Edelweis 2

10.1K 495 2
                                    

Disclaimer : Naruto Belongs Only To Masashi Kishimoto

❀ NaruHina ❀

"Apa? Minta?" Ini sekian kalinya ibunya merengek mengenai menantu.
"Ka-san kira mendapatkan menantu seperti membeli makanan di toko-toko?" Tanyanya syok atas permintaan sang ibu.

"Maka dari itu, kau itu jangan terlalu gila kerja, kencan dengan perempuan!" Suruhnya kesal sembari memukul pelan pundak Naruto.

"Ka-san aku ini masih 25 tahun, belum seberapa yang aku hasilkan, lagi pula aku belum ingin berurusan dengan perempuan, itu merepotkan" ah dia hanya bisa mengeluh jika situasinya sudah seperti ini.

Sungguh Kushina sangat lelah terus-terusan seperti ini anaknya begitu keras kepala, sangat dingin kepada perempuan. Padahal dia sudah menawarkan foto-foto perempuan yang cantik-cantik untuk dijadikan kencan buta dengan anaknya itu, tapi mau bagaimana lagi anaknya Sungguh keras kepala.

Beberapa menit keheningan melanda mereka. Naruto dengan pikirannya entah berada dimana, sedangkan Kushina hanya memejamkan mata dan menghela nafas pelan.

"Lupakan lah" ujar Kushina. Naruto menatap sang ibu yang tampak serius.

"Benarkah semudah itu, Ka-san melupakan permintaan Ka-san yang menginginkan menantu?" Tanyanya tak percaya.

"Perempuan itu!" Tatapnya tajam kepada Naruto. Keterkejutan melanda Naruto. Dia alihkan pandangannya yang tadinya melihat sang ibu kini beralih ke samping.

"Aku sudah melupakannya" jawabnya pelan dengan suara berat.
"Bahkan aku tidak ingin mengingatnya lagi, kenapa Ka-san malah mengingatkannya lagi?" Tanpa menunggu jawaban sang ibu Naruto pergi begitu saja dari balik pintu.

"Ka-san tidak bermaksud mengingatkannya lagi padamu, Ka-san hanya ingin mengubah pandanganmu terhadap perempuan, tidak semua perempuan seperti itu" ucapnya lirih yang tentu saja tidak didengar oleh sang anak.

Dia sungguh benci dan kesal jika mengingat perempuan itu.
Perempuan yang sempat mengisi harinya selama beberapa bulan saat di Senior High School, Pergi meninggalkannya. Perempuan yang hanya melihat dari Materi, perempuan yang hanya memanfaatkan dengan keadaan Materi Naruto yang terbilang kaya, Namun disaat mendengar perusahaan sang Ayah jatuh dan kondisi sang Ayah yang begitu rapuh.

Tidak ada kabar dari perempuan itu, nomor yang sudah tidak aktif, dan media sosial yang sudah tidak ada nama perempuan itu, ya! Perempuan itu sudah memblokir semua kontak Naruto.Bahkan disaat terakhir sang Ayah, perempuan itu tidak menampakkan dirinya. pesan terakhir yang dia baca bahwa sang perempuan tidak bisa membantu Naruto dan dia masih butuh materi. Padahal selama menjalin hubungan Naruto selalu menuruti apa kemauannya.

Disaat itu pula dia sungguh tidak ingin berurusan dengan perempuan kecuali sang Ibu. Tidak Butuh waktu lama bagi Naruto untuk mengembangkan lagi perusahaan Ayahnya tersebut, memang dasarnya dia Cerdas dan memiliki jiwa pemimpin. dan alhasil perusahan Namikaze Corp berkembang pesat.

OoOo

Tuk..Tuk..Tuk..
Hanya ketukan meja yang berasal dari jari-jari pria itu mengisi sepinya ruangan kerjanya tersebut, pikirannya melayang kemana-kemana. Matanya menyorotkan akan kebencian dan juga kekesalan.

bangkitnya cepat dari kursi dan meraih gelas kaca yang berisikan air putih "arrrghh siaaal.." dengan secepat kilat dia banting gelas itu dan menghasilkan suara..

EdelweisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang