Edelweis 6

8.7K 447 7
                                    

Disclaimer : Naruto belongs only to Masashi Kishimoto

♡NaruHina♡

Suasana sarapan pagi yang begitu tenang, hanya berdua dengan sang atasan yang dingin, namun ada perasaan yang menggelitik hatinya kala melihat atasannya baik terhadapanya.

Naruto memang pria yang dingin dan bermulut tajam, seakan-akan diapun tidak begitu perduli akan lingkungannya. Tapi Hinata menyangkal itu.

Bahwa pria yang sedang sarapan didepannya ini adalah pria yang.....Hangat. Namun, itu semua tertutup oleh sifatnya yang dingin, bagaikan ada tembok menjulang tinggi yang menghalanginya. Itulah yang Hinata pikirkan mengenai atasan pirangnya ini.

"Apa yang kau lihat?" Ucap Naruto yang menghentikan kegiatan sarapannya tanpa mengalihkan pandangannya kala merasa bahwa sang sekretaris yang berada di sebelah kirinya yang terhalang dua kursi itu tengah memandanginya.

Hinata tersentak dan gelagapan sendiri setelah mendengar ucapan dingin atasannya itu.

"Ti-tidak pak" ucapnya dan beralih menundukkan pandangannya dengan wajah yang sedikit merona. 

"Kita pergi sekarang" ucapnya setelah meminum segelas air putih dan beralih pergi.

"B-baik p-ak" Hinata hanya mengekori Naruto dari belakang.

OoOo

"Hinataa-chaaaannn...." teriak ten-ten yang tiba-tiba masuk ke ruangan Hinata tanpa permisi.

"Sssst...disebelah ada ruangan Namikaze-san" ucap Hinata gelagapan kala mendengar temannya berteriak begitu saja.

Ten-ten langsung membungkam mulutnya dengan kedua telapak tangan dan berjalan cepat menghampiri Hinata.

Tanpa aba-aba Ten-ten langsung mengajukan banyak pertanyaan begitu saja.

"Kenapa semalam kau tidak pulang? Jawab Hinata-chan! Kau tahu? Neji menelponku semalam, dia bertanya mengenai mu, Kenapa kau tidak pulang? Jika aku tidak menjawab bahwa kau sedang lembur, aku harus Jawab apa? Oh ya ampun aku bisa kehilangan kepercayaannya, dan kau tahu? Aku bisa saja dihapus dari kandidat calon istrinya" Ucap Ten-ten cepat dengan wajah frustasi.

"A.."

"Dan satu lagi. Kenapa kau datang dengan Namikaze Naruto?????" Memotong jawaban Hinata cepat dengan nada selidik. Yah, walaupun sebenernya Hinata belum menjawab apapun.

"Ten-ten chan bagaimana aku mau menjawab jika kau terus saja berbicara, dan apa tadi? Kandidat calon...istri ne?" Dengan nada menggoda diakhir kata.

Wajah Ten-ten langsung memerah begitu saja.

"Stoooop. Kau harusnya Jawab pertanyaan ku Hinata chaaaan!" Jawab Ten-ten dengan wajah yang masih memerah.

"Baiklah baik" ucap Hinata disela-sela tawa kecilnya.

Hinata mulai menceritakan kejadiannya semalam dan kenapa dia datang ke kantor dengan atasannya itu yang mengundang selidik dari karyawan tentunya para karyawati.

"Tapi kau benar-benar tidak apa-apa kan?" Ucap Ten-ten menangkup kedua pipi Hinata dan mulai melihat keadaan tubuhnya dengan wajah khawatir setelah mendengar cerita Hinata.

EdelweisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang