14 Divorce (JinYeon)

671 59 3
                                    

"Jinyoung, akhirnya kau pulang nak. Ibu sudah sangat panik melihat keadaan jinyeon tadi.Suhu badannya sangat panas bahkan dia sampai kejang-kejang untung dia cepat ditangani oleh tim medis" jelas ibu jinyoung

"Nayeon dimana?" Tanya jinyoung cepat

"Ibu, sudah menelpon nayeon.katanya dia harus menyelesaikan pemotretan dulu baru dia akan kesini" jawab ibu nayeon sedikit ragu

"Mwo? Ibu macam apa dia" ucap jinyoung langsung naik pitam

"Maafkan ibu jinyoung" sesal ibu nayeon

"Kenapa jadi ibu yang harus minta maaf, putri ibulah yang harus di salahkan disini"

"Eomma...dimana eomma?" Ucap lemah seorang gadis kecil sekitar berumur lima tahun itu. Yang baru membuka kedua matanya setelah beberapa waktu tak sadarkan diri

"Appa, disini jinyeon~i" ucap jinyoung lembut

"Appa, eomma mana? aku ingin eomma" rengek jinyeon sambil menangis.Namun tak mendapat respons dari jinyoung

"Halmeonideul,eomma jinyeon mana?" kini jinyeon beralih menatap kedua neneknya

"Eommamu sedang pergi sebentar menemui dokter untuk menanyakan kondisi kesehatanmu" jawab ibu jinyoung

"Jadi kau tunggu ya,lagipula disinikan sudah ada appa dan nenek" ucap ibu nayeon sambil membelai rambut hitam jinyeon yang sama bagusnya dengan punya nayeon
"aku keluar sebentar,bu" bisik jinyoung pada ibunya

"kau dimana im nayeon?"ucap jinyoung cepat saat sambungan telpon terhubung

"Oppa, bagaimana keadaan jinyeon dia sudah sadarkan diri bukan?" Tanya nayeon terlihat penuh nada kekhawatiran disana

"Kupikir kau sudah tak peduli padanya,bukankah yang ada diotakmu hanya karir keartisanmu im nayeon" balas jinyoung tajam

"aku tidak seperti itu oppa, tentu aku lebih mengutamakan kau dan jinyeon dari segalanya"

"Omong kosong, ibu macam apa kau yang tak menemani putrinya disaat keadaan kritisnya kau malah memilih melakukan pemotretan sampahmu itu"ucap jinyoung sangat tajam

"berhenti menghina pekerjaanku oppa, bagaimanapun ini sudah menjadi tanggung jawabku sebagai artis untuk memenuhi kontrak kerja"

"Dan kau pikir jinyeon bukan tanggung jawabmu? Dimana rasa keibuanmu?di saat jinyeon masuk kerumah sakit dalam keadaan kriti_"

"kau jangan mendramatisir keadaan, jinyeon itu hanya sakit panas"

"Mworago?" Teriak jinyoung sudah benar-benar emosi

"datang sekarang kerumah sakit atau aku yang akan menyeretmu sendiri kesini" perintah jinyoung tegas dan sarat akan emosi kekesalan

"aku pasti pulang, setelah semuanya seles_"

"Sekarang im nayeon, apa kau tega dari tadi jinyeon menangis ingin bertemu ibunya"

Jinyoung dan Nayeon terus saling bertengkar ditelepon.Tanpa memperdulikan keadaan sekitar ditempat masing-masing.

"jinyeon~a" panggil nayeon lembut pada gadis kecil yang sudah terlelap tidur ditempatnya

"jangan bangunkan dia,biar dia istirahat" ucap jinyoung yang terbangun dari tidurnya di samping ranjang jinyeon. Nayeon menciumi putri tercintannya itu dengan penuh kasih.

"Syukurlah suhu badannya sudah tak panas lagi,kau harus sembuh sayang. Ibu benar-benar mengkhawatirkanmu"
"Tetaplah disini,jangan kemana-kemana lagi. Tunggu dan rawat jinyeon" perintah jinyoung tegas

Story About JinYeonMark ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang