Part 7 : Don't Talk To Me!

2K 158 17
                                    

"Je-Jessie..." nafas Jessica tidak teratur, Tiffany bahkan bisa mendengarnya dengan jelas. "Kenapa kau melakukan itu padaku?!" Jessica melihat kesamping.

Tiffany bingung saat Jessica melihatnya. "Jess...." Tiffany memanggilnya pelan.

"KENAPA KAU TEGA MENGKHIANATIKU STEPPHANIE?!!!"

Tiffany membulatkan matanya, tidak! Ia dalam keadaan yang berbahaya! Jessica benar-benar sudah tidak dapat mengontrol dirinya dan emosinya.

Ia sudah lelah menahan semua ini. Berpura-pura tidak tahu padahal ia tahu, percayalah itu lebih dan sangat menyakitkan.

Tiffany hanya mampu membuka mulutnya, ia tidak dapat mengatakan apa-apa pada Jessica.

Kerongkongannya seolah tercekat, hingga ia tidak mampu untuk mengeluarkan satu kata pun dari bibirnya.

Jessica membuka pintu yang ada di kirinya dan keluar dari mobilnya. Ia memegang kepalanya yang terasa sangat berat.

Tiffany ikut keluar dari mobil Jessica, ia berjalan mendekati Jessica. "Jessie aku minta maaf." ucap Tiffany pelan. Namun Jessica masih tidak bergeming sedikitpun.

Tiffany sadar, cara yang ia gunakan selama ini salah. Ia tidak hanya melukai Taeyeon, ia juga melukai sahabatnya sendiri, Jessica. "Jess aku benar-benar minta maaf!" Tiffany berjalan mendekati Jessica.

Namun Jessica masih tegak dalam posisinya, ia tidak menggerakkan tubuhnya sedikitpun.

Tiffany memberanikan dirinya untuk menyentuh Jessica. Namun sebelum Tiffany berhasil menyentuh Jessica, Jessica berjalan menjauh.

Jessica menghentikan sebuah taxi yang kebetulan lewat sana. Ia langsung masuk ke dalam taxi dan pergi dari sana.

Tiffany melihatnya dengan bingung, ia segera masuk ke mobil Jessica dan mengejar Jessica. Tiffany masih bersyukur karena Jessica masih meninggalkan kunci mobilnya di tempatnya.

Ia kemudian menjalankan mobil Jessica dan mengikuti Jessica pergi. Tiffany sangat berkonsentrasi untuk bisa mengejar taxi Jessica.

Tiffany benar-benar merasa gugup dan takut. Ia sangat takut kehilangan Jessica.

Di lain sisi, Jessica duduk terdiam di dalam taxi yang dinaikinya. Air matanya jatuh mengalir, ia benar-benar tidak bisa menahannya lagi.

Jessica mengeluarkan air matanya semakin deras. Ia masih tidak menyangka sahabat yang sudah ia anggap saudaranya sendiri berani mengkhianatinya sampai seperti ini.

Ponsel Jessica berbunyi, namun Jessica tidak berniat untuk mengambil ponselnya. Ia sudah tau siapa yang menghubunginya tanpa melihat nama yang tertera di ponselnya. Ia membencinya, ia membenci semua yang ada pada Tiffany.

"Agassi, anda mau ke mana?", tanya seorang pria. "Ke tempat yang jauh hiks..." ucap Jessica yang masih mengeluarkan air mata.

"Saya tau tempat yang cocok dengan agassi" ucap supir taxi itu lagi. Jessica tak membalas ucapan pria itu, ia masih meratapi dirinya yang sangat bodoh.

"Agassi ponsel anda berbunyi." Jessica sama sekali tidak mengindahkan ucapan pria itu atau ponselnya. Ia sudah tau siapa yang meneleponnya.

Setelah 20 menit perjalanan akhirnya taxi itu berhenti. Jessica juga sudah mulai tenang.

"Tempat ini cocok untuk anda Agassi." Jessica mengangkat kepalanya dan melihat sekitar. Ia bertanya-tanya dimana ia sekarang.

"Keluarlah Agassi," pria itu keluar dari mobilnya dan membuka pintu belakang. Jessica hanya menurut dan keluar dari taxi.

Tell-AllTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang