?
Ka davero : kaka lihat kamu pulang kampus ke club sama teman kamu, tp kaka suka saat kaka mau samperin cowo yang godain kamu itu, tp ternyata ade kaka masih galak kaya dulu.
Mendengarnya aku merasa malu dan bangga apa yang dilihat kaka ku baik baik saja dan tidak ada hal buruk, tapi menyesal kenapa aku tak biarkan saja cowo itu menggoda ku, kan ka dev jadi bertemu dengan ku.
Micha : hehehe iya lah aku kan jaga diri buat calon suami aku.
Ka davero : bagus lah, kaka sayang sama kamu.
Mendengar itu aku merasa perjodohan adalah hal yang paling membanggakan di dunia, betapa senangnya aku.
Tapi tak menutup fakta bahwa aku masih sangat lapar dan ingin makan secepatnya, akupun izin ke keluarga untuk ke dapur.
Sepanjang perjalanan aku menatap kakaku dan senyum senyum, kakaku pun membalas senyumku dengan tertawa kecil, ahhhhh gemash sekali diaa.
Sampai di dapur ku buka kulkas dan menemukan buah mangga yang sudah terpotong, "sepertinya manis".
Akupun mengambil nya dan ku makan bersama susu yang kutemukan juga di kulkas, sambil makan aku membayangkan jika nanti aku menikah dengan kakaku dan memiliki anak, aku tidak usah menahan dan malu malu untuk menyambut kakaku pulang kerja dan menyiapkannya baju kerjanya. Aku juga akan belajar masak agar tidak ada yang boleh menyajikannya makanan selain aku, terlalu lama mengkhayal akupun tak sadar bahwa mangga yang ku makan sedari tadi ternyata sudah habis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Future Husband
RomanceTerpaksa harus mencintai seorang pria yang sama sekali tidak pernah ku bayangkan. Pria yang sangat dingin dan irit saat berbicara dan selalu mementingkan pekerjaannya di bandingkan keluarganya. Pria tampan dengan badan yang pasti membuat semua wanit...