Aku jalan lambat saat menuju dapur, sengaja karna aku penasaran apa yang mereka bicarakan dengan serius itu.
Tapi ternyata nenekku sadar dan memanggilku.Nenek : micha kamu mau kemana? Sini ngobrol
Aku yang kagetpun hanya bisa senyum sambil berkata
Micha : aku laper nek, kan tadi pagi belum sarapan
Nenekpun tersenyum dan menjawabku dangan sabarnya,
Nenek : sini dulu sayang, ada yang mau kita obrolin, buat masa depan kamu.
"loh ko masa depan aku?" fikirku dalam hati. Akupun mengangguk kecil dengan wajah bingung.
Aku dekati kakaku yang masih berdiri dibelakang soffa.Nenek : loh ko kalian malah disitu, kan kalian yang mau nikah, sini dong duduk di soffa juga.
Ucap nenekku dengan wajah herannya. Aku lihat semua orang di rumah menampilkan wajah herannya, kecuali kakaku, dia malah tertawa kecil dan malu - malu gitu.
Tapi wait - wait apa aku gk salah denger? Kita yang mau nikah????
"fikirku dalam hati"Fikiran ku bingung setengah mati, kalau kalian tau rasanya seperti ada malam tahun baru yang ramai dengan music club dan ratusan petasan di dalam hati ku, seru , bahagia, gak nyangka, tp aneh karna gk mungkin ini kan belum akhir tahun, yaaaa begitu lah kira - kiranya, aku sampai bingung harus ibaratkan seperti apa lagi perasaan ku saat ini.
Akupun duduk dengan raut wajah yang bingung tp senyum senyum, karena aku lihat kaka ku juga senyum - senyum tak beraturan.
Apa iya keluargaku tau aku suka sama kaka, apa iya kaka juga terima itu, apa iya kita direstukan, apa iya kita bukan sodara kandung, apa iya... Apa iya..... Apa iyaaaa.......
Bercambur banyak fikiran di otakku.
Lalu akupun kaget saat kakek memulai pembicaraannya dengan batuk bohongannya itu.
Kakek : ekhmmm, jadi gini micha kakek mau tanya sama kamu, kamu kapan siap menikah? Yaaa walaupun kakek tau kamu masih 19 tahun dan belum lulus kuliah, tapi kakakmu ini mau menikah jadi kita harus tau kamu juga kapan siap menikahnya?
Mendengar itu mataku terbelalak sangat lebar serasa semua pertanyaan dalam hidupku dari lahir terjawab.
Micha : aku sih kapan aja siap kek, sekarang juga siap.
Dengan senang dan sigapnya aku jawab pertanyaan kakek, berharap aku akan dinikahi hari ini, tak masalah bagiku jika harus jadi istri yang baik, tidak lanjut kuliah ku, diam saja dirumah menunggu suami pulang, yaaa selama itu untuk suami ku davero putra athariq.
KAMU SEDANG MEMBACA
Future Husband
RomanceTerpaksa harus mencintai seorang pria yang sama sekali tidak pernah ku bayangkan. Pria yang sangat dingin dan irit saat berbicara dan selalu mementingkan pekerjaannya di bandingkan keluarganya. Pria tampan dengan badan yang pasti membuat semua wanit...