Kesialan yang Indah

114 20 0
                                    

Marissa POV

Kuharap malam ini adalah malam yang normal. Aku ingin tenang bersama Molly, kucingku malam ini.

Dug!

Suara apa lagi itu?!

"OI!! Urusai, Alis Dikotil!" pekikku sambil memukul tembok yang menjadi batas rumahku dan rumah si aneh itu.

"Ya maaf!!" seru Kagami.

Daripada aku ambil pusing, lebih baik aku berbaring santai di kamarku. Aku menatap kamarku dari luar kamar. Rasanya, aku ingin mengganti dinding kayu itu dengan dinding beton karena tau tetanggaku itu orang aneh. Lagipula, kenapa dinding kamar apartemen ini kayu? Walaupun kayunya setebal pintu besar yang ada di suatu tempat yang mewah, tetap saja dia bisa mendengar sesuatu yang bersifat privasi.

Aku melihat jam kamarku. Tak disangka ternyata sudah jam 11 malam. Aku pun berbaring di atas tempat tidurku. Molly melompat ke atas perutku dan memejamkan matanya. Aku mengelus kucing kesayanganku itu. Aku juga melepas kacamataku.

Dug!

Kali ini apa yang dia lakukan pada dindingnya?!

"Oi! Urusai! Aku sedang mencoba untuk tidur!" bentakku. Kucingku juga marah kepada "tetanggaku" itu.

"Aku juga sedang mengatur tempat tidurku!" balas Kagami.

"Lebih baik kau tenang. Kucingku saja marah karena kehebohanmu itu." kataku memperingatkannya.

Tunggu. Mengatur tempat tidur?

"Tunggu dulu! Apa maksudmu?!" tanyaku dengan suara kencang.

"Kau tidak usah berteriak. Aku mendengarmu, bakayarou. Maksudku, aku sedang mengatur posisi tidurku. Masa tidak mengerti?"

"Jadi itu kamarmu?!" perkataannya benar-benar membuatku shock.

"Tunggu.. Apa maksudmu? Aku baru nyambung." Kagami terdengar kebingungan juga.

"Dammit! Sekarang kau diam! Aku mau tidur!" bentakku. Dia membuatku sedikit naik darah.

"Sudah kubilang tidak udah teriak! Lagipula kenapa tataan kamarnya sangat berbeda dengan apartemen lamaku? Apa karena lebih murah?" gumam Kagami.

Aku tidak meperdulikannya. Lebih baik aku tidur.

❤ ❤ ❤

Bug! Dug!

Kali ini apa yang dia lakukan pada dinding kamarnya sepagi ini?

"Aaaaah! Urusai!" bentakku yang masih setengah mati di atas kasur.

"Waah.... Akan kubunuh kau, laba-laba..." ancamnya yang terdengar berbohong sambil meninju dinding.

"Baka ja nai no? Tidak ada yang membunuh laba-laba dengan tinju. Kucingku saja tidak mau melakukannya. Kalau kamu benar-benar sedang membunuh laba-laba dengan tinju, berarti kamu orang aneh berdarah dingin yang menjijikkan. Dasar orang yang terlahir bodoh." omelku. Dia benar-benar mengganggu tidurku.

"Berarti kucingmu juga aneh. Setiap kucing pasti punya naluri untuk membunuh hewan kecil." kata Kagami sinis.

"Heh! Kucingku ini istimewa! Dia ini elegan! Dia bahkan lebih pintar darimu." tentu saja aku membela kucingku.

"Hei! Harusnya kau berterima kasih karena aku sudah mau membangunkanmu. Lagipula, namamu itu sudah berkali-kali masuk daftar orang terlambat. Jadi lebih baik kau pergi mandi sekarang." kata Kagami sok peduli.

I Love You [KNB#1 Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang