First Love

51 6 0
                                    

Hujan.. Angin.. Yang selalu mengisi hari-hari ku. Namun cuaca hari ini berbeda. Indah cuaca hari ini, membuatku ingin menikmatinya lebih khidmat lagi. Suasana taman yang sejuk dengan angin spoi-spoi ditambah dengan guguran daun beringin putih yang membuat taman yang setiap hari kusinggahi ini terasa lebih nyaman. Aku memang selalu menyinggahi tempat ini, hanya sekedar untuk mencari inspirasi tulisan, membuang penat, bahkan hanya sekedar untuk menyendiri. Rasanya tempat ini sudah menjadi tempat pelarianku setiap hari. Aku suka, apalagi duduk dibangku panjang yang cukup teduh, karena pohon beringin putih disampingnya. Ditambah lagi dengan buku novel yang silih berganti kubaca habis di tempat ini.

Hari ini aku menyempatkan untuk menyinggahi bangku taman ini. Untuk merenungkan semua peristiwa yang akhir-akhir ini terjadi padaku, Reza, Kak Faisal, Al dan cinta pertamaku. Kali ini aku sedikit melupakan Reza, namun aku mengingat yang lain. Cinta pertamaku Tian. Ya, aku memang pernah membaca sebuah novel, di situ tertulis bahwa seorang mantan adalah alumni yang kapan saja bisa balik untuk sekedar menengok ataupun keperluan yang lain. Sampai akhirnya aku terfikirkan sikap Tian akhir-akhir ini. Dia lah laki-laki kedua setelah ayahku yang berhasil singgah di hatiku.

Dulu awal aku mengenalnya sangat tidak dapat disangka-sangka. Siapa yang tidak kaget jika laki-laki idola di sekolahnya menyukainya bahkan memulai sebuah hubungan yang diinginkannya. Aku dan Tian jelas satu sekolah. Hanya aku kelas XII IPA1 Tian kelas XII IPA 2. Dulu waktu pertama masuk, aku sempat mengidolakannya. Bahkan sampai aku mencari tau siapa dia, lewat beberapa akun social medianya.

Aku ingat dia sangat konyol, tampan, berkulit putih, tingginya mungkin tidak beda jauh denganku. Hingga akhirnya dia memulai sebuah obrolan. Silahkan nilai, bagaimana rasanya bisa dekat dengan idola kalian. Tak lama setelah pertemanan kecil, kami berdua memulai sebuah hubungan. Namun semua tak berlangsung lama, hanya 1 tahun. Itu pun karena ada wanita lain yang diam-diam dia sembunyikan dari aku. Rasanya hati seperti diiris dengan pisau. Sejak saat itu aku tak mau lagi berhubungan dengan dia, aku menghindari dia.

Tetapi akhir-akhir ini aku sering curiga dengan sikapnya, aku sering tidak sengaja melihat dia sedang memperhatikanku. Bukan karena aku terlalu GR ataupun apa, tapi tadi pagi aku tidak sengaja melihat dia sedang bercanda dengan teman-temannya. Tiba-tiba salah seorang temannya membisikannya beberapa kalimat. Entah apa itu tapi tiba-tiba dia menengok ke arahku. Buru-buru kubuang saja mukaku ke arah yang lain. Oh Tian kenapa feeling ku berkata kamu seperti ingin datang lagi? Aku ingin melupakanmu, sama seperti aku ingin melupakan Reza. Lalu aku harus bagaimana jika memang nantinya seperti itu? Dalam buku yang pernah ku baca tertulis bahwa, tempat yang tepat untuk meletakkan masa lalu adalah di dalam gudang yang gelap dan tidak bisa kau raih lagi. Oh aku rasa aku sudah meletakkan kenangan ku dengan Tian di dalam gudang gelap itu, tetapi hanya terkadang aku masih terlalu berani untuk menjangkaunya untuk sekedar membersihkan lalu kupandangi sebentar. Lalu ku tutup lagi gudang gelap itu.

"Halo cinta pertama. Apa kabar?"

KURELAKAN IA MENGALIR KE HULU YANG IA SUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang