Edelweis 11

9.7K 448 20
                                    

Disclaimer : Naruto Belongs Only To Masashi Kishimoto

♡NaruHina♡

"Apa yang kau lakukan tuan?"
Pandangan tajam yang Toneri lontarkan untuk Naruto begitupun sebaliknya.

"Bukan urusanmu" Dengan nada yang amat dingin

Melihat para pengunjung memperhatikan mereka, Hinata berinisiatif untuk menghentikan aura yang tidak menyenangkan itu.

"A-ano Toneri-kun"

Naruto langsung melihat kearah Hinata setelah mendengar panggilan yang sedikit membuat telinganya sakit, sedekat apa hubungan Hinata dengan pria yang telah menghentikannya ini?
Ekspresi Toneri berubah seperkian detik saat mendengar namanya dipanggil.

"Tidak apa-apa, aku akan baik-baik saja" senyumnya manis kearah pria bermarga otsutsuki itu.

"Tidak Hinata, kau harus tetap disini, kau dalam kondisi yang."

"Toneri-kun percayalah, aku akan baik-baik saja" memotong perkataan Toneri cepat dan tersenyum sangat manis.

Melihat senyuman manis itu, tangan besarnya melepaskan tangan Naruto yang menggenggam tangan Hinata.

Naruto sangat muak mendengar bahkan melihat percakapan singkat mereka, Narutopun langsung membawa Hinata pergi meninggalkan Toneri dengan raut wajah yang sulit diartikan.
.
.
.
"Apa kau tidak bisa tersenyum padaku seperti kau tersenyum pada pria itu?" Ucap Naruto tanpa melihat kerah Hinata yang berada di samping kirinya, Saat ini mereka tengah dalam perjalanan.

"Aku tidak mengenalmu tuan, untuk apa aku tersenyum padamu" ucapnya tanpa melihat pria disampingnya. Pandangannya menghadap kearah luar dibalik kaca mobil itu.

"Apa kau juga mengenal setiap pelanggan yang datang ke kafe itu? kurasa tidak mungkin, kau bahkan mengumbar senyuman kepada mereka"

Hinata tidak bisa berkata-kata lagi setelah Naruto mengucapkan itu, tidak lama kemudian mobil yang ia tumpangin menepi.

Saat Hinata akan membuka pintu mobil itu, sialnya masih dikunci, ia tidak bisa berbuat apa-apa. Hanya kesunyian yang melanda mereka berdua.

"Hina."

"Bisakah kau buka pintunya? Disini sangat sesak"

"Tidak, kita harus bicara"

"Apa kita tidak bisa bicara diluar tuan?" Ucapnya datar memandang shappire bak samudera itu.

"B-baiklah"

Taman? Untuk apa pria itu membawanya kesebuah taman?

Naruto sungguh bingung harus memulainya darimana. Lalu ia menghampiri Hinata yang tengah memandang danau Taman itu dengan pandangan datar.

"Bagaimana kabarmu?" Ya, itu adalah permulaan yang bagus.

"Baik" sepertinya danau tampak lebih menarik dibanding pria yang berada disamping kanannya itu.
 
"aku dengar kau sempat ke rumah sakit, sepertinya kurang baik"

"Bukan urusanmu tuan" Hinata sempat tersentak saat Naruto mengetahui bahwa ia kerumah sakit. Namun ia masih bisa mengendalikan wajah datarnya kembali.

EdelweisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang