Edelweis 12

10.7K 479 44
                                    

Disclaimer : Naruto Belongs Only To Masashi Kishimoto

♡NaruHina♡

"Aaaa kawaii yo..."

Toneri hanya menanggapi dengan senyuman kala melihat wanita yang dicintainya begitu antusias memilih pakaian bayi, padahal itu sangat awal mengingat kandungannya masih terlalu muda.

"Apa aku harus membeli semuanya saja?" Ucapnya dengan wajah yang terlihat bingung.

"Khekhe Kenapa kau tidak membeli tokonya sekalian" ucap Toneri dibarengi dengan kekehan kecil.

"Benarkah? Apa boleh Toneri-kun ?" Antusiasnya

"Tentu saja tidak" kagetnya dengan reaksi wanita yang dicintainya.

"Kau tahu? Baby kita ini akan  tumbuh besar, dia tidak akan terus-terusan memakai semua pakaian kecil yang ada di toko ini sayang" lanjutnya sembari beringsut memeluk perut yang sedikit membesar itu dari belakang, kala melihat sang istri tengah merajuk.

"Hihi iya aku tahu, ngomong-ngomong kemana Hinata?"

Toneri melepaskan pelukannya dari perut sang istri.

"Mungkin dia sedang melihat-lihat" jawabnya santai

"Kau tahu? Hari ini jadwalnya untuk periksa"

"Ayo sayang kita harus mencarinya" lanjutnya.

"Oh astaga kemana dia" shion begitu tidak tenang kala mendapatkan Hinata yang sudah dianggapnya adik tidak ada disisinya.

"Sayang tenanglah, oke?" Ucap Toneri lembut dengan senyuman.

"Kita akan mencarinya bersama" lanjutnya dan menggenggam tangan sang istri.

Toneri sangat bersyukur dengan adanya Hinata, karena sang istri kembali seperti dulu lagi, Shion memiliki kembaran, yang merupakan adiknya. Namun sebuah kecelakan menimpa sang adik yang sangat disayanginya dan merenggut nyawanya. Rasa bersalah karena tidak bisa menjaga sang adik selalu menghampirinya, padahal shion tengah mengandung satu bulan, Toneri jelas sangat khawatir karena shion tidak mengatur pola makannya, Namun Semenjak kehadiran Hinata, shion lebih hidup kembali.
.
.
.
.
"Hinata-can?" Shion langsung menghampiri Hinata kala melihat Hinata bersama seorang pria.

"Shion-chan?" Dengan wajah pucat

"Astaga ada apa dengan wajahmu?" Menangkup wajah Hinata dengan khawatir.

"Apa yang kau lakukan pada Hinata-chan hah?" Garangnya menatap shappire sendu itu.

"Sayang tenanglah, aku yakin mereka butuh privasi untuk berbicara berdua" ucap Toneri menenangkan sang istri.

"Apa pria ini?" Tanya shion pada suaminya.

Hanya sebuah anggukan yang Toneri berikan.

"Baiklah, aku akan mengawasimu" tatapnya garang dengan gerakan kedua jari yang ia bolak-balikan mengarah matanya dan shappire itu, yang artinya akan mengawasi.

Setelah kepergian Toneri dan Shion, hanya kesunyian yang mendominasi mereka berdua.

Belum ada percakapan apa-apa diantara mereka berdua, karena baru beberapa detik Naruto berada didepan Hinata, shion sudah menghampiri Hinata.

EdelweisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang