POV Hathorne
[Wilderness]
"hey, bangun dan bersiaplah. Sudah hampir waktunya" ucap seorang wanita yang kukenal sebagai Mei, salah satu anggota teamku. Team ini adalah alasanku tetap hidup, mungkin tanpa mereka aku sudah mati bunuh diri. Bagaimana tidak, aku tak bisa lagi menerima kepahitan dari dunia yang kejam ini. Keluargaku sendiri dibunuh didepan mataku, orang yang kucintai mengkhianatiku dan beberapa dibunuh atau bunuh diri.
"Jadi, rencana kita tidak berubah?" aku bertanya sambil menggendong tas berisi dinamit dan sebuah senapan.
"Tentu saja" jawab Mei
"Hmmm, padahal aku lebih menyukai rencanaku." keluh VicKita bertiga adalah sebuah team pemberontak, yaitu mereka yang tidak menerima akan adanya permainan di dunia ini. Tujuan kami adalah melakukan penyerangan ke beberapa pos-pos pertahanan UNION, sebuah grup besar dibawah kontrol mereka yang ada dari luar bumi.
"Baiklah Hathorne, kau akan masuk menggunakan skill itu dan menanamkan dinamit ini di dalam. Vic, kau akan menyiapkan rute-rute kabur di luar jarak pandang Overseer dan jangan gunakan skill mu jika tidak perlu!. Sedangkan aku akan mengurus bagaimana cara Hathorne masuk ke dalam dan keluar." Kemudian kami berpencar dan melakukan apa yang diinstruksikan Mei.
Bau amis tercium dimana-mana, suasana yang sepi menambahkan kesan horor. Aku menyelinap masuk ke salah satu gedung untuk memasang dinamit-dinamitnya. Tiba-tiba seorang sherrif muncul dibelakangku. Dia menodongkan pistolnya padaku sambil berkata "Lepaskan... Lepaskan dinamit itu"
"Jadi si sherrif sendiri sudah dicuci otaknya?" kataku sambil meletakkan dinamitnya.
Dia menarik pelatuknya dan dengan reflekku, aku dapat menghindar.
"Maafkan aku tuan, perjalananmu sampai disini saja" aku menusuknya dengan pisau yang diselipkan di baju lengan panjangku.SKILL ACTIVE: DISGUISE
Dengan skill ini aku dapat meniru seseorang. Lengkap dari penampilan, skill , suara bahkan sampai detail sekecilpun. Namun, kelemahan dari skill ini adalah aku tidak dapat kembali ke bentuk semulaku. Dengan ini aku betul betul menjadi orang lain.
Aku melanjutkan memasang dinamit kemudian keluar dari tempat itu. Aku berjalan menuju pintu keluar hanya untuk mendapatkan bahwa pintunya tidak bisa dibuka.
"Hoy Mei, bukakan pintunya!" kataku sambil mondar-mandir di tempat itu."Hoho, bagaimana kabarmu sheriff?" seseorang dengan pakaian serba hitam datang mendekat.
"Bolehkah aku memintanya sekarang?" lanjutnya"Meminta?" Tanyaku
"Kartu yang kau janjikan padaku tentunya" Katanya sambil memaksa.
"Oh ya, benar sekali! hahaha... Bagaimana aku bisa lupa. Biarkan aku mengambilnya dirumah setelah aku selesai dengan pekerjaanku" aku mencoba untuk menjadi persuasif
"Ya, tentu saja... Tidakkah kau ingin mengambilnya sekarang?" paksanya
"Huuufh... kalau itu akan membuatmu diam, baiklah..." aku berjalan melewatinya tak tahu kearah mana jalanku.*ceklik
"itu kan...
suara pelatuk!"
*dor!
peluru nyaris menembus kepalaku, reflekku sekali lagi berhasil menyelamatkan hidupku."hoho, selamat siang tuan disguiser!
Bodoh, aku tak pernah meminta kartu daripadanya! Yang kutunggu darimu, maksudku darinya hanyalah kode yang kusuruh untuk diucapkan supaya aku tak membunuhnya apabila tubuhnya sudah diambil oleh seorang disguiser"Aku mengeluarkan pistol yang dipakai pemilik sebelumnya dan mengarahkan ke orang itu.
Dia menembak lagi, namun aku berhasil menghindar."Reflek yang luar biasa! Apakah itu ulah poin-poinmu?" Katanya sambil menembak berkali-kali
"Ya, tetapi bukan hanya reflek yang kutingkatkan...
Akurasi pun juga"
Dengan lincahnya, aku mengindari semua peluru miliknya kemudian membidiknya. Aku menarik pelatuk pistol;pelurunya menembus dahi orang itu.
Aku berjalan kearahnya lalu mengambil revolver miliknya.
"HOY MEI!! Kau dengar diriku?! Bukakan pintunya!"
"Maafkan aku, Hathorne. Perlu kau ketahui, untuk menjadi yang teratas, kau harus mengeliminasi orang lain. Lagipula, kau terlalu berbahaya, kau bisa saja membunuhku dan Vic kapan saja. Jadi, aku dan Vic berencana untuk menyingkirkanmu" jawabnya
"Kurang ajar! Mana mungkin aku mengkhianati kalian!"[Connection Lost]
aku tak lagi terhubung dengan Mei dan Vic, sambungan alat komunikasinya terputus dan aku harus keluar dari tempat ini hidup-hidupSKILL ACTIVE: RESURECT
Tak salah lagi, itu adalah skill milik Mei yang berfungsi untuk membangkitkan orang mati.
Namun, siapa yang ia bangkitkan?
Aku melihat kebelakang, orang tua itu tetap mati.
Bulu kudukku berdiri menandakan ada sesuatu berbahaya akan datang. Aku lari mencari perlindungan, tentunya jauh dari titik kupasang dinamitnya.
Aku mendengar suara langkah kaki, dan juga suara pisau yang diasah. Aku mendengar suara komat-kamit, katanya,
"Aneh rasanya, kukira aku sudah mati duluan.
Hmmm, pasti ulah Retri ya...
Katanya kalo kau dibangkitkan kembali, pasti ada tujuannya dan biasanya yang dibangkitkan secara naluri sudah tau apa yang harus diperbuat...
Tapi, kenapa aku tak dapat mengetahuinya....
HMMMM.... ayolah otak, bekerjalah!"
Tiba-tiba ia diam sejenak."Hah....
Siapa itu Hathorne?" katanya kebingungan

KAMU SEDANG MEMBACA
Werewolf
Bí ẩn / Giật gânApakah kalian pernah bermain game Werewolf? bagaimana rasanya? Tegang? Takut dibunuh? atau Takut terungkap? Gamenya simple. Pembunuh memilih 1 mangsa pada malam hari, dan yang bukan pembunuh harus mengungkap siapa pembunuhnya di pagi hari. Tapi baga...