5

28 6 1
                                    

"jadi apa?" tanya Arion setelah Derina kembali tenang.

Derina menatap Arion tak mengerti,

"masalah lo sama Alatha?" tanya Arion dengan gemas. Padahal biasanya Derina ini adalah makhluk terpeka di dunia, tapi jika udah nangis pasti jadi manusia terlemot sedunia.

"cuma cerita lama yang belum selesai." Derina tersenyum miris.

"lo ngeselin der," Arion menunjuk muka Derina menahan rasa kesal di dadanya, sial, gue di kerjain! . Makinya di dalam hati.

"gue denger yon." ucap Derina datar.

"njir, lo lama-lama kek cenayang Der." Arion bergidik ngeri, kemudian dia pergi meninggalkan Derina yang masih tertawa terbahak-bahak.

Di tempat lain, Alatha tengah duduk bersandar pada sebuah pohon di taman belalakang sekolah. Tidak banyak siswa yang berkunjung ke sini, karena memang tempat ini gak seindah taman depan sekolah. Jadi mungkin hanya beberapa yang datang kesini untuk menenangkan diri, seperti halnya yang Alatha lakukan sekarang.
Panggilan itu, panggilan nama itu membuat luka di hatinya mencuat kembali. Setelah sekian lama tak ada yang memanggilnya dirinya dengan sebutan itu.

"apa lo sekacau itu?" suara bariton itu mengintrupsi Alatha. Terkejut, dengan ragu Alatha menoleh kebelakang.

"siapa?" tanya Alatha dengan datar.

"lo" jawab pria itu sama datarnya.

"lo siapa? " tanya Alatha lagi.

"gila, lo gak kenal siapa gue?" pria itu menunjuk dirinya sendiri lalu tertawa mengejek. Sementara Alatha hanya menggelengkan kepala tanda tak mengerti.

"oh astaga. Demi semvak basah yang lagi digantungin jemuran, lo bener-bener ya bikin gue kesel" ucap pria itu menggebu-gebu.

Alatha hanya mengernyitkan dahinya melihat kelakuan abstrak pria itu.

"oke kalo lo gak kenal gue, jadi mending kita kenalan dulu, gue Rivan, Rivan Fernando " Lelaki yang bernama Rivan itu mengulurkan tangannya pada Alatha.

Dengan Ragu Alatha menerima jabatan tangan Rivan. "Al.."

Belum sempat Alatha menyebutkan namanya Rivan sudah menyelanya "dan lo pasti Alatha Agaella? Thats true? "

"darimana lo tau?" tanya Alatha bingung.

"semua orang di sekolah ini juga tau kali" jawab Rivan cuek.

"oh ya?" Alatha masih tak percaya memdengar fakta tersebut.

Di tempat lain, tepatnya di balik tembok Arion tengah menyaksikan kejadian tersebut, entah mengapa dadanya terasa sesak dan seketika udara menjadi panas. Karena tak kuat melihat lebih lama lagi akhirnya Arion memutuskan untuk pergi dari tempat itu. Dia kembali lagi kekelas, berharap Derina masih ada disana dan mau menjadi tempat curhatnya.

Dari ambang pintu kelas Arion dapat melihat Derina yang tengah meratapi nasibnya yang sedang marahan dengan Alatha. Sesekali Derina menjambak-jambak rambutnya sendiri. Melihat tingkah konyol Derina tanpa Arion sadar bibirnya menyunggingkan senyum tipis, dan tiba-tiba saja moodnya menjadi baik.

Arion melangkah mendekati Derina. "heh der der" Arion memukul pelan kepala Derina.

"Aishhhh... Apaan sih lo?" Derina mengusap puncak kepalanya.

"kekantin yok?" Arion menarik tangan Derina.

"ish, gak usah pegang-pegang.! Dasar modus!!" Derina mengibaskan tangannya kasar.

"ahelah, sok jual mahal banget, biasanya juga lo peluk-peluk gue" Ucap Arion asal.

"hell? Kapan gue pernah meluk lo? Gak usah sok ngarang cerita biar di gosipin sama gue!!" ucap Derina dengan percaya diri dan mengibas-ngibaskan ramput panjangnya yang terurai.

Derina kemudian pergi mendahului Arion untuk menuju kantin, sementara Arion hanya geleng-geleng kepala melihat kegilaan Derina dan mengikutinya dari belakang.

Dalam hati Arion merasa senang? Entahlah, yang jelas moodnya kini membaik meski ia selalu berdebat dengan Derina , itu sudah seperti sebuah kewajiban untuk dua orang itu.
Tanpa Derina juga sadari, jantungnya bahkan sering berdetak tak menentu jika berdekatan dengan Arion dan itu slalu membuat ia tanpa sadar berucap asal dan berakhir dengan perdebatan kecil yang tak ada artinya, tapi mereka senang bukan? Tentu saja, itu salah satu hobi baru mereka jika bertemu.

*****

Yang di atas itu mulmednya Arion ya,


With Or Without Me [?]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang