Part 4

528 8 0
                                    


"Berangkatlah. Tapi bayi ini harus kau tinggalkan bersamaku. Aku akan membesarkannya," balasnya mengejutkan. "Kenapa Uni Ai berkata seperti itu? Kita sudah sepakat sebelumnya. Uni dan Uda Menan menyerahkan Risma pada kami. Sebab kalian kasihan, Aku tak bakal memiliki keturunan. Risma sudah aku anggap anakku sendiri. Aku akan merawatnya bersama Mas Parno. Penuh dengan cinta." Mereka berdua bertengkar hebat. Mempetahankan pandangan masing-masing. Parno pun ikut mempertahankan.Untunglah putra sulungku tertidur di kamarnya. Ia tak mendengar pertengkaran ini. Kalau sampai aku dan Sabai mengambil Risma kembali. Ia akan menceraikan Sarifah. Dilema menghantui kami berdua. Inilah pertengkaran hebat Sabai dengan adiknya. Aku hanya ayah bagi anakku, Sumando di rumah ini. Kemampuan diplomasiku terbatas. Apakah aku harus mempertahankan hak asuh putriku? Atau memberikannya pada Sarifah? Risma lahir dari rahim istriku. Ia kembar dengan almarhum kakaknya─Raisya. Kalaupun bersama aku dan Sabai membesarkannya, tentulah kebahagiaan itu milik kami. Sedangan Sarifah tentu akan berpisah dengan suaminya. Sebaliknya? Ini kenyataan pahit, yang akan aku alami bersama Sabai berpuluh tahun ke depan. Aku dan Sabai menyerah. Toh Risma dibesarkan Etek-nya sendiri.

***



Anak AngkatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang