Part 6

342 5 0
                                    

    "Ayo Uda. Nanti kita kehujanan," ajakan istrikumemulai perjalanan. Makam Raisya jaraknya sekitar dua kilo meter dari rumah. Iaberbaring layak di tanah pusaka kaumnya. Langit siang ini kelihatan takbersahabat. Awan diliputi warna coklat. Beriring dihembus angin. Kami melangkahmenuju makam. Bergegas. Si sulung langkahnya cepat, sambil memegang tanganibunya. Tak lama akhirnya kami bertiga sampai di makam Raisya. Aku menyiangimakamnya yang ditumbuhi rumput liar. Begitu juga istriku dan si sulung. Do'apun kami sembahkan buat putri tersayang. Duh, Raisya... 

Anak AngkatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang