LOVE SALSA IS MINE

8

Salsa

Aku bersiap-siap untuk pulang tapi sebelum itu aku membantu semua karyawan membereskan cafe dan menguncinya.

"Sa, aku ingin tahu apa benar bahwa albert itu pacar kamu?" tanyanya

"Bu.. Bukan" ucapku

"Tapi waktu itu dia yang mengatakannya sendiri bahkan di depan semua pengunjung cafe" ucapnya

"It.. Itu, panjang jika harus diceritakan jo"ucapku lembut "bereskan hayu kita pulang jo" seraya mengalihkan pembicaraan ini.

Aku dan jo berpisah di depan cafe karena dia tidak searah denganku,  aku sedang menunggu taxi lewat tapi ada mobil yang menghalangiku,  aku terus berjalan tapi mobil itu mengikutiku.

Namun saat aku terus berjalan mobil itu berhenti dan seseorang keluar dari mobil itu,  aku terus berjalan lebih cepat. Aku kalah cepat dengan orang itu karena saat ini dia telah memelukku dari belakang.

"Kenapa lari sayang" suara ini.

"Albert" ucapku

Ia membalikan tubuhku dan menatapku intens.

"Aku kira kamu orang jahat" lanjutku.
Aku melihat dia terkikik.

"Aku bukan pejahat sayang tapi perampok yang akan mengambil hatimu" ucapnya memelukku"mari aku antar kamu pulang ke apartemen"

Ia menuntunku ke mobil, dan mengantarku ke apartemen dan untung saja dia tidak membawa ku kembali ke apartemennya.

"Sudah sampai sayang, apa kamu akan terus disini dan melamun?" ucapnya menyadarkanku dari lamunan.

"Emm maaf" ucapku

"Sa, daerah apartemenmu sepi. Apakah lebih baik aku bawa kamu saja ke apartemenku?" ucapnya membuatku membulat mata, lagi-lagi dia mau membawaku ke apartemennya.

"Tidak al, aku cukup nyaman tinggal disini. Lebih baik kamu pulang ini udah malam" ucapku

"Cium dulu disini" ucapnya menunjuk kearah bibir.

"Apa?! Tidak mau!"

"Ya sudah,  aku tidak akan pergi biarain aja kita terkurung dimobil bersamamu itu lebih menguntungkanku" ucapnya menyeringai.  Dasar tua mesum!
dari pada aku harus semobil dengan dia,  bisa-bisa mati riwayatku. Lebih baik kuturuti maunya.

"Iyaya.. Tutup matanya" ucapku

Iya menutup mata dan menungguku untuk dicium.  Ku dekatkan bibirku padanya.

Cup

Aku hendak melepaskan bibirku padanya tapi tangan albert menahan belakang kepalaku sehingga ia memperdalam ciumannya.

"Ahh al" desahku.

Albert terus melumat bibirku dan mulai memainkan lidahnya.

Drtt...drtt (suara hp albert)

Albert menghentikan ciumannya.

"Sialan"ucapnya lebih tepatnya pada diri sendiri.

"Halo" ucap albert

"..."

"Iya bentar ya sayang aku kesana sekarang"

"..."

"5 menit"

Sayang?  Siapa yang dipanggil albert dengan sebutan sayang ? Kenapa hati ini sakit albert memanggil orang lain dengan sehutan sayang?  Apa aku telah terjerat oleh pesonanya apa aku mencintainya? Lupakan mungkin itu adiknya atau saudaranya sa positif thingking. Batinku