Part 10 : She's My Everything To Me

2.2K 165 10
                                    

HAPPY READING!!

"Pany-ah..." seseorang masuk keruangannya ketika ia berada di ruangan itu sendiri. Namun orang yang ditemui malas bertemu dengannya.

"Pany... kau sudah makan belum? Lihat, aku bawa makanan spesial untukmu," hampir setiap hari gadis itu selalu menjenguknya di rumah sakit.

Namun Tiffany terus menolak kedatangannya, setiap ditanya alasannya Tiffany selalu tidak mau menjawabnya dengan jujur.

"Pany-ah, aku baru datang. Kenapa kau mengusirku?" Taeyeon melayangkan protes pada gadis yang berada di depannya itu.

"Aku tidak suka kau ada disini. Tae, ku mohon jangan pernah menemuiku lagi."

"Mwo?! Kenapa kau mengatakan itu?!" Taeyeon melebarkan matanya.

"Please Tae... jangan pernah menemuiku lagi. Bukankah kau tau jika aku sudah menyakitimu?" Taeyeon menghela nafas.

"Tapi aku kesini hanya ingin merawatmu..." Tiffany menggelengkan kepalanya pelan.

"Fany! Jika kau merasa bersalah karena perbuatanmu. Bukankah seharusnya kau minta maaf? Dan dengan cara membiarkanku merawatmu itu adalah permintaan maafmu."

"Bukan kah kau melakukan itu juga karena kau menyukaiku?! Kau mencintaiku Tiffany Hwang!! Tapi kenapa kau seperti ini kepadaku?! Huh?!" Taeyeon menjatuhkan makanan yang akan diberikan pada Tiffany tadi dan pergi keluar.

Tiffany menghela nafas pelan. Ia melihat kotak makan yang Taeyeon bawa tadi. Ia mengambilnya dan melihatnya. "Mianhae... TaeTae" Tiffany menahan air matanya agar tak jatuh keluar.

Seseorang membuka pintu dan masuk ke dalam, Tiffany buru-buru membersihkan air matanya yang baru mengalir.

"Fany? Kau kenapa? Uh? Bukankah Taeyeon tadi kesini?" Yuri melihat Tiffany yang membersihkan air matanya. Yuri melihat kotak makanan Taeyeon yang ada di pangkuan Tiffany.

"Fany-ah kau kenapa?" Yuri memeluk Tiffany dan menggosok-gosok kepalanya.

"Fany-ah, jujur lah... kau masih menyukai Taeyeon kan? Jangan seperti ini..."

"Taeyeon menyukai Jessica bukan aku..."

"Huh? Kenapa kau berpikir seperti itu?" Tiffany menggelengkan kepalanya. "Aku tidak ingin menyakiti Jessica lagi..."

"Dengan membohongi dirimu sendiri?" Yuri melihat wajah Tiffany. "Aku ingin melihatnya bahagia."

"Yul, kau tidak berubah juga kan? Kau tidak menyukaiku kan? Karena kita lebih sering bersama?" Tiffany takut jika semua ini semakin rumit ketika Yuri menyukainya juga.

"Ani Fany, aku bukan orang yang seperti itu. Tenanglah aku hanya menganggapmu sebagai temanku."

"Aku tidak tau apakah Taeyeon dapat mempertahankan pilihannya. Tapi aku dapat melakukannya Fany. Sejak dulu aku menyukai Jessica. Pilihanku tidak pernah berubah dan pilihanku juga tidak pernah salah."

❤❤❤

Jessica melihat Taeyeon yang keluar dari arah ruangannya dengan wajah penuh emosi.

"T-Tae, tunggu!" Jessica mendekati Taeyeon.

"Kau kenapa?" tanya Jessica.

"Kenapa kau ada di luar sendiri? Masuklah... Tiffany kesepian." Taeyeon melihat sekitar Jessica.

"Aku tadi bersama Yuri tapi dia masuk ke ruanganku untuk mengambil sesuatu." Taeyeon mengangguk.

"T-Tae, bisa kah aku berbicara denganmu?" Taeyeon mengangkat sebelah alisnya.

"Baiklah. Katakan saja," Taeyeon mengangguk.

"Ya! Aku tidak ingin berbicara disini!" Jessica mengajak Taeyeon ke tempat yang lebih tenang.

"Kau ingin bicara apa Sica?"

"T-Tae... maafkan aku, tapi... sepertinya aku... menyukaimu." Taeyeon membulatkan matanya.

"Y-ye?" Jessica menunduk.

"Aku tau kau menyukai Tiffany... tapi aku justru... menyukaimu." Taeyeon merasa kepalanya sangat pusing.

"S-Sica..." ia bingung akan menjawab apa.

"Sudah lama aku menyukaimu. Aku tau mungkin aku salah. Tiffany menyukaimu tapi aku justru seperti ini. Tapi aku benar-benar ingin mengatakannya padamu karena aku tak tahan lagi menyimpannya seorang diri." ucap Jessica.

"Aku hanya ingin mengatakannya padamu agar aku tidak pernah menyesal. Apakah nantinya kau menerimaku atau tidak itu hakmu."

"Kau tidak perlu menjawabnya sekarang. Tapi kau harus menjawabnya. Mengerti?"

Jessica melihat Taeyeon kemudian pergi meninggalkan Taeyeon yang sedang mematung sendiri.

Jessica kembali ke ruangannya. Namun saat akan membuka pintu, ia mengurungkan niatnya ketika mendengar suara dari dalam.

"Fany-ah, apa kau yakin jika Taeyeon menyukai Jessica? Apa kau tau hampir setiap hari ia membolos bekerja hanya untuk menemuimu? Dia tidak pergi ke studio hanya untuk menemuimu karena kau sekarang sedang sakit."

"Dia menemui Jessica, bukan aku!"

"Jinjja? Kau tau tidak? Saat pertama kalinya Taeyeon datang ke tempat ini, ia langsung menemuimu? Ia hanya menemuimu Fany..."

"Tidak Yuri, aku akan membiarkan Jessica memilih."

"Baiklah. Aku akan menarik Jessica kepelukanku dan kau akan mendapatkan Taeyeon."

"Aku akan membiarkanmu melakukan itu. Tapi biarkan dia memilih, jangan memaksanya!"

"Anio Fany... aku hanya ingin membantunya untuk menemukan cinta sejatinya."

"Yuri, ingat jangan pernah memaksanya, arra?" Ia sangat takut jika pada akhirnya mereka memiliki masalah besar seperti kejadian beberapa hari yang lalu hingga membuatnya terbaring di rumah sakit ini.

"Aku pernah bilang padamu kan jika Jessica lebih penting untukku dari pada kau atau Taeyeon atau yang lain kan?"

"Kami sudah bersama lebih dari 10 tahun. Aku sudah pernah hampir kehilangannya. Aku tidak mau kehilangannya lagi Yul..." Tiffany menunjukkan ekspresi yang sangat putus asa.

"Arraseo Fany... Jessica prioritas utamamu?" Tiffany menganggukkan kepalanya.

"Jessica adalah segalanya bagiku."

"Kau tenang saja... aku tidak akan memaksanya... aku hanya ingin agar Jessica belajar mencintaiku. Ingat? Taeyeon juga sahabatku,"

"Hmm..."

Jessica menutup mulutnya saat mendengar itu.

TBC

Maafin gaeess... Sebelum direvisi ternyata cerita ini masih acak-acakan bangett.... Dan baru tau sekarang... Mohon maaf atas ketidaknyamanannya....

[Edisi Revisi]

Tell-AllTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang