Rumah Sakit

221 30 7
                                    

VOTE.

"Eh kemana Ellin?!" heboh mereka khawatir.

"Loh bukannya tadi ada?!" panik Rafael.

"Duhh gimana dong! Ini malem lhoh! Masa iya dia nyasar? Baru juga keluar dari wahana!" panik Erin.

"Apa jangan-jangan..." khawatir Eris.

"Apa?" tanya Rasya.

"Suara didalam tadi?" tanya Naila.

Sontak semuanya menjadi tegang. Mereka takut. Entah kenapa. Tapi, Ellin sudah seperti adik mereka sendiri. Ellin sangatlah polos.

"Ayo cepetan cari!" seru Felix.

"Eh tunggu! Erin? Lo kan bisa liat masa depan kan?" tanya Aldy dan dibalas anggukan oleh Erin.

"Lhah kenapa gak lo terawang sih dimana Ellin!" kesal Rafael.

"Gue cuman bisa nerawang 30 menit kedepan! Selebihnya gak bisa. Kalo udah nerawang, 5 jam kemudiannya gak bisa buat nerawang lagi!" jelas Erin tergesa-gesa.

"Ah shit!" umpat Rafael.

"Terus gimana kak? Ntar Ellin dicari sama keluarganya gimana?" tanya Eris.

"Gimana kalo kita kerumahnya dulu. Siapa tau keluarganya juga punya kemampuan apa gitu. Siapa yang tau alamatnya rumah Ellin?" ucap Felix.

Erin mendelik. "Ntar mereka tambah khawatir! Ngaco lo kalo ngomong! Dikira enak apa tinggal bilang ini itu."

Felix mengerutkan dahinya. "Ya maksud gue gak langsung ngomong, Rin. Diceritain pelan-pelan. Kalo langsung nyerocos ya palingan kalo gak pingsan ya jantungan." Felix ceplas-ceplos asal karena kesal.

Eman langsung menabok kepala Felix. "Ngomong tuh dijaga!"

"Udah deh. Mending kita cari sekarang!" Rafael mulai berjalan kesana-kemari diikuti oleh lainnya.

Mereka mencari-cari dipojok-pojok tempat. Mulai dari wahana Rumah Hantu, Tong Edan, Gelombang Cinta, dan yang lainnya. Tapi nihil, tidak ada tanda-tanda adanya Ellin.

"Woi gue capek!" Aldy mengusap keringatnya.

"Sumpah deh, tu anak kok bisa ngilang," ucap Eman.

Rasya mengerutkan hidungnya. "Ah, pusing gue."

Felix menoleh kepada Rasya. "Semuanya pusing."

'Dia menggantung...' Erin terjengit sehingga yang lain menatapnya bingung.

"Kenapa, Rin?" tanya Aldy.

Erin berkeringat dingin. "I-Itu t-tadi ada y-yang bisikin sesuatu..."

"HAH?!!"

"I-Iya!" Erin menjadi takut dan menatap sekeliling.

"Eh jaga-jaga. Aldy lo jaga Erin baik-baik. Sekarang kita mulai lagi cari Ellin sebelum terjadi apa-apa." Rafael mulai panik begitu pula yang lainnya.

"Emang bisikin apa, Rin?" tanya Felix.

"Dia menggantung. Gitu aja," ucap Erin.

"Fix! Gue bingung! Apa hubungannya coba?" kata Putra.

"Bisa jadi, Ellin dalam bahaya. Apa Ellin digantung?" Naila berkata dengan lancar sehingga membuat yang lainnya menatapnya horror.

"Kenapa? Bisa jadi kan. Ga mungkin kalo Ellin diculik terus dikasih makan enak. Pasti di apa-apa-in kan," ucap Naila.

Rafael terdiam beberapa detik. "Bener juga! Eh ayo cepet cari!"

Mereka pun langsung berlarian mengikuti Rafael. Mereka menuju keluar wilayah karnaval dan memasuki area stadion.

Vengeful GhostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang