Part 7. Love left unspoken..and the mission..

4.4K 315 16
                                    

Aila termenung sendiri di balkon kamarnya. Gadis cantik itu menikmati angin pagi, yang semilir dan masih segar, dalam diam. Teringat lagi di benaknya kejadian manis di pantai dengan Edsel kemarin sore. Rona merah kembali menghiasi wajahnya saat teringat dengan detak jantungnya sendiri, yang berdegup kencang karena kedekatannya dengan Edsel.

Apa aku jatuh cinta lagi dengannya ? Apa rasa ini sama seperti lima tahun yang lalu ? Apa aku harus membiarkan perasaan ini tumbuh lagi di hatiku ? Bagaimana jika aku sakit lagi ? Apa Edsel punya rasa yang sama denganku ? Tuhan..aku tak mau menangis lagi seperti dulu. Aku takut..takut kalau cintaku tak berbalas seperti dulu. Takut sekali..kalau Edsel hanya menganggapku adik perempuannya saja.

Aila menghela napas lelah. Kepalanya penuh dengan prasangka. Hatinya berdebar-debar hingga rasanya nyeri sekali. Aila merasa ingin menangis lagi jika teringat kenangannya lima tahun yang lalu. Kenangan yang membuatnya harus mengubur dalam rasa cintanya. Itu pertama kalinya Aila merasakan cinta. Namun tak berselang lama, Aila juga harus merasakan pahitnya patah hati.

Flashback on

Aila baru saja keluar dari ruang kepala sekolah. Wajah gadis belia berumur 15 tahun itu tampak sangat gembira. Senyumnya yang manis terukir lebar di wajah cantiknya. Kepala sekolah baru saja memberitahunya, kalau dia direkomendasikan untuk masuk ke kelas akselerasi, karena nilai-nilai akademiknya sangat bagus dan memuaskan.

Dengan langkah yang gembira, Aila kembali ke ruang kelasnya. Dia ingin segera mengabarkan berita bahagia ini pada orang tuanya. Daddy dan mommy pasti senang..aku akan menelpon mereka..batin Aila gembira. Kerja kerasnya dalam belajar ternyata tidak sia-sia. Otak jenius orang tuanya ternyata menurun kepadanya. Dulu mommy dan daddynya adalah murid kelas akselerasi di sekolahnya ini juga.

Ketika sampai di ujung koridor yang sepi, Aila melihat Edsel. Namun sebelum sempat Aila berlari menghampiri sahabatnya itu, Aila sadar kalau Edsel tidak sedang sendirian. Aila melihat Chyntia, gadis cantik ketua cheers di sekolahnya, sedang berdiri di dekat Edsel. Tubuh gadis itu menempel mesra pada tubuh Edsel. Posisi mereka yang sedang membelakangi Aila, membuat kehadiran Aila tidak diketahui keduanya. Dengan rasa penasaran tinggi, Aila mencuri dengar pembicaraan mereka berdua.

" Ayolah babe..jujur padaku. Kau menyukainya kan ? Kau mencintai Aila kan ? " Aila terbelalak mendengar pertanyaan Chyntia pada Edsel. Wajah Aila merona merah karena malu. Edsel mencintaiku ? Benarkah ? Berarti perasaan Edsel sama denganku ? hati kecil Aila berteriak kegirangan.

" Memang apa urusannya denganmu ? " tanya Edsel terdengar datar.

" Aku hanya ingin tahu aja, babe. Apa kau sudah berhasil menidurinya ? Kalian kan selalu tampak lengket dan terus berduaan kemana-mana. " bisik lirih Chyntia di telinga Edsel. Aila mengernyitkan dahi bingung, karena tak bisa mendengar apa yang dibisikkan Chyntia pada Edsel. Aila merasa resah karena seolah-olah Chyntia sedang menciumi telinga Edsel, dan sahabatnya itu tampak membiarkan Chyntia melakukan itu padanya.

" Aila adalah adik perempuan yang berharga bagiku. Aku menyayangi dan menghargainya selayaknya saudara kandungku sendiri. Jangan berpikiran macam-macam tentang kami. " kata Edsel terdengar dingin sekali. Aila yang mendengarnya menjadi terpaku, napasnya tertahan dan matanya berkaca-kaca. Jadi aku ini hanya adik perempuan baginya..keluh sedih Aila dalam hati.

Karena takut ketahuan menguping, Aila bergegas pergi dari tempatnya berdiri. Aila berusaha sekuat tenaga menahan isak tangisnya. Hatinya sangat sakit mendengarkan kenyataan yang baru saja didengarnya.

Flashback off

Dan mulai saat itulah, Aila berusaha mengikis habis rasa cintanya pada Edsel, dan menganggap Edsel sebatas sahabatnya saja. Aila tak mau berharap lagi. Sebesar apapun Edsel menyayangi dan memperhatikannya, itu karena Edsel mengganggapnya adik perempuannya yang berharga.

Cinta Kita ( SUDAH TERBIT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang