Sang Detektif pt.2

62 7 2
                                    

Tak ada jawaban.
Tak ada jawaban dari sekian jiwa di tempat terkutuk ini. Semuanya seakan mayat hidup. Tak hanya mereka namun juga Chelsea pun begitu.

"uhm kawan-kawan? Tidakkah kalian mendengarkanku?"

Lagi-lagi tak ada jawaban. Keheningan ini membuatku merasa tidak enak. Seakan aku adalah sebuah daging tak bernyawa.

Setelah beberapa saat waktu untuk diskusi diakhiri dengan bunyi bel dari arah stasiun, dan sesi yang paling mengerikan dimulai.

Pada umumnya game ini memiliki 2 bagian dan 3 sesi. bagian pertama adalah No kill stage . Bagian ini dilengkapi 2 sesi yaitu sesi berdiskusi dan voting, sedangkan bagian yang satunya adalah bagian dimana pembunuhan terjadi. Di bagian ini hanya ada 1 sesi yaitu berjaga atau membunuh.

sesi voting adalah dimana emosi-emosi pemain saling meledak dan dibagian ini pula para pemain memandang yang lainnya sebagai musuh yang tak dapat dipercaya. Para pemain dipaksa untuk memberi suara kepada yang diduga sebagai pembunuh. Suara bisa berupa bersalah atau tidak bersalah . Jika suara bersalah yang diberikan lebih banyak daripada suara tidak bersalah maka tersangka akan dibunuh saat itu juga dihadapan pemain-pemain lainnya. Namun jika suara tidak bersalah lebih banyak atau sepadan dengan suara bersalah maka sang tersangka dibebaskan dan tidak dapat dipilih lagi pada sesi itu.

Sesi berdiskusi adalah sesi yang paling aman dari ke-2 sesi yang lainnya.Pembunuhan atau usaha untuk melukai diri sendiri maupun sesama tidak diperbolehkan pada sesi ini. Para pemain diperbolehkan untuk mengusulkan pendapat dalam bentuk apapun dengan cara apapun, bahkan menyinggung dan menyakiti perasaan orang lain pun diperbolehkan pada masa ini.

[PARA PEMAIN DIPERSILAHKAN MEMILIH TERSANGKA]

Di saat ini para pemain harus memilih siapa tersangka secara voting.

[beberapa saat kemudian]

Hasil voting
Chelsea: 1
Gordon: 0
Steven : 7
Sasha :0
Betty :0
Zander:0
Serana:0
Fred:0
Johan:0
Carol:0
Mike:5
Kevin:0
Hathorne:0

"A-Apa apaan?!"
kataku

"Sebaiknya mencari aman saja. Benar kan? Membunuh satu per satu sampai ketemu pembunuhnya." balas Zander [Role unknown]

"Hah egois sekali dirimu.. Tak kusangka yang dulunya sebuah dokter bisa mengatakan hal seperti itu."  Saut Hathorne [Role unknown]

"Aku sedikit tersinggung dari kata-katamu ...Hmm baiklah kami akan membunuhmu setelah Steven ini. oh ya, ngomong-ngomong kenapa kau ingin membela Steven ini?"

"Karena dia memiliki hak untuk hidup. Paling tidak untuk sekarang ini. Dia juga tidak menunjukkan kesalahan apapun!"

"Ya lalu mau diapakan lagi? Apakah kau buta? Vote nya paling banyak disini dan dia harus dieksekusi" lanjut Zander


PLAYER 'STEVEN' DIPERSILAHKAN NAIK KE ATAS PAPAN DI TENGAH PLAZA


Apakah aku akan mati? Pikirku. Aku tidak dapat melakukan apa-apa pada saat itu, dan hanya berjalan menuju papan yang sudah disediakan. Jantungku bertambah cepat berdetak tiap kali aku menaiki anak tangganya.
Dan disinilah aku. Takdir ku ditentukan oleh 13 orang disini.

PARA PLAYER LAINNYA DIPERSILAHKAN MEMILIH ANTARA 'BERSALAH' ATAU 'TIDAK BERSALAH'

BATAS WAKTU: 3 MENIT

"Jangan mati... jangan mati... jangan mati... " gumamku terus menerus. Tubuhku dipenuhi keringat dingin, kepalaku menghadap kebawah, aku menutup mataku, berharap semuanya akan baik-baik saja. 


[3 menit kemudian]

WAKTU UNTUK MEMBERI SUARA SUDAH SELESAI! APABILA PLAYER LAIN TIDAK MEMBERIKAN SUARA 'BERSALAH' DAN 'TIDAK BERSALAH' MAKA SUARA TERSEBUT TAK AKAN DIHITUNG.

JADI BERDASARKAN SUARA YANG TELAH DIBERIKAN, DIUMUMKAN BAHWA

STEVENSON

TIDAK BERSALAH!

DENGAN SUARA:
BERSALAH: 3

TIDAK BERSALAH:3


WerewolfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang